Chapter 9

946 117 10
                                    

🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀

Eunji kembali meneguk air di gelas kaca pada tangannya. Ia mendesah lega setelah dahaga itu tidak lagi menyiksa kerongkongan.

Setelah meletakkan gelas tersebut, suara ketukan pintu terdengar di telinga. Membuat matanya berakomodasi dan reflek berlari cepat menuju kamar. Tangannya juga bekerja menghapus bekas air minumnya dengan kasar.

"Tapi, jika itu mereka... kenapa harus mengetuk pintu? Aku kan sedang sakit." Eunji menghentikan langkah setelah merasa ada sesuatu yang tidak seharusnya. Kaki itu kemudian bergerak berbalik. Mendekat ke arah pintu. Membukanya dengan perlahan dan mendapati dua orang pria bertubuh besar menatapnya tajam.

"Di mana eonni-mu?" Eunji terdiam. Otaknya bekerja mencerna pertanyaan yang diberikan padanya. Sejak kapan dia mempunyai seorang kakak perempuan? Bahkan kakak laki-laki saja masih beberapa bulan ini datang dalam kehidupannya.

"Aku tidak punya seorang kakak perempuan."

"Hahh.. gadis ini terlalu jujur. Benar. Dia bukan kakak kandungmu tapi Nona muda kami. Di mana dia?"

"Apa yang kalian katakan? Aku tidak mengerti."

"Kau pasti sangat ingat jika tidak memiliki saudara sama sekali bukan? Dan beberapa bulan terakhir ada orang asing yang kau temukan lalu tinggal bersamamu." Pikiran Eunji terpusat pada Kyuhyun. Apa orang-orang menyeramkan ini utusan dari keluarga kakaknya?

"Jadi, di mana Nona Seo Joohyun sekarang?"

"Nona? Seo... Seo Joohyun?" Benar saja orang itu bersikeras menanyakan keberadaan seorang perempuan. Dan benar saja dia mendapatkan kebingungan luar biasa. Yang mereka maksud adalah kakak cantik. Gadis yang sekarang tengah ia perjuangkan menjadi kakak iparnya, dan gadis yang dimungkinkan mempunyai memori bersama kakaknya.

"Dia tidak tinggal di sini."

"Kau mencoba berbohong? Jelas-jelas kami melihatnya masuk ke bangunan ini beberapa jam lalu."

"Kalian mengintai rumahku?"

"Oh ayolah! Jangan biarkan tanganku bergerak untuk melukaimu gadis kecil."

"Siapa kalian sebenarnya?" Eunji mulai waspada. Gadis itu memenuhi bibir pintu ketika kedua orang tersebut berusaha melihat ke dalam ruangan.

"Ck, kau hanya menghambat kerja kami." Salah satu pria itu menarik piyama Eunji. Menghempaskannya keluar hingga membuat tubuh itu terperosok ke lantai halaman.

Eunji mengaduh perlahan. Matanya memandang takut pada kedua punggung yang mulai memasuki rumahnya tanpa izin. Namun kekesalannya seolah menjadi percikan keberanian hingga gadis itu berdiri dengan tertatih. Raganya bergerak sempoyongan. Ia merasa jika kakinya mulai bermasalah. Rasa linu yang menjalar sampai ke ubun-ubun membuatnya ingin menangis.

"Apa yang kalian cari? Aku tidak akan membiarkan kalian mencelakai Seohyun eonni." Salah satu pria itu menghampiri dirinya. Menatap dengan wajah garang yang kembali membuat hati Eunji menciut.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang