Yeji duduk diatas pembatas jalan ketika Yuna sedang asik memilih es krim dari etalase toko di depannya. Gadis itu memperhatikan punggung Yuna dari belakang, berpikir bagaimana bisa gadis itu memiliki kepribadian yang amat berbeda dengan Jisu.
Juga perasaan yang dimiliki keduanya.
Bukannya Yeji berpura-pura melupakan perkataan Yuna ketika ia menyatakan perasaannya beberapa hari silam. Yeji hanya tidak menganggap serius perkataan bocah itu.
Yuna adalah sepupu Jisu dan pertemuan mereka hanya terjadi sebanyak dua kali dalam beberapa hari terakhir. Sangat tidak masuk akal jika Yuna menyukai dirinya dengan rentang waktu secepat itu.
Karena sejujurnya Yeji bukanlah tipe orang yang percaya pada cinta pandangan pertama. Gadis itu tidak cukup klasik hanya untuk memahami perasaan orang lain.
Yeji mengeluarkan ponselnya dari dalam saku, gadis itu membuka aplikasi instagram, hitung-hitung mengisi waktu sembari menunggu Yuna selesai dengan urusannya. Matanya menyipit ketika melihat post terakhir dari laman instagramnya.
Jisu memposting sebuah foto bersama Soobin tiga jam yang lalu.
Yeji lagi-lagi memutar bola matanya. Ia merasa sangat tidak nyaman ketika melihat Jisu berada bersama Soobin, entah itu di dunia nyata atau hanya dalam bentuk foto.
Yeji mengakui kalau dirinya sedang dirundung rasa cemburu dan ia hanya ingin menutupi perasaan itu sebisa mungkin. Yeji sempat berpikir bahwa ia akan tetap mengajak Jisu untuk pergi ke acara teman-temannya, namun ketika ia melihat unggahan Jisu hari ini, gadis itu kembali mengurungkan niat.
Ia membenci dirinya yang tiba-tiba berubah menjadi seperti ini.
Gadis itu merasakan sebuah bayangan menutupi tubuhnya dari atas ketika ia mendongakkan kepala dan mendapati Yuna berdiri tepat di hadapannya.
Yuna tersenyum manis, dengan semangkuk kecil es krim green tea di tangannya yang sama sekali belum ia sentuh. Yeji membalas senyum itu kemudian bangkit dan berdiri di sebelah Yuna.
"Udah?" Yuna mengangguk, tangannya bergerak memotong ujung es krim yang masih utuh dengan sendok kecil, kemudian mengarahkan potongan yang cukup besar itu ke mulut Yeji.
"Suapan pertama sebagai ucapan makasih karena udah mau nemenin anak kecil jalan-jalan."
Yeji tertawa, menatap es krim berwarna hijau itu tanpa berniat untuk menyentuhnya sedikitpun, "ga usah, lu aja yang makan."
Kemudian gadis itu berjalan lebih dulu meninggalkan yang lebih muda di belakangnya.
Yuna sedikit merengut melihat perlakuan Yeji yang jauh dari kata lembut, namun tetap saja ia akan mengikuti kemanapun gadis itu pergi.
Mereka berjalan beriringan menuju tempat Yeji memarkirkan motornya dengan Yuna yang terus mengekori Yeji dari belakang.
Keduanya berniat untuk pergi ke alun-alun kota sebelum mereka kembali ke rumah.
Sementara di kediamannya sendiri, Jisu menanti kedatangan Yuna di halaman depan rumahnya--lebih tepatnya ia menunggu Yeji yang datang bersama Yuna--.
Setelah Soobin pergi dari rumahnya, Jisu sama sekali tidak bisa bersikap tenang. Bahkan ia berkali-kali membuka ponselnya hanya untuk memastikan apa kah ada notif pesan baik dari Yuna maupun Yeji.
Gadis itu enggan menghubungi keduanya karena ia merasa memang bukan urusannya jika sepupunya itu pergi bersama dengan sahabatnya sendiri.
Jangan-jangan mereka pergi kencan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian Angel ; yejisu [✓]
FanfictionTentang Yeji yang perlahan menyadari kalau ia jatuh cinta pada sahabatnya. [ completed story ✓ ] •gxg •yejisu!au •semi-baku