Jangan pergi

20 6 0
                                    

"Can bangun... Gue ada disini, gue selalu disisi lo can please bangun... Candra hiksss... Huhuhuhu... Can ini hari ketiga lo diem terus dikasur ini can..." tangisku tak terbendung disamping kasur candra, ia tak bergerak sama sekali.

"Can... Gue bawain lo bunga lagi dan lo tau? Hari ini gw bawa diary pemberian lo dulu... Please lo bangun can, gw disini ditemenin rey... Can lo juga ditanyain sama anak-anak kelas, ayo can lo harus hibur mereka lagi..." ucapku masih dalam air mata mengalir, tetap saja candra tak bangun siel...

Setiap hari aku selalu menemui pangeran tidurku, dia selalu tidur. Setiap hari aku selalu membawakannya bunga anggrek, kesukaannya. Kadang rasa sedih selalu muncul saat aku menatap wajah sayu candra yang tak kunjung sadar. Tapi aku tau bahwa candra tak menyukai manusia cenggeng, jadi aku harus tegar demi dia.

"Candra... Sekolah sudah memberimu waktu sangat banyak can... Ayo, kita pergi sekolah lagi. Aku mau hujan-hujanan lagi sama kamu can. Candra gw sayang banget sama lo..."

"Siel, makasih banyak ya kamu setiap hari selalu nemenin candra. Kamu bakal terus jadi anak ibu kan kalo suatu saat candra ga ada?" tanya ibu candra memelas.

"Bu ibu ga boleh ngomong begitu... Aku udah anggep ibu adalah ibuku juga, ibu gaboleh ngomong gitu ya bu..." ucapku sambil memeluk ibu. Disampingku ada rey yang selalu menemani keharuanku, dia selalu ada. sama can seperti aku yang selalu ada untuk kamu. Sedangkan papa candra hanya menatap anaknya sayu.

(Sampai saat ini aku masih menyayangi orangtuamu can.)

Candrawinata [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang