"Kau tahu sejak aku menciptakan puisi dengan sajak untukmu .
Kini rindu kian menjadi seperti gelombang yang tak pernah mencumbui karang.
Kala waktu tak berhenti nya untuk berdetak cepat.
Kini dalam kesemogaan aku memeluk mu dalam amin dan labirin cinta.
Sampai puisi dan sajak pun sudah tak tahu arah jalan pulang nya.
Sesungguhnya puisi ingin pulang pada pelukan sajak.
Namun memang mereka tak tahu apakah puisi ingin bersama sajak.
Puisi pun tak tahu bahkan tak dapat lagi membedakan antara cinta dan rindu.
Dan sajak yang selalu mengusik heningnya puisi tuk kembali dalam waktu bersama.
Sajak hari ini puisi menjelma hening dan bening
Tak ada kata pun dari sajak untuk puisi.
Tiada kata yang indah selain menciptakan kata untuk puisi
Tapi apa yang bisa ia lakukan
Marilah kemari puisi
Mari kita bersama menciptakan kata aku dan kamu menjadi kita agar tiada kecewa diantara kita.