"Kini mentari pun perlahan beranjak
Dan senja pun memaparkan rona jingga nya.
Semilir angin mengiringi burung yang berterbangan sangat indah waktu itu.
Dan hal kecil darimu pun kini sudah kau keluarkan entah kapan aku mengetahui nya.
Tetiba mataku melekat dengan seraut wajah cantik mu itu.
Terpesona dengan sebentuk senyum yang kau berikan.
Deru debu mampu ku jalankan dengan kepakan sayap Paksi di angkasa yang tak menarik hasarat lagi.
Aku yang sembari memberimu sepujuk puisi untukmu.
Dan senyuman mu kuantarkan lagi
Sunguh hal kecil darimu itu membuatku menjadi lebih rindu kepadamu.
Percaya lah aku tak biasa melihat lekukan Indah yang menghiasi bibir mu kala itu.
Suara mu pun masih jelas ku dengar dengan sangat manja kala itu .
Tak mampu ku hindari gerak senja yang menjadi hal kecil darimu
Dan melihat mu tertawa bersama senja membuat ku menjadi seorang yang selalu beruntung karena memiliki mu."