Pelukan terakhirku untukmu, dan kau memelukku yang terakhir bersamaku. Selamat tinggal candrawinata, kau sangat aku sayangi. Kau makhluk terbaik, terkuat dan tersayang untukku. Sekarang kau tak sakit lagi.
"Siel ayo kita pulang." ajak mama, papa dan rey di depan batu nisan bernamakan 'Candrawinata'.
Sedangkan ibu dan ayah candra tak ikut pemakaman karena mereka berdua masih shock dengan kejadian semua ini, aku pun masih tak percaya candra meninggalkanku untuk selama-lamanya.
"Rey apa ini mimpi?" tanyaku masih tak percaya.
Air mataku selalu mengalir sampai candra sudah diliang lahat pun, aku tak pernah menyangka. Candra, kau pasti kegelapan? Kau pasti sempit kan? Candra ayo... Ini semua pasti mimpi kan.
"Siel..." ucap rey membangunkanku, aku harus pergi dari sini. Aku tak mau terlihat cengeng di depan candrawinata.
Hari itu adalah hari terburukku, candrawinata meninggalkanku selama-lamanya. Saat itu pula aku selalu mengurung diri, sekolahpun tak semangat, entah padahal aku dan candra tak punya hubungan apa-apa tapi aku merasa sangat kehilangan dia. Candra...
-0-0-
"Candra sudah di syurga siel." ucap nabila saat melihatku bengong.
"Iya, dia tak sakit lagi bil." akupun tersenyum paksa kepada nabila.
Iya benar, candra sudah di syurga. Dan banyak bidadari-bidadari disana. Candra, aku cemburu karena kau selalu didampingi bidadari lain selain aku.
-0-0-
Setiap weekday aku selalu menyempatkan waktuku menemui candra dipemakaman. Terkadang jika aku merindukannya setiap hari aku selalu menemuinya, entah aku selalu merindukannya setiap saat. Dan kalian tau? Rey selalu menemaniku saat aku bertemu candra.
Sedangkan dengan orangtua candra juga aku selalu menemui mereka berdua, aku selalu berusaha menghibur mereka dan juga menghibur diriku sendiri.
-0-0-
Hari kelulusanpun tiba, aku memakai kebaya berwarna abu-abu kesukaan candra dulu. Sejak saat itu aku dan rey pun bertambah dekat, sampai pada saat acara selesai rey mengajakku untuk ikut dengannya.
"Rey mau kemana kita?"
"Ikut saja ya, kebetulan aku bawa mobil jadi kamu ga susah duduknya." kedekatan aku dengan rey menjadi aku dan kamu setelah lo dan gue.
Setibanya ditempat tujuan, rey mengajakku turun. Berjalan sedikit lebih jauh dari arah mobil rey parkir.
"Aku juga rindu candra." ucapku saat tiba di depan nisan candrawinata.
Dengan pakaian rey gagah memakai jas berwarna hitam dengan kemeja abu-abunya membuat aku dan dia seperti pengantin.
"Siel... Ada sesuatu buat kamu. Silahkan baca." rey memberikanku selembar kertas motif love pink, akupun mencoba membukanya.
Dear bidadariku
Ya kamu Nasiela DianuansaSiel mungkin ini adalah sebuah basa basi panjangku, maaf merepotkanmu.
Nasiela, maaf jika aku tidak bisa menemanimu untuk seumur hidupku. Maaf aku tidak bisa membuatmu tersenyum bahagia sampai diujung waktuku. Waktuku begitu cepat, begitu cepat untuk mencoba menyayangimu.
Aku sayang sama kamu siel, aku suka bentakanmu setiap aku coba menggodamu, aku suka cubitan yang dibuat olehmu, aku suka kecuekanmu, kamu adalah satu-satunya makhluk terbaik seumur hidupku.
Siel, aku pamit ya. Jaga dirimu baik-baik. Jangan nangis terus aku liatnya ga suka. Oh iya Happy graduation ya♥ capai cita-citamu setinggi-tingginya. Kalo kamu mau peluk lagi, peluk rey aja aku udah suruh dia kok buat jadi asisten kamu.
Aku sayang kamu nasiela dianuansa♥
Ttd : Candrawinata
Akupun memecahkan tangisku didepan batu nisan candrawinata. maaf candra, aku tidak bisa menahan semua kesedihanku didepanmu. Can tolong aku sangat merindukanmu, semoga kamu tenang disana ya.
"Jangan sedih lagi ya siel..." -Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candrawinata [COMPLETED]
Cerita PendekCerita ini diambil dari kisah seseorang yang ditinggalkan kekasihnya, bukan ditinggal menikah ataukah selingkuh. tapi sang wanita tegar ini ditinggal sang kekasih untuk selama-lamanya. Dan hanya batu nisan yang menghiasi jutaan kerinduan. Penasaran...