Kini para OSIS sedang berada di depan gerbang. Ya tentu saja mereka mengecek atau menghukum murid-murid yang tidak memakai atribut dengan lengkap.
Senja dan Salwa hanya diam sembari memandang murid yang datang satu persatu. Tak lama, Fajar datang dengan membawa sepeda gunung nya. Ia memakai hoodie hitam nya.
"Buka jaketnya" ujar Senja.
"Kenapa harus di buka?" tanya Fajar yang menghentikan langkahnya.
"Di sekolah ini harus adil. Masa lu bagus yang lain kagak. Klo lu gak sakit lepas jaketnya, klo sakit gak usah sekolah" jawab Senja.
Otomatis, Fajar pun membuka hoodie nya. Setelah membuka hoodie, dia pun tanpa berkata lagi segera masuk ke dalam kelas.
...
"Eh jar!" panggil Dika dengan antusias sembari melambaikan tangannya.
Fajar hanya tersenyum. Lalu menyimpan tas beserta hoodie nya di bangku nya.
"Tugas lu udah kan? Yang kelompok?" tanya Aldi si ketua kelas.
Fajar pun terdiam sejenak. Ia memikirkan hal kemarin. Dan... yap! Dia baru ingat bahwa kemarin dia tidak mengerjakan pr.
"Belum. Gua lupa hehe" ujar Fajar sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Yauda cepet kerjain! Pelajaran pertama itu!" ujar Dika sembari sedikit membentak.
Fajar pun segera mengerjakan pr nya dengan terburu-buru. Tidak peduli dengan tulisannya yang semakin jelek.
...
Kini para anggota OSIS membubarkan diri. Pergi ke kelas mereka masing-masing. Begitu pun dengan Senja dan Salwa.
Mereka memasuki kelas. Dan terdapat Melza dan Wulan yang tengah mengobrol sembari sesekali tertawa.
"Kayak nya mereka ngomongin laki-laki" gumam Senja.
"Iya kalo Melza telah dipertemukan dengan Wulan, pasti ngomongin cowok mulu" ujar Salwa.
Senja menghembuskan nafas nya. Ia pun berjalan menuju bangku nya. Begitu pun dengan Salwa.
"Asik bener ngomongin cowok. Ampe gak nyadar ada Senja sama aku" ujar Salwa sembari menopang dagunya.
Melza dan Wulan pun menengok ke arah Senja. Mereka baru menyadari bahwa dua temannya ini datang.
Senja dan Salwa tersenyum menyebalkan ketika melihat tingkah Melza dan Wulan.
"Hehe sorry" -Melza.
"Nja, tadi si Fajar nanyain lu" -Wulan
"Hah? Ngapain?" -Senja
"Mana gua tau" -Wulan
Senja melihat kearah bangku sebelah nya, namun tidak ada Fajar disana. Saat Senja kembali pada arah nya semula, tiba-tiba Fajar sudah berada di depan matanya.
"Tadi gua nyariin lu" ujar Fajar.
"Mau apa?" tanya Senja.
"Masukkin gua ke OSIS" ujar Fajar.
"Minta ke ketos"

KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar Berakhir Senja
Novela Juvenil"Pipi lu mirip bakpao, sama tembem nya" "Sepeda-sepedahan nja, badan lu gendut" "Napa lu ikutan nangis?" "Nja liat pr Matematika dung" "Nja pinjem dasi" Aku suka melihat mu membutuhkan ku. Namun terkadang aku membenci mu. Karena kamu melemahkan ku...