Chapter 18

1.1K 122 30
                                    

🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀

Matahari bersinar terang, tapi keduanya belum ingin beranjak dari ranjang tersebut. Mereka menghabiskan berjam-jam waktu yang ada hanya untuk saling menatap dengan tangan Kyuhyun yang senantiasa membelai pipi Seohyun lembut. Mata gadis itu tampak bengkak karena terlalu banyak menangis. Ia melakukan hal itu semalaman di pelukan Kyuhyun.

Sampai ponsel Kyuhyun kembali berdering. Pria itu tetap berlaku tak acuh. Pandangannya hanya terpusat untuk menatap wanita di hadapannya. Seohyun juga tidak menghiraukan nada panggil tersebut. Ia tahu pasti Donghae atau Changmin yang masih mencari Kyuhyun.

Kyuhyun mendekatkan wajahnya, mencium wanita itu lebih dalam dari sebelumnya. Lebih lembut. Ia tidak berharap jika ciuman ini menjadi ciuman terakhir mereka. Tapi dia tidak bisa memastikan kapan bisa melakukan hal seperti ini lagi nantinya.

Terakhir dengan meninggalkan satu kecupan lembut di dahi dan mata Seohyun.

Kyuhyun mulai bangkit. Mencoba mengabaikan mata wanita itu yang kembali memerah, menahan tangis. Kyuhyun mulai mengenakan pakaiannya. Memungut milik Seohyun dan mengangsurkan pada gadis tersebut. Namun beberapa detik berlalu Seohyun tidak segera berbenah. Membuat Kyuhyun menghembuskan napas lirih, bergerak mengambil kembali lembaran kain tadi. Kemudian mengenakan satu-persatu ke tubuh Seohyun. Membiarkan gadis itu hanya melihat wajahnya tanpa berkedip.

"Kita harus pulang. Ayahmu mungkin khawatir. Siwon pasti lebih khawatir dari siapapun."

🥀🥀🥀

Satu minggu berlalu, selama itu pula tidak ada komunikasi antara Kyuhyun dan Seohyun. Keduanya benar-benar berpisah. Meskipun rasa rindu selalu menyiksa, namun mereka mencoba bertahan. Tidak ada ikatan sama sekali yang membuat mereka berhak bertemu kecuali dalam ranah pekerjaan.

Hari ini meeting diadakan di kantor Kyuhyun. Seohyun segera berangkat dengan perasaan tidak menentu. Berharap pria itu mau menghadiri pertemuan kerja mereka kali ini. Karena sejak saat itu, Seohyun tidak pernah bertemu Kyuhyun. Laki-laki tersebut selalu mangkir dari seluruh agenda dengan perusahaannya.

Sesampainya di ruang rapat–kantor Kyuhyun, telah ada Changmin dan Donghae yang menunggu. Perempuan itu membungkuk sejenak. Diikuti oleh keduanya dan mempersilakan dirinya duduk. Rasa kecewa seketika menyeruak saat sang mata tidak menemukan seseorang yang ia harapkan. Kyuhyun membiarkan Changmin mengambil alih kepemimpinan.

Ponsel Seohyun bergetar. Ada satu panggilan masuk dari Siwon.

"Ada apa?" tidak ada salam. Nada itu terdengar datar. Tersirat intonasi yang begitu dingin.

"Apa kau sudah siap, Hyunie? Kau ikut rapat, 'kan? Aku akan–"

"Aku sudah berangkat. Aku berada di kantor mereka sekarang."

"Oh baiklah, aku akan segera sampai."

Seohyun meletakkan kembali ponselnya di permukaan meja. Donghae dan Changmin sempat berpandangan sejenak. Menangkap bagaimana sikap Seohyun sekarang. Begitu dingin. Sama halnya dengan Kyuhyun. Mereka berdua serupa. Berubah karena keadaan.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang