Bagian 14: Berbeda

1K 142 4
                                    

Trio Maung

Pelita

Jd kan di rumah Malik?

Syabil

jadi

Pelita

Gw ajak Dani ya... gabut ktnya di kontrakan

read


Pelita tersenyum sambil menatap Dani yang sejak tadi dengan setia menunggu sang gadis menulis pesan di ponsel.

Hari ini trio maung janjian untuk main ke rumah Malik. Kebetulan keluarganya sedang pergi ke rumah opa-oma. Hanya ada Malik dan Mas Rio di rumah. Jadi, sebagai teman yang baik Pelita dan Syabil menawarkan diri untuk menemani.


Syabil

gw gk jd pergi


Kening Pelita mengerut. Tumben sekali Syabil tidak bisa? Bukannya ia bilang bosan di rumah terus? Bahkan semalam menjadi orang paling bersemangat saat Malik mengabarkan rumahnya kosong hari ini.


Pelita

knp?

Syabil

gk ada motor

Pelita

gw jemput



Gadis itu memasukkan ponsel ke dalam kantong. Ia menatap Dani yang sejak tadi diam saja. Menunggu perintah untuk segera berangkat. Mereka berdua sudah ada di dalam mobil honda brio hitam milik pemuda itu. Bahkan sabuk pengaman pun telah terpasang sempurna.

"Jemput si item dulu ya... rumahnya nggak jauh kok. Sejalan sama arah rumah Malik." Jelas gadis itu.

"Siap, tuan putri." Seperti biasa, Dani tersenyum senang. Apa pun akan ia lakukan untuk Pelita. Begitulah komitmennya pada diri sendiri. Dasar bucin.

Selama di jalan, keduanya terlarut mendengar lagu sambil menikmati pemandangan jalan yang lengang. Jarang-jarang kan?

Langit di luar sana terlihat biru dan cerah. Sinar mentari bersinar tapi tidak panasnya tidak menyengat. Dari dalam mobil mereka juga bisa melihat pepohonan juga banner di pinggir jalan melambai diterpa angin sepoi.

"Bagus ya langitnya." Gumam Pelita yang takjub dengan cuaca siang ini.

"Iya. Jalanannya jadi kelihatan beda." Tanggap Dani.

Dua sejoli itu tersenyum hangat menikmati suasana sekelilingnya.

Sepuluh menit berlalu. Mungkin karena jalanan lengang dan semuanya serba lancar, rumah keluarga Syabil jadi terasa sangat dekat. Mobil Dani kini memasuki perumahan tempat tinggal sahabat baik Pelita itu.

"Bentar ya." Ucap gadis itu sesaat sebelum turun. Ia berlari kecil masuk ke dalam rumah yang pintu depannya terbuka. Kemudian keluar dari sana bersama Syabil.

Bibir Syabil nampak cemberut dan enggan untuk masuk ke dalam mobil. Dani menyadari itu. Ada banyak yang berubah sejak dirinya menjadikan Pelita sebagai pacar. Seingat Dani, Syabil adalah pemuda yang sangat akrab dengannya. Tapi sekarang... seolah ia malas melihat sosok Dani.

Pelita (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang