"Makasih rey lo udah mau nemenin gw ketemu candra setiap hari." ucapku pada rey setelah turun dari motornya.
"Nggapapa kok, gw lagi pengen berguna buat oranglain." ucap rey berjalan mendahuluiku ke dalam rumah sakit tempat candra dirawat.
Sesampainya dikamar candra, aku dan rey pun masuk. Dan ternyata candra sedang istirahat, terlihat muka lemasnya itu. Candra, aku tak suka melihatmu seperti itu.
"Hai siel,rey, kalian sudah lama?" ibu candra menepuk pundakku halus.
"Bu.. Baru saja datang.."
"Silahkan dilanjut, maaf ya candra sedang istirahat sebentar."
"Apa candra seperti itu lagi tan?" tanya rey, candra kenapa?
"Iya rey, tadi pagi para sepupu candra menengok. Tapi candra menolak dikasihani dan selalu ingin sendiri." jelas ibu candra.
"Titip candra ya, ibu mau pulang mengambil barang-barang candra. Kalau candra bangun tolong beri ia makan, sejak pagi dia tak mau makan.maaf merepotkan."
"Biar saya antar tan." ucap rey, matanya mengarah kepadaku.
"Iya bu, biar candra saya yang urus." ucapku kemudian ibu candra dan rey pergi meninggalkan aku dan candra diruangan ber-AC ini.
-0-0-
"Siel..." sapa candra lemas.
"Can lo gapapa kan?"
"sini sini gw bantu bangun.." akupun mencoba membantu candra duduk dikasurnya."Makasih... Lo sendirian?" -candra
"Iya can, ibu sama rey lagi kerumah."
"Ohh...""Lo udah makan?"
"Gw gaperlu makanan lagi, bentar lagi gw mati. Takut nyusahin yang ngangkat gw nanti." ucap candra dengan tatapan kosong, dan aku mencoba untuk menggenggam tangannya."Lo makan ya... Please kali ini mau ya can, gw gabisa liat lo kaya gini terus." ucapku merayu agar candra mau makan.
"Aww--" pekik candra saat mencoba menggerakan kakinya, iapun kembali diposisi merebahkan dengan dua bantal dikepalanya.
"Aaaa.. Gw suapin yah." akupun menyuapkan makanan yang sudah disediakan rumah sakit untuk candra dan untungnya candra mau makan makanan itu.
"Udahh gw gakuat." tolak candra saat suapan ke-5 dihadapannya.
(Can gw gabisa liat lo lemah gitu, please jadi candrawinata yang kuat dog. Gw sayang sama lo.)
"Satu lagi.." happ akhirnya ia menuruti kemauanku, aku tak mau kau terlihat lemah can.
"Makasih siel..." ucapnya setelah kuberi minum dan kembali keposisi setengah duduk.
"Gw yang makasih ke elo."
"Kenapa?"
"Karena lo ga ngusir gw dari sisi lo can." tutupku dan menatap mata pilu candra."Panuu.." ia pun mengusap kepalaku sambil tersenyum, terimakasih tuhan. Kau telah mengirimkan senyuman candra yang dulu.
"Gw sayang sama lo can." candrapun melepas tangannya dari kepalaku.
"Sorry." ucapku."Maaf siel, gw gabisa balas rasa sayang lo." candra pun menunduk.
"Gapapa can, gw udah seneng kok lo udah denger suara hati gw doang. Makasih udah selalu ngehibur gw ya."
"Makasih siel. Tapi mending lo cari cowo yang bisa balas rasa sayang lo. Gw ga berhak dapetin itu." ucap candra menatapku.
"Sorry can, gw belum bisa sayang sama oranglain."
"Tapi lo harus berusaha ngilangin rasa sayang lo ke gue ya?" ucap candra kembali mengusap kepalaku.
(Candra aku merindukan usapan lembutmu itu. Asal kau tau sampai hari ini aku masih mencintaimu dalam urutan keduaku setelah suami dan anakku. Can, aku merindukanmu lagi.)
Sejak saat itu aku dan candra semakin dekat, aku selalu menemui candra diatar oleh teman terbaikku yaitu rey. Setiap pulang sekolah bahkan mungkin menurutku setiap hari aku selalu menemani candra pada saat itu. Aku dan candra semakin dekat, dan yang paling menyenangkan adalah candrawinata dulu kembali lagi menjadi candra yang menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candrawinata [COMPLETED]
Short StoryCerita ini diambil dari kisah seseorang yang ditinggalkan kekasihnya, bukan ditinggal menikah ataukah selingkuh. tapi sang wanita tegar ini ditinggal sang kekasih untuk selama-lamanya. Dan hanya batu nisan yang menghiasi jutaan kerinduan. Penasaran...