Berbekam Bukan Sunnah Nabi?
Sun 27 January 2013
Pertanyaan :
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh,Ustadz Sarwat yang saya hormati, mohon maaf sebelumnya. Setelah saya membaca jawaban ustadz mengenai bekam, saya jadi semakin bingung. Sebelum ini saya terbiasa bekam, meskipun tidak secara rutin sebulan sekali, tapi ketika badan terasa sakit tidak karuan pasti saya bekam. Yang saya ingin tanyakan :
1. Sehubungan dengan jawaban Ustadz yang menyatakan bahwa bekam itu bukan sunnah dalam hal ibadah, sepertinya saya setuju. Tapi apakah boleh jika saya mengatakan bahwa bekam itu adalah sunnah dalam hal pengobatan ?
2. Jika hukumnya mubah, bagaimana dengan kedudukan hadits yang berbunyi : “Tidaklah aku melewati satu malaikat pada malam aku di-isra’-kan, kecuali mereka semua berkata kepadaku : “Lakukanlah bekam wahai Muhammad”
3. Saya pernah membaca jawaban dari seorang ustadz yang memberi jawaban bahwa tidak diperbolehkan bekam secara rutin ( contoh : sebulan sekali) untuk menjaga kesehatan, hanya diperbolehkan bekam jika diperlukan (sakit), apakah benar seperti itu ?
Terima Kasih atas jawaban yang diberikan Ustadz.
Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Jawaban :
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,Sebagai orang yang bukan ahli kesehatan, tentu Saya tidak berhak menilai bahwa metode bekam itu sesuai atau tidak sesuai dengan ilmu kesehatan yang baku. Barangkali memang ilmu kedokteran modern belum bisa menerima bekam sebagai sebuah bentuk aktifitas pengobatan atau penanganan penyakit. Namun kita harus akui bahwa bekam itu ada dan sudah digunakan oleh sejak zaman dahulu.
Namun di sisi lain kita juga harus paham sejarah, bahwa metode kesehatan dengan jalan melakukan bekam (hijamah) sebenarnya bukan ditemukan pertama kali oleh Rasulullah SAW. Jauh sebelum beliau SAW dilahirkan di Mekkah pada tahun 571 Masehi, sudah begitu banyak orang yang melakukan bekam.
Bahkan sebagai orang Arab, boleh jadi orang-orang kafir yang hidup di masa beliau SAW pun mungkin juga menggunakan metode bekam dalam berbagai bentuk penyembuhan. Mengingat bahwa di masa itu bekam memang cukup populer digunakan khalayak.
Jadi jangan kaget kalau seandainya dahulu Abu Jahal, Abu Lahab, dan para pemuka Quraisy pun berbekam juga. Sebab bekam memang pengobatan yang dikenal di masa itu.
Jangan Gegabah
Kita harus sadari juga bahwa di masa itu, bekam memang cukup populer, tidak hanya terbatas di kalangan orang Arab saja. Selain itu, bekam juga dikenal di berbagai peradaban umat manusia. Ada begitu banyak bangsa di dunia ini yang menggunakannya, padahal mereka hidup dari jauh negeri Arab, dan juga hidup jauh sebelum masa kelahiran beliau SAW.
Maka jangan sampai karena terlalu bersemangat, lantas kita mengklaim bahwa metode bekam adalah metode yang bersifat syar'i atau wahyu yang turun dari langit, yang semata-mata dibawa oleh Rasulullah SAW seorang.
Memang kita banyak menemukan hadits nabawi yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW mengenal metode bekam dan kemudian beliau menggunakannnya, bahkan merekomendasikannya kepada para shahabat. Akan tetapi kita tidak boleh terlalu gegabah dalam menarik kesimpulan. Dalam hal ini kita harus sedikit lebih hati-hati.
Dan yang paling penting, jangan sampai kita mengatakan bahwa bekam adalah satu-satunya pengobatan. Mentang-mentang Rasulullah SAW pernah berbekam, lalu kita plintir kesimpulannya menjadi : Kata Nabi, bekam itu obat segala penyakit apapun. Dan tidak boleh berobat kecuali hanya dengan bekam.
KAMU SEDANG MEMBACA
مختصر لمادة؛ علوم الحديث | Ringkasan Pembahasan Ilmu Hadist ✓
Spiritualبِسْــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم الحمدلله وكفى، وسلام على عباده الذين اصطفى. وبعد... Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT. Salawat dan salam kepada nabi Muhammad Saw. Untuk memudahkan mempelajari Sebuah Hadist, maka ditunt...