Chapter 15

948 125 27
                                    

🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀

Kyuhyun menghentikan mobilnya di sebuah CLUB yang pasti telah penuh sesak pada sore hari seperti ini. Jonghyun yang mengetahui maksud Kyuhyun untuk menenangkan diri merasa tidak tenang. Ia seakan baru mengenal Kyuhyun. Selama ini yang ia ketahui adalah Go Kyuhyun. Seorang pekerja keras yang mempunyai kehidupan sederhana. Bukan Cho Kyuhyun, seorang bos dari perusahaan ternama yang pastinya mempunyai kehidupan gemerlap dan tidak jauh dari kata menghambur-hamburkan uang. Entah itu untuk hal baik atau sebaliknya.

Jonghyun tidak akan tertegun ketika dengan mudahnya Kyuhyun memesan beberapa botol berkadar alkohol tinggi. Yang bisa ia lakukan sekarang hanya bersiaga. Atau lebih tepatnya mempersiapkan diri membawa Kyuhyun pulang dalam keadaan mengesalkan dan meracau.

"Sepertinya aku harus mempunyai alamat rumahmu terlebih dahulu, Kyu." Pergerakan Kyuhyun yang tengah menuang beer menuju gelas kaca di hadapannya segera terhenti. Pandangan itu beralih pada sang sahabat yang tengah menatapnya ragu.

"Untuk apa?" tanya Kyuhyun heran.

Jonghyun menghembuskan napas berat.

"Setidaknya aku akan mudah membawamu pergi saat kau tidak sadar."

Kyuhyun terkekeh ringan.

"Kau tidak perlu khawatir, aku bisa mengatasi minuman sialan ini."

"Hanya berjaga-jaga. Tidak ada salahnya."

Kyuhyun segera mengeluarkan dompet. Mencari sebuah kartu nama yang sempat ia miliki.

"Itu kartu namaku yang dulu. Aku tinggal di apartemen," ucap Kyuhyun sebelum meneguk segelas lagi dengan cepat. Dia belum memperbarui kartu identitasnya. Selama ini dia tidak pernah mencantumkan alamat rumah di kartu tersebut. Selain karena tidak pernah berada di sana, Kyuhyun lebih suka tinggal di apartemen.

Salah satu alasannya tentu karena keberadaan Seohyun, dia tidak pernah takut jika media mengetahui mereka tinggal bersama. Masa bodoh untuk hal saham yang akan turun atau bahkan anjlok.

Tapi itu dulu. Bukan sekarang.

Satu botol telah kosong. Kyuhyun mulai berusaha kembali membuka tutup botol lainnya yang masih penuh. Jonghyun sempat menegur, namun dengan perkataan Kyuhyun yang seakan-akan benar-benar butuh pengalihan, membuat Jonghyun membiarkan dengan sedikit terpaksa.

"Apa tidak kita batalkan saja proyek ini, Kyu? Kau akan tersiksa jika tetap melanjutkan."

"No.... Aku tidak akan membatalkan proyek ini. Ini adalah satu-satunya cara untuk bisa berinteraksi dengannya."

"Dia sudah punya kekasih. Jika kau tetap memaksa, kau sendiri yang akan sakit hati."

"Siapa kekasihnya? Dia kekasihku," ucapan itu terdengar bergumam, Kyuhyun tertawa ringan.

Jonghyun menghentikan aksi minum Kyuhyun. Tangannya merampas gelas yang digenggam pria tersebut.

"Kita pulang saja sebelum aku benar-benar tidak bisa membawamu pergi." Jonghyun berkata pada Kyuhyun. Mengabaikan racauan yang mulai keluar dari sang sahabat dan kini merangkap menjadi atasan.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang