0'3

20 3 0
                                    

Senja yang melihat tingkah Fajar pun langsung mengejar Fajar. Ia menghalangi jalan Fajar. Fajar yang menunduk semenjak tadi, ia pun mulai mengangkat wajahnya. Menatap Senja dengan bingung.

"Jelasin ke gua, kenapa lu gak jadi OSIS?" tanya Senja sembari melipatkan tangannya di depan dada.

"Gak papa. Dah yuk ke kelas"

Fajar berjalan lebih awal. Melewati Senja begitu saja.

Senja yang melihat tingkah Fajar itu semakin bingung. Ia pun segera melanjutkan berlari setelah melihat arloji nya, dan melewati Fajar. Karena kelas sebentar lagi akan di mulai.

"Buru! Kita kudu ke kelas cepet. Bentar lagi masuk" ujar Senja sembari menarik tangan Fajar.

Fajar pun mengikuti nya berlari. Perlahan ia mulai tersenyum kecil.

...

"Nja!" panggil Melza.

Senja menoleh. Lalu mengangkat dagunya seakan mengatakan "Apa?"

"Kumpul paskib heh! Jangan kabur!" ujar Melza sembari teriak.

Senja pun ber- oh. Pasalnya ia lupa bahwa ia harus kumpul hari ini.

Ia pun pergi menuju ruang laboratorium yang dekat dengan perpustakaan. Karena mereka selalu berkumpul di depan laboratorium.

Senja melihat sudah ada banyak orang yang berada di sana. Ia pun segera menghampiri mereka.

"Udah semua kan?" tanya Egi yaitu seorang danton paskibra, dan senior Senja.

"Udah kang" jawab Raihan ketua palu di angkatan Senja.

"Jadi gini, akang mau ngomongin soal yang ekskul nya dua. Termasuk yang ikut OSIS" ujar Egi.

Melza dan Wulan melirik Senja. Senja tidak peduli, ia hanya menatap lurus ke arah seniornya.

"Kalian pilih diantara ekskul itu. Kalian pilih paskibra atau yang lain? Karena paskibra gak bisa di duain" ujar Egi lagi.

"Kayak pacar ya gak bisa di duain. Kalo di duain, sakit hati" ujar Amel.

"Tah gitu" ujar Egi. "Jadi gimana? Masih ada yang ikut ekskul dua selain paskibra?" tanya Egi.

Melza mengacungkan tangannya begitu pun dengan Azda.

"Kang, aku mah ikut ekskul duta literasi. Tapi kumpulnya gak sama kayak paskibra" ujar Melza.

"Yauda kamu mah gak papa" ujar Egi.

"Kang, aku ikut ekskul padus" ujar Azda.

"Kumpulnya sama gak?" -Egi.

"Cuman sehari" -Azda.

"Kamu mau fokus paskibra atau padus?" -Egi.

"Paskibra kang" -Azda.

"Kenapa gak keluar dari padus tapi pengen fokus di paskibra" -Egi.

Jadi lah sedikit perdebatan diantara mereka. Senja bosan melihatnya. Lebih baik menonton kartun atau drakor. Bagi nya melihat pertengkaran orang itu tidak ada gunanya.

Fajar Berakhir SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang