Chapter 17

1K 127 24
                                    

🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀

Ponsel Seohyun berdering. Dari beberapa menit yang lalu, benda tersebut menyala. Menampakkan sebuah wallpaper pemanggil dengan nada dering berirama. Namun gadis itu tidak segera menjawab. Ekor matanya hanya melirik sekilas. Kemudian kembali pada pekerjaannya setelah menemukan nama yang sama.

Cho Kyuhyun.

Sudah beberapa hari ini ia mengabaikan pria itu. Bahkan ia selalu menghindari meeting dan rapat penting. Membiarkan Siwon yang mewakili dan memberi keputusan dari perusahaannya.

Seratus kali lebih panggilan tak terjawab. Membuat hati Seohyun sedikit tergerak. Jari-jari itu tidak kuasa untuk mengenyahkan pena ke permukaan meja. Mengarahkan seluruh fokus agar dapat memandang benda persegi tersebut. Seohyun menelan liur. Mencoba menahan diri dengan cengkraman kuat di kedua tangan.

Tapi, sedetik kemudian, ketika ponsel itu kembali menyala, berdering lebih kencang dari sebelumnya, Seohyun harus menyerah. Secepat kilat tangan itu bergerak mengangkat. Menekan tombol terima, kemudian berdehem lirih untuk menetralkan suaranya.

"Aku tahu kau menghindar. Dan itu lebih membuatku tersiksa karena tidak bisa melihatmu. Sama sekali. Apa yang harus aku lakukan? Melupakanmu dan mencari wanita lain? Tidak semudah itu, Nona. Jangan membuatku menyesal sudah mengingatmu kembali. Seo Joohyun, aku tidak pernah main-main dengan ucapanku. Peringatan waktu itu, akan aku buktikan. Jadi, persiapkan dirimu dengan baik. Kau akan mendapatkan sesuatu yang tidak pernah kau bayangkan–"

"Cho Kyuhyun!" Seohyun membuka suaranya. Tidak lagi mendengar apa yang dikatakan pria itu. Ucapan yang sedari tadi masuk dalam gendang telinga hanya menambah rasa nyeri di hati gadis itu. Dia tidak sanggup membiarkan Kyuhyun tersakiti. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun untuk memperbaiki keadaan. Dia hanya ingin mengabulkan keinginan sang ayah dengan baik. Untuk pertama kalinya, ia ingin memenuhi permintaan pria itu dengan tulus.

"Jangan lakukan apapun. Aku mohon."

"Lalu aku harus bagaimana?! Berdiam diri sedangkan keadaan semakin tidak memihakku? Duduk dan hanya melihat sedangkan kenyataan mengatakan aku benar-benar akan kehilangan dirimu? Aku masih belum segila itu, Seo Joohyun. Sekarang katakan padaku! Katakan padaku APA YANG SEHARUSNYA AKU LAKUKAN?!!!" seruan itu berhasil meloloskan sedikit banyak cairan dari mata Seohyun. Gadis itu semakin menggigit bibirnya. Suara frustasi Kyuhyun benar-benar membuat paru-paru itu menyempit. Seohyun tidak lagi dapat berbicara. Tenggorokannya tercekat dengan isakan tertahan yang ia lakukan.

Kyuhyun membuang ponselnya begitu saja. Membanting setir kasar ketika isakan Seohyun terdengar begitu lirih. Gadis itu menangis. Seohyun lagi-lagi mengeluarkan air mata karena dirinya. Apa dia terlalu kasar? Apa dia menjadikan wanita itu ketakutan? Atau wanita itu tertekan? Seharusnya ia tahu, jika gadis itu juga berada dalam kesulitan. Tapi Kyuhyun benar-benar tidak bisa mengalah. Dia ingin mendapatkan Seohyun kembali. Dia ingin hidup dengan gadis itu.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang