"Stupid" ujar Senja mengangkat wajahnya menatap Fajar yang kini duduk di hadapannya.
"Woah... Senja. Gua kira lu gak bisa ngomong bahasa Inggris" ujar Fajar sembari menutup mulutnya yang tengah menganga.
Senja hanya diam saja. Memutar bola matanya dengan malas. Lalu ia menatap kembali ke arah langit dengan warna biru cerah.
"Klo Meisha disini pasti dia bahagia liat warna biru. Dia suka sama warna biru" ujar Senja yang masih menatap langit.
Fajar kini menatap ke arah Senja. Memerhatikan wajah Senja. Entah. Dia tak tahu harus berbicara apa, atau melakukan apa.
Lalu ia pun tersadar. Bahwa niat Fajar membawa Senja adalah, ingin mengatakan sesuatu. Sesuatu yang mungkin tidak tahu jawabannya apa.
"Senja" panggil Fajar yang tengah menatap Senja.
"Hm?" tanya Senja tak melepaskan pandangannya dari langit.
"Gua suka sama" ujar Fajar yang membuat Senja kini menoleh padanya dengan tatapan terkejut.
"Tepatnya gua jatuh cinta sama lu" lanjut nya dengan tatapan yang sangat dalam.
Senja pun membuang tatapan ke arah langit kembali. Ia senang namun canggung karena kalimat pendek itu. Yang membuat hatinya kini tengah berterbangan layaknya kupu-kupu.
"So?" tanya Fajar.
"Gua gak tau" jawab Senja menatap Fajar.
"Gua gak tau harus gimana. Tapi gua juga sama kayak lu" ujar Senja "Gua juga suka sama lu" lanjutnya.
Entah kenapa kini Fajar sangat bahagia sekali. Ia tersenyum. Senyum nya sangat menunjukkan bahwa dirinya sangat bahagia hari ini.
"Jadi kita-" ujar Fajar.
"Ya"
Senja berdiri dari tempatnya. Lalu ia menyodorkan tangannya.
"Kuy, kita keliling lagi di daerah ini. Ntar pulang" ujar Senja.
Fajar pun tersenyum. Lalu mengambil tangan Senja dan menggenggam nya. Mereka pun berjalan menuju parkiran untuk mengambil sepeda mereka.
...
Setelah berkeliling di daerah alun-alun dengan menghabiskan waktu yang cukup lama. Sembari diiringi dengan suara obrolan dan tawa di antara mereka.
Telinga mereka hanya dapat mendengarkan lawan bicara mereka. Tanpa mendengar bunyi klakson atau pun suara motor dan mobil.
Lalu setelah mereka memutuskan untuk pulang hari ini, suasana cukup menjadi hening. Senja ada di belakang Fajar. Mengikuti Fajar dari belakang dengan sepedanya.
Hari ini sudah cukup sore. Pukul jama setengah lima sore tepat nya. Ah selama itu kah? Tentu. Dunia seakan hanya berputar untuk mereka.
Fajar sudah menyebrang jalan duluan tanpa menunggu Senja. Karena ia pikir Senja akan tetap berada di belakang nya.
Senja juga ikut menyebrang mengikuti Fajar. Namun gerakannya terhenti saat mengayuh sepeda. Sepeda tak bisa jalan. Ban berhenti susah untuk digerakkan. Posisinya kini berada di tengah-tengah jalan.
"Pliss jalan dong"
"Ya ampun jalan. Pliss"
Tittt!!!
Brakk!!!
Fajar memberhentikan sepedanya. Ia lalu berbalik menuju arah belakang. Dan ia sadar bahwa Senja tidak ada.
![](https://img.wattpad.com/cover/219147035-288-k852797.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar Berakhir Senja
Fiksi Remaja"Pipi lu mirip bakpao, sama tembem nya" "Sepeda-sepedahan nja, badan lu gendut" "Napa lu ikutan nangis?" "Nja liat pr Matematika dung" "Nja pinjem dasi" Aku suka melihat mu membutuhkan ku. Namun terkadang aku membenci mu. Karena kamu melemahkan ku...