[12] That Lips

2.9K 410 63
                                    

Libur semester telah berakhir dan kini Yeji kembali pada rutinitasnya, menjemput Jisu.

Gadis itu sudah berdiri di depan gerbang rumahnya ketika Yeji sampai, suatu hal yang asing bagi Yeji. Padahal hari itu ia berangkat lebih pagi dari biasanya.

"Kok tumben?"

Jisu mengambil helm dari dashboard motor Yeji tanpa permisi, "Iya nih mau lulus duluan."

Yeji menanggapi dengan tawa sebelum kemudian Jisu naik ke atas jok belakang motornya dan menambah muatan yang ditampung motor itu.

"Ji, selesai kelas nanti temenin gua yuk?" Jisu membuka percakapan ketika mereka sudah hampir separuh jalan.

"Yah, gua nanti ada latihan. Kan lu tau sendiri akhir bulan bakal ada turnamen," Yeji sedikit berteriak, takut kalau-kalau gadis itu tidak dapat mendengar suaranya dengan jelas.

Jisu berdecak, "Gua tungguin kok."

"Serius gapapa? lama gapapa?" Yeji menolehkan kepalanya, memastikan kalau Jisu benar-benar tidak masalah jika harus menunggu.

"Iyaaa. Kenapa sih? Takut gua ganggu lu sama Jiwon ya?"

Yeji memutar bola matanya malas. Tidak lama setelah itu motornya berhenti ketika lampu jalan berubah menjadi merah.

Yeji membuka kaca helmnya, kemudian menoleh ke arah Jisu, "Nggak lah. Tumben banget lu mau nungguin. Kayak pacar aja."

"Emang orang pacaran begitu?"

"Iya, buktinya Chaeryeong selalu nungguin Ryujin."

Jisu mengangguk, "Ya wajar sih, kan pacaran. Gua juga bakal nungguin lu kalo lu itu pa-"

Jisu berhenti bicara, gadis itu seketika sadar kalau dirinya berbicara dengan tidak sadar.

"Kalo gua apa?"

Hening, tidak ada jawaban dari Jisu dan hal itu semakin membuat Yeji penasaran, "Jisu kok lu diem?"

"Hah? apa? udah ijo itu Ji, ayo jalan gausah banyak tanya."

Yeji berdecak, namun pada akhirnya ia tetap menuruti perkataan Jisu.













Yeji memarkirkan motornya di parkiran milik fakultas Jisu, sejauh ini fakultas Jisu adalah tempat terjauh dari fakultasnya. Berulang kali Jisu meminta Yeji untuk memarkirkan motornya di fakultasnya sendiri namun gadis itu selalu menolak.

Alasannya hanya karena Yeji ingin lebih banyak berjalan kaki. Bisa dibayangkan berapa kali Yeji terlambat masuk kelas hanya karena ia berjalan kaki dari fakultas Jisu ke fakultasnya.

Yeji bucin sekaligus gila.

Gadis itu melepas helmnya, sementara Jisu sudah lebih dulu turun dan menunggunya.

Semuanya tampak baik-baik saja sebelum Soobin datang menghampiri Jisu dengan emosi yang memuncak.

"Kenapa setiap gua call gak diangkat? chat gua juga gak pernah dibales. Lu kenapa sih?"

Yeji menaikkan alisnya kemudian tertawa remeh. Memang dia siapa.

"Sorry, gua lupa." Jisu terlihat acuh dan Yeji bangga akan hal itu.

Namun sepertinya Soobin tidak akan menyerah begitu saja.

Jisu baru saja akan pergi namun Soobin kembali menghentikan gadis itu dengan menghadang jalannya.

"Gua ga suka kalo lu deket-deket sama Yeji."

Jisu mengedipkan matanya berkali-kali, rahangnya mengeras dan pria di hadapannya sukses membuat Jisu naik pitam.

Guardian Angel ; yejisu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang