Hari itu mungkin akan menjadi hari terburukku, ya benar. Hari terburukku. Untuk semasa hidupku.
"Rey makasih lo selalu nemenin gw ya."
"Ga kok siel, gw lagi pengen berharga aja di hidup candra. Dra woi, cepet bangun... Ayo kita main game lagi, gw gasuka lo lemah gini." ucap rey pada candra, rey candra tak akan membalas candaanmu itu.
Aku dan rey kembali lagi menemui candra, ini adalah hari ketujuh candra koma. Can, ayo bangkit. Seperti biasanya diruangan itu hanya ada aku, rey, ibu, bapak, dan juga candra. Teman-teman kelasku sudah menjenguk candra, tapi tak lama karena mereka tak kuat melihat keadaan candra saat ini.
"Can..." akupun menggenggam tangan candra. Dan...
"Rey, Bu, Pak. TANGAN CANDRA BERGERAK. LIAT..." akupun berteriak kaget mendengarnya, tiba-tiba mata candra terbuka. Yatuhan terimakasih semuanya...
"Bu..pak...rey...nasiela..." ucap candra lemas, menatap kita berempat bergantian. Ia memanggil namaku nasiela, can itu adalah hal terindah bagiku.
"Candra.... Candra sayang akhirnya kamu siuman..." -ibu candra
"Can..." sapaku haru.
"Kalian jangan nangis ya kalo aku ga ada. Pak, rey... Jaga bidadari-bidadari candra yah... Kalian harus sehat, jangan kaya aku." ucap candra lemas dan tiba-tiba candra sesak nafas.
"REY TOLONG PANGGIL DOKTER...." akupun panik dan rey segera mencari keberadaan dokter.
"Maa... Ma-ma jang-an nang-is ya... Sielll-- aaa-ku sa---yang ka--mu." tutttttttttttttttttt (garispun sejajar).
"Candra.... Can.... CANDRAAAAA" teriakku memeluk candra, aku tak menghiraukan ibu dan bapaknya.
"Permisi saya akan cek dulu.." tiba-tiba dokter masuk bersamaan dengan rey. Kemudian akupun melepas pelukan candra dan berdiri menghadap rey, iapun mempersilahkanku untuk memeluknya.
"Dok ken--napa anak saya?" -ibu candra.
"Maaf bu, anak ibu sudah tiada." DEG.
"Can---dra..." -aku dan ibu. Dan dunia pun gelap.
Kau tau? Itu adalah patah hati terberatku. Sebelumnya aku senang kau membalas rasa sayangku can, tapi kau sangat jahat... Sangat jahat sekali can, kenapa kau menyayangiku sesingkat itu dan pergi selamanya untukku? Candra... Aku sangat menyayangimu, aku sangat mencintaimu can... Candra tolong kembali lagi kepadaku, can, can aku sangat menyayangimu... Tolong...
Walau kita terlalu singkat bertemu, aku sangat senang can. Kau selalu berada dalam kesenanganku, kau juga penenang dan pembawa tawaku. Bahkan tiap detik berada di sisimu aku tak pernah merasakan luka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candrawinata [COMPLETED]
Historia CortaCerita ini diambil dari kisah seseorang yang ditinggalkan kekasihnya, bukan ditinggal menikah ataukah selingkuh. tapi sang wanita tegar ini ditinggal sang kekasih untuk selama-lamanya. Dan hanya batu nisan yang menghiasi jutaan kerinduan. Penasaran...