"Ia menertawakan rintih
Dalam gelap ku memelukmu
Namun tak sesempurna mungkin.Dalam diam ku bersenandung kecil
Menabuh gaduh hingga di gendang telinga
Bibir nya kelu dihantam sejuta pertanyaan.Boleh tidak aku bertanya kepadamu ?
Untuk apa kau bertanya
Jika tanyamu itu penuh dengan kesenjangan.Untuk apa kau berjalan sejauh ini
Untuk apa kau berjanji kepada ku
Jika kau lihai merayu.Kau rakit kembali bagianku
Dan kau rakit kembali bagian mu.Pergilah sungguh aku ikhlas
cukup sudah kau menghancurkan sejuta harapan.Lihatlah bagaimana bungga itu tumbuh di reruntuhan
Dan lihatlah bagaimana aku tumbuh walaupun badai".