0'5

18 2 0
                                    

Hari ini adalah hari Senin. Dimana hari ini kita melaksanakan upacara.

Fajar yang sudah berada di sekolah saat ini, ia tak berhenti gusar. Ia mencari-cari dasinya. Kemarin di kamar nya tidak ada, di setiap ruangan pun tidak ada, dan kini tidak ada di dalam tas nya. Oh Tuhan dia sangat ceroboh.

Untungnya ia datang pagi-pagi sekali. Sehingga OSIS disana tidak begitu banyak. Dan mereka terlihat lebih fokus mengobrol.

Tidak apa namanya tertulis, yang penting dia tidak di hukum. Itu saja.

Fajar menghampiri Senja yang sedang membaca novel nya. Berharap Senja membawa dua dasi.

"Nja"

Senja menoleh pada Fajar yang kini berdiri di sebelahnya.

"Punya dasi dua gak?" tanya Fajar.

"Bentar"

Senja pun mengambil di dalam tas nya. Biasanya dia membawa dua sebagai cadangan. Senja pun memberi dasi itu pada Fajar.

Fajar sangat bersyukur bahwa Senja membawa dasi lebih. Rasanya ia sangat tenang, tidak merasa gusar lagi.

Fajar hanya tersenyum saja. Senja yang berharap dia mengatakan kata terima kasih, malah memberi nya senyuman.

Aneh sekali.

...

"Ya ampun jangan sekarang, tolong" batin Senja.

Kepalanya kini serasa berputar. Senja memegangi kepalanya yang terasa pusing. Ia rasanya ingin terjatuh saja. Penglihatan nya kini perlahan menjadi buram.

"Wa, pinjem tangan" ujar Senja.

"Buat apa?" tanya Salwa.

"Pinjem aja"

Senja pun memegang tangan Salwa sangat erat. Ia tidak mau jatuh sekarang. Apalagi ini sangat banyak orang.

"Senja kenapa?" tanya Melza yang mulai khawatir.

Senja menggeleng sembari tersenyum.

"Yuk UKS yuk" ajak Wulan.

"Gak usah" Senja menolak.

"Udah hayu UKS. Dari pada jatoh disini, maluin" ujar Melza sembari menarik tangan Senja. Sehingga tautan nya dengan Salwa terlepas.

Fajar melihat Senja yang berjalan melewatinya sembari menunduk. Ia penasaran apa yang terjadi pada Senja.

...

"Bu, Senja kenapa?" tanya Melza.

Senja baru saja diperiksa oleh Bu Siti. Membuat Melza penasaran, apa yang terjadi dengan Senja.

"Kayaknya anemia nya Senja kambuh lagi" ujar Bu Siti.

Melza terkejut. Pasalnya ia tidak tahu jika Senja juga mempunyai anemia sepertinya.

"Senja jangan begadang trus ya. Banyakin air putih, sama makanan yang sehat" ujar Bu Siti "Klo begitu ibu keluar dulu ya buat tugas upacara" lanjut nya yang kemudian telah pergi.

"Iya bu" ujar Melza.

Kini arah pandang Melza ke arah Senja. Menatap nya dengan cemas.

"Kamu punya anemia? Kok gak bilang?" tanya Melza.

Fajar Berakhir SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang