Senja sudah berlari sekitar sepuluh keliling. Dan itu membuat nya merasa sangat lelah. Ia pun berjalan di lapang merah dengan tas yang belum ia lepas.
Ia ingin berlari sejauh mungkin. Kalau bisa ia ingin berlari dari kenyataan yang menyakitkan.
"Lu bohong jar"
"Lu jahat jar"
"Gua benci lu jar"
"Gua benci karena lu jatuhin gua sedalam mungkin"
"Dan gua benci karena lu berhasil membuat kepercayaan gua hancur"
"Gua benci"
"Sangat"
Senja kembali berlari lagi. Sampai akhirnya jam menunjukkan pukul lima sore.
Ia pun dengan terpaksa pulang dari sana. Ia berjalan menuju rumahnya, karena jarak nya cukup dekat.
Ia berjalan sembari menunduk. Sampai akhirnya, ada seseorang yang menepuk pundak nya dari belakang. Membuat nya menoleh kepada orang itu.
"Kakak tumben pulang jam segini" ujar Ravin adik nya Senja.
Senja tidak menjawab. Kembali menundukkan kepalanya.
"Kakak pasti punya masalah ya" ujar Ravin lagi.
Senja mengangguk pelan. Lalu Ravin pun merangkul Senja. Percayalah Ravin lebih tinggi dari pada Senja. Tinggi Senja hanya sebatas pundak Ravin.
Padahal Ravin masih menginjak SMP kelas satu. Tapi tinggi nya seperti kelas tiga SMP. Senja terkadang iri ada lelaki.
Lelaki mau makan sebanyak apapun tidak akan terlihat gemuk. Dan lelaki sangat mudah tinggi. Apalah dirinya yang tidak kurus dan tidak pendek.
"Coba cerita sama Ravin" -Ravin.
"Klo gua cerita sama lu, yang ada lu laporin kek mamah" -Senja.
"Kali ini nggak" -Ravin.
"Bullshit" -Senja.
...
Senja sekarang berada di dalam kamar. Dengan baju piyama nya yang berwarna hitam.
Ia pun memainkan handphone sembari duduk di atas kasur. Ia tampak berpikir, dan akhir nya ia memberanikan diri untuk mengirim pesan pada Fajar.
"Lu pacaran sama Nara?"
"Bct anj"
Fajar blockked you.
Senja terkejut dengan Fajar. Mengapa Fajar memblokir nya? Apa salahnya? Padahal ia hanya bertanya.
Senja merasa sakit hati ketika kata-kata kasar itu jatuh pada dirinya. Ia tidak pernah seperti ini. Bahkan laki-laki yang termasuk ayahnya saja tidak pernah mengatakan ini. Lalu Fajar yang bukan siapa-siapa Senja dengan berani mengatakan itu.
Laki-laki macam apa dia.
Drrrt
Drrrt
DrrrtPonselnya kembali berbunyi. Menampakkan banyak notifikasi masuk ke dalam ponselnya.
Ia pun membuka isi chat itu, dan membaca nya.
Kelompok Indo
"Drama mau apa nih?" -Melza.
"Dahlah drakor aja" -Wulan.
"Eh dosa ntar ada kiss scene nya :v " -Salwa.
"Gk semua drakor ada kiss scene wa" -Melza.
"Dah we drama tentang cerita rakyat aja" -Aldi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar Berakhir Senja
Dla nastolatków"Pipi lu mirip bakpao, sama tembem nya" "Sepeda-sepedahan nja, badan lu gendut" "Napa lu ikutan nangis?" "Nja liat pr Matematika dung" "Nja pinjem dasi" Aku suka melihat mu membutuhkan ku. Namun terkadang aku membenci mu. Karena kamu melemahkan ku...