🥀
–1 year later–
Sepasang mata menatap sayu perempuan di hadapannya. Seharusnya bukan tatapan seperti ini yang ia harapkan. Wajah dengan pahatan melebihi sempurna itu tidak akan gagal menciptakan secercah senyum manis bagi pemandang. Namun, entah kenapa... kali ini, dia tidak menjadi salah satu penonton yang beruntung.
Dalam matanya, raut cantik itu berbeda. Guratan kesedihan terlihat amat kentara meskipun hanya terpandang dari samping arah. Setitik hazel coklat yang tertangkap terlihat begitu kosong. Tidak ada pancaran cerah seperti yang pernah ia ketahui.
Seakan mengetahui keberadaannya, perempuan itu berpaling. Menatap dirinya dengan senyum tipis penuh kebohongan. Kesakitan yang begitu dalam sepertinya mampu menembus garis pelangi pada bibir tersebut. Menguar hingga menyembunyikan kesan manis bagi orang yang mendapatkannya.
"Kenapa hanya berdiri di sana?" dengan suara yang dibuat ceria, Seohyun berucap. Menanyakan keberadaan Donghae yang tak kunjung mendekat kepadanya.
Donghae tetap diam. Matanya masih bekerja menelisik Seohyun teliti. Membuat perempuan itu merasakan sedikit ketidaknyamanan hingga memilih berpaling. Mengembalikan pandangannya pada suatu arah yang sebelumnya ia tuju.
Melihat reaksi tersebut, barulah Donghae menggerakkan langkah kaki. Menyambangi kursi yang diduduki oleh Seohyun dengan perlahan. Tanpa meminta izin, tubuhnya segera mendarat. Menemani gadis tersebut dalam kesendirian.
"Kau benar-benar berubah, Nona." Seohyun menoleh untuk yang kedua kali. Kali ini dengan tatapan kesal dan tidak terima.
"Berapa kali aku mengatakan untuk tidak memanggilku seperti itu? Apa memang sangat sulit namaku diucapkan? Lagi pula, aku bukan majikanmu lagi, Tuan Lee." Seohyun berkerut saat pria itu tersenyum. Apa yang lucu? Dia bukan sedang bercanda. Bahkan kemarahannya tidak membuat orang-orang takut padanya.
"Tuan Besar Seo memintamu pulang." Sebelum keheranan pada dirinya luntur, kini rasa itu bertambah dengan keterkejutan yang luar biasa. Sang Ayah, yang membiarkannya hidup liar seperti ini menginginkannya kembali—setelah sekian lama?
"Apa maksudmu?" Seohyun mulai berdiri. Dari segi ekspresi yang ia suguhkan benar-benar tidak bersahabat sekarang. Ia merasa dipermainkan.
"Besok pagi, Nona sudah harus berada di Seoul."
"Jika aku menolak? Aku ke sini karena aku sudah tidak ingin lagi tinggal di Seoul. Bagaimana bisa orang besar itu menyuruhku kembali dengan seenaknya. Aku tidak mau!" Seohyun menolak mentah-mentah. Apa yang akan terjadi jika dia kembali ke Seoul nanti?
Meskipun dalam dirinya sangat ingin bertemu sang Ayah. Namun demi apapun, semuanya tahu jika kota itu sangat kecil. Ketakutan bertemu dengan Kyuhyun sekarang lebih mendominasi. Dan apapun itu sulit membuatnya mengiyakan perintah Ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake
Fiksi Penggemar🥀🥀🥀 Salah itu ketika aku menginginkanmu, dan tetap memaksa di sisimu saat keadaan bahkan ikut berkonspirasi untuk memisahkan. Maka, demi keberlangsungan setiap hidup yang damai, aku memilih mundur, untuk menyerah, dan mencoba merelakan ~ Seo Jooh...