"Kau seperti angin yang tak akan pernah ku rasakan di pagi hari
Kau seperti kedua tangan yang tak akan pernah ku genggam kembali.
Kehadiran mu membuat ku bahagia
Dan kepergian mu membuat ku luka
Tergores sudah hati ini karena kau pergi.
Langit kini tak lagi sama seperti saat aku bersama mu.
Sedikit mendung tak bertuan.
Kubayangkan mata mu sebuah telaga.
Biru, jernih dan segar.
Semakin ku menatap nya
Semakin luka ini tersayat seperti pisau.
Namun dalam keleluasaan gerakmu
Terdapat benangmu yang mengiris jemariku."