Tingkatan dan Jenis Hadits
Sat 12 January 2008
Pertanyaan :Assalamu'alaikum wr. wb
Pak ust sarwat, saya adalah pembaca setia Eramuslim sejak lama, khususnya untuk rubrik Ustadz Menjawab. Saya sangat terkesan dengan jawaban-jawaban ustadz yang sangat berimbang dari sisi penyajiannya, terutama menyangkut dengan pertanyaan seputar khilafiyah.
Sementara banyak kita lihat ustadz-ustadz lain yang cendrung menjelaskan menurut pendapat ulama atau kelompoknya saja, tanpa mau melihat pendapat ulama lainnya.
Selamat buat ustadz, semoga dakwah Anda melalui situs initetap terus exist dan diberkahi Allah, amin.
Pertanyaan saya adalah mohon pak ustd jelaskan dan urutkan tingkatan dan jenis-jenis hadist yang ada.
Terimakasih atas perhatiannya
Wassalamu'alaikum wrwb
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Terima kasih atas dukungan moril dari anda sebagai pembaca setia Eramuslim dan penghargaan kepada kami. Tentu saja apa yang bisa kami sajikan bukan berarti selalu yang terbaik, sebab di sana sini tentu masih banyak kekurangan dan kelemahan.
Tentang permintaan Anda masalah pembagian hadits, sebenarnya para ulama hadits memang telah membagi-bagi hadits berdasarkan banyak kriteria. Ada yang berdasarkan jumlah perawi, ada juga yang berdasarkan kekuatan dan kelemahan periwayatan. Dan masih banyak kriteria pembagian lainnya.
Tapi yang paling terkait dengan pertanyaan anda barangkali adalah pembagian hadits berdasarkan kekuatan dan kelemahan periwayatanya. Maka izinkanlah kami sedikit terangkan masalah ini secara singkat dan sederhana.
Klasifikasi Hadits berdasarkan pada Kuat Lemahnya Berita
Berdasarkan pada kuat lemahnya hadits tersebut dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu hadits maqbul (diterima) dan mardud (tertolak). Hadits yang diterima terbagi menjadi dua, yaitu hadits yang shahih dan hasan. Sedangkan yang tertolak disebut juga dengan dhaif.
1. Hadits Yang Diterima (Maqbul)
Hadits yang diterima dibagi menjadi 2 (dua):
1. 1. Hadits Shahih
1. 1. 1. Definisi:
Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Nukhbatul Fikar, yang dimaksud dengan hadits shahih adalah adalah:
Hadits yang dinukil (diriwayatkan) oleh rawi yang adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung-sambung, tidak ber’illat dan tidak janggal.
Dalam kitab Muqaddimah At-Thariqah Al-Muhammadiyah disebutkan bahwa definisi hadits shahih itu adalah:
Hadits yang lafadznya selamat dari keburukan susunan dan maknanya selamat dari menyalahi ayat Quran.
1. 1. 2. Syarat-Syarat Hadits Shahih:
Untuk bisa dikatakan sebagai hadits shahih, maka sebuah hadits haruslah memenuhi kriteria berikut ini:
1. Rawinya bersifat adil, artinya seorang rawi selalu memelihara ketaatan dan menjauhi perbuatan maksiat, menjauhi dosa-dosa kecil, tidak melakukan perkara mubah yang dapat menggugurkan iman, dan tidak mengikuti pendapat salah satu mazhab yang bertentangan dengan dasar syara’.
2. Sempurna ingatan (dhabith), artinya ingatan seorang rawi harus lebih banyak daripada lupanya dan kebenarannya harus lebih banyak daripada kesalahannya, menguasai apa yang diriwayatkan, memahami maksudnya dan maknanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
مختصر لمادة؛ علوم الحديث | Ringkasan Pembahasan Ilmu Hadist ✓
Espiritualبِسْــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم الحمدلله وكفى، وسلام على عباده الذين اصطفى. وبعد... Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT. Salawat dan salam kepada nabi Muhammad Saw. Untuk memudahkan mempelajari Sebuah Hadist, maka ditunt...