🥀🥀🥀
Salah itu ketika aku menginginkanmu, dan tetap memaksa di sisimu saat keadaan bahkan ikut berkonspirasi untuk memisahkan. Maka, demi keberlangsungan setiap hidup yang damai, aku memilih mundur, untuk menyerah, dan mencoba merelakan ~ Seo Jooh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🥀
Seohyun keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih ia gerakkan mengacak rambut. Suara ketukan pintu segera menyadarkan jika ada seseorang di depan huniannya.
Dengan langkah santai, Seohyun menyambangi benda berwarna coklat tersebut. Meraih gagang pintu dan bergerak membuka.
Dahi itu reflek mengernyit ketika orang tidak dikenal mengulurkan sebuah surat.
"Dia menyuruhku memberikan ini padamu." Seohyun meraih amplop tersebut dan bergerak membuka. Tidak ada nama pengirim atau alamat yang tertera. Ia ingin bertanya siapa yang dimaksud oleh orang tersebut, namun keberadaannya sudah jauh meninggalkan rumah susun yang ia tempati.
Seohyun membalikkan tubuh bersama hembusan panjang. Gadis itu menyampirkan handuk kecil di tempat yang sudah disediakan, lalu bergerak membaca pesan tersebut. Hanya sederet kalimat bertulis tinta hitam.
Pergilah ke atap tempat Kyuhyun bekerja. Kau akan mengetahui sesuatu yang tidak pernah kau lihat.
Seohyun bertambah tidak mengerti. Apa maksud dari surat ini? Menyuruhnya atau memaksanya? Jelas si penulis mengetahui dirinya dan Kyuhyun. Teror macam apa ini?
Ingatan Seohyun kembali pada keadaan dimana banyak orang yang mengintainya di pasar. Apa mereka yang mengirim surat ini? Untuk apa?
Seohyun mulai menelan ludah serat. Pikiran negatif melayang-layang dalam anganan.
Bagaimana jika Kyuhyun dipukuli? Dihajar hingga sangat parah?
Dan detik selanjutnya, tangan itu membuang kertas di atas sofa. Menggapai jaket dari dalam lemari, kemudian bergerak keluar bangunan dengan larian.
Seohyun mencari cara tercepat untuk sampai di tempat kerja Kyuhyun. Dia tidak mempunyai kendaraan. Tapi tiba-tiba matanya menangkap sebuah sepeda. Baik, meminjam tanpa izin adalah pilihan yang efektif untuk saat ini.
🥀🥀🥀
Kyuhyun menghentikan langkahnya setelah terpaut beberapa meter dari seorang perempuan di depan sana. Mata itu menyipit ketika merasa tidak asing dengan punggung tersebut. Rambut yang tergerai lurus dengan warna pirang dan potongan khas membuat Kyuhyun yakin dengan tebakannya.
"Jee Hae~ya?"
Dan benar saja, gadis itu segera berbalik. Kyuhyun tampak terkejut, namun pria itu sangat pandai menyembunyikan ekspresi menjadi datar.
"Hai Kyu~" senyuman tampak menguar di bibir merah tersebut. Bertolak-belakang dengan wajah Kyuhyun yang penuh spekulasi buruk tentang keinginan Jee Hae untuk tidur dengannya. Ia tahu jika Jee Hae menyukainya. Tapi, apakah sampai sejauh ini?
Langkah itu berpacu mendekat. Masih dengan senyuman menatap Kyuhyun penuh minat.
"Aku sedikit tidak percaya jika kau akan menerimanya."