31

3.5K 261 9
                                    

"Angkat jaemin brengsek!."

"Halo."

"Dimana lo ha ?!."

"Maksud lo ?."

"LO DIMANA SEKARANG !! Dimana lo sembunyiin jean, bajingan !!."

------------

Yuan membuka matanya perlahan, kepalanya masih terasa begitu berat dan pusing. Bahkan dia harus mengedipkan matanya berulang kali untuk memfokuskan pandangan matanya.

Yang dia lihat pertama kali adalah wajah ibunya, dan juga wajah haechan.

Haechan adalah akhir dari perdebatan panjang diantara mereka tentang -siapa yang harus tinggal disini, setidaknya satu orang diantara mereka-

Mata yuan mulai menelisik ke berbagai sudut dalam ruangan, berharap jeno ada disampingnya. Namun, nihil.

"Yuan udah sadar tante." Ucap haechan pelan pada mama yuan yang terduduk lemas disofa dalam ruang rawat itu

Mandengar itu, mama yuan bergegas menuju ranjang pasien, melihat keadaan putrinya.

"Sayang. Gimana ? Kamu udah baikan ?." Ucap mamanya dengan nada penuh khawatir

Yuan hanya terdiam, matanya bahkan tak berkedip sama sekali, pandangannya hanya terus menuju ke langit-langit ruangan rumah sakit tempatnya dirawat, melihat itu haechan dan mama yuan semakin khawatir

"Mungkin yuan masih sedikit syok tante. Kita biarin istirahat aja dulu." Saran haechan seakan mengajak mama yuan untuk keluar dari ruangan

Mama yuan menganggukkan kepalanya pelan, menyetujui saran haechan,

Namun, saat mereka berdua akan beranjak dari ruangan itu, tangan lemah yuan dengan cepat menahan pergelangan tangan haechan,

"Jeno dimana ?."

Haechan hanya menghela nafas pelan saat menerima pertanyaan singkat itu namun sangat susah untuk dijawab,

Meneguk ludahnya kasar, haechan berusaha merangkai jawaban agar yuan tidak semakin tertekan mendengar ucapannya,

"Jeno pasti kembali kok. Jangan khawatir. Bang mark, renjun, chenle dan jisung ada sama jeno sekarang."

Hanya itu yang sanggup haechan ucapkan saat ini.

Setidaknya, jawaban itu mampu membuat yuan menjadi sedikit tenang dan tidak kembali mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan lain yang akan memberatkannya,

"Kita keluar dulu ya. Lo istirahat aja dulu. Kalau pengen apa-apa panggil nama gue." Pamit haechan tanpa mendapat balasan apapun dari yuan.

Gadis itu hanya diam.

------------

"Apa maksud lo gue nyembunyiin jean."

"Ga usah sok suci deh jaem. Mending sekarang buruan kasih tau dimana anak buah lo nyembunyiin jean sekarang. Cepat kasitau! Sebelum nanti gue gaakan maafin lo kalau gue yang nemuin jean duluan!!."

"Apa sih masalah lo ha ?!! Jean ga ada sama gue. Dan bukannya lo nikah hari ini ?."

"Justru karena lo nyulik jean, gue batal nikah hari ini na jaemin brengsek!!. Gue tahu ya lo masih ada perasaan sama yuan. Tapi ga gini cara rendahan lo. Lo masih anggap gue sahabat apa bukan sih!!."

Jaemin semakin dibuat bingung dengan situasi saat ini, bahkan heejin yang saat ini ada disamping jaemin juga mendadak tidak percaya bahwa jeno tiba-tiba menelponnya lalu menuduh bahwa jaemin lah penyebab pernikahannya batal hari ini.

"Jean ga ada sama gue jeno. Lo sadar! Ini semua perbuatan yeeun."

"Gausah ngelampiasin kesalahan lo sama orang lain ya. Lo cowok apa bukan sih ha ? Banci banget lo!!. Ini alasan lo ga hadir dipernikahan gue hari ini kan ?."

"Gue masih sabar ya jen, kalo gue bilang jean engga ada sama gue, ya artinya engga ada!!."

"Diem lo bajingan!!."

Panggilan itupun terputus begitu saja.

Jaemin memijat pelipisnya pelan, "Lo yang bajingan, Lee Jeno!." Gumamnya pelan

Tepat saat itu, sebuah mobil SUV warna hitam milik renjun datang dan berhenti tepat disamping mobil jaemin,

Renjun segera turun dan sedikit berlari kecil menuju kearah jaemin dan heejin berdiri memandangnya,

Jidat jaemin berkerut, "Darimana lo tau gue disini?."

"Gps lo nyala. Makanya gue tau lo disini. Lo kenapa malah kesini bukannya harusnya ke nikahan jeno ?."

"Gue udah berangkat dijalan tadi, cuma gue masih mau nenangin pikiran gue dulu sebelum kesana."

"Ini yang buat jeno nuduh lo dibalik ini semua."

"Apa sih yang terjadi sekarang. Gue ga tahu apapun dan dia nelpon gue nanyain jean dimana. Gila kali ya tuh anak."

"Jean diculik tepat saat acara pemberkatan mau dimulai. Dan kita semua panik engga ada yang tau jean dimana. Dan gue juga ga habis pikir sama otak jeno, cuma karena lo ga dateng, lo yang dituduh nyulik jean. Alasannya ga masuk akal......"

"......bahkan dia sampe batalin pernikahannya hari ini, dan ga biarin kita doang yang nyari jean. Gue juga sempat adu mulut tadi sama dia. Makanya gue pergi dari tempat itu."

"........yuan gimana ?."

Renjun menghela nafasnya kasar, "Gue ga tau sekarang yuan gimana. Yang pasti yuan terpukul banget sama semua ini. Pernikahan dia hancur."

"Lo.....ga seperti apa yang dipikiran jeno kan ?."

"Gue ga mungkin nyulik jean jun, Tapi gue tahu siapa setan dibalik ini semua." Ucap jaemin tegas dengan pandangan mata yang tajam

-------------

"Haechan gimana ini ? Demam yuan makin tinggi. Tante takut."

"Jangan takut tante. Yuan pasti kuat. Dia ga bakal kenapa-kenapa. Bentar lagi pasti demamnya turun."

Haechan berusaha menenangkan mama yuan yang rasa khawatirnya sudah mencapai puncak,

Tepat saat yuan siuman dari pingsan tadi, tak berapa lama suhu badannya naik drastis,

"Jeno kemana ? Kenapa sampai sekarang belum kembali juga."

"Sabar ya tante, ecan daritadi juga nelponin mereka semua tapi satupun telpon ecan engga ada yang diangkat sama mereka."

Haechan hanya menatap sendu kearah yuan yang kembali tak sadarkan diri saat ini,

"Gila emang. Punya ponsel ga ada guna semua. Ga ada yang mau angkat satupun coba." Gerutu haechan kecil sambil terus mengotak-atik kontak ponselnya

-------------

"Maksud lo apa jaem ?."

"Ulah yeeun. Ini semua ulah yeeun jun."

"Gue ga ngerti deh. Ini semua ulah yeeun ? Yeeun yang nyulik jean gitu ?."

Jaemin sibuk memperhatikan ponselnya sejak tadi dan mengabaikan pertanyaan renjun,

Beberapa menit memperhatikan ponselnya, senyum diwajah jaemin berubah menjadi mengerikan setidaknya menurut renjun dan juga heejin.

"Gue tau lo dimana jalang!." Gumam jaemin kecil namun sanggup menarik atensi pendengaran heejin dan renjun

"Ngomong apa lo barusan ?."

"Engga ada. Ayo ikut gue. Gue tahu dimana jean."

Renjun mengangguk lalu berlari masuk kedalam mobilnya, begitupun jaemin dan juga heejin.

Setidaknya tidak sia-sia dia mencari jaemin sampai sejauh ini, akhirnya berguna juga, begitu pikir renjun

.
.

.
.

[✔] UNEXPECTE | LEE JENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang