[7] Dilemma

2.5K 377 52
                                    

Jisu memainkan garpu di atas mienya dengan tanpa semangat. Gadis itu berkali-kali menghembuskan napasnya tanpa sebab yang jelas, sementara Soobin yang duduk di hadapannya menatap heran.

Mereka duduk berhadapan di sebuah kafe untuk makan siang. Tadinya Soobin mengajak Jisu untuk pergi menonton film, tapi gadis itu malah mengajaknya kesini dengan alasan ia belum sarapan sejak pagi.

Tapi sekarang Soobin dibuat kebingungan oleh tingkah laku Jisu.

"Ga enak ya?"

Jisu menggeleng, bibirnya hampir membentuk senyuman namun kembali ia urungkan.

"Kamu sakit?" Soobin menempelkan punggung tangannya pada dahi Jisu, sementara gadis itu memundurkan kepalanya sedikit, berusaha menjauh dari tangan itu.

Ada perasaan mengganjal dalam hatinya ketika Soobin melakukan itu namun ia sendiri tidak tahu apa penyebabnya.

"Engga kok, aku ga sakit." Jisu kembali menyuapkan mie ke dalam mulutnya kemudian tersenyum kepada Soobin, memberitahu bahwa dia benar-benar baik-baik saja.

"Serius?" Jisu mengangguk, kemudian melanjutkan makan siangnya yang mendadak terasa tidak enak.

Bunyi notifikasi dari ponsel Soobin mengalihkan perhatian Jisu. Soobin membuka ponselnya, kemudian mengetikkan sesuatu di atas layar itu, hingga membuat Jisu teringat akan sesuatu.

Jisu ikut membuka ponselnya, menekan aplikasi berwarna hijau di sana dan mendapati kontak Yeji di pinned chat-nya. Jisu memikirkan Yeji yang ia sendiri tidak tahu di mana gadis itu kini berada.

Jisu membuka room chat  Yeji kemudian mengetikkan sesuatu di sana.

Tidak ada balasan. Jisu mencoba menghubungi gadis itu berkali-kali namun sepertinya Yeji sedang tidak memegang ponselnya.

Jisu kembali meletakkan ponselnya di atas meja dengan kasar, merasa kesal dan khawatir bercampur menjadi satu dan hal itu membuat nafsu makannya semakin buruk. Soobin yang melihat hal itu berniat membuka suara, namun detik berikutnya Jisu kembali membuatnya terdiam.

"Yeji kemana sih?!"

Soobin meletakkan ponselnya, kemudian menatap Jisu yang tampak sangat frustasi. Sementara yang ditatap tidak menyadari tatapan itu sama sekali dan kembali bersumpah serapah.

"Sumpah ya ga biasa banget sih dia ngilang jam segini. Bikin khawatir aja."

Soobin menekan pipi bagian dalamnya dengan lidah kemudian berdeham rendah. Pria itu sedikit tidak tahan dengan tingkah Jisu namun ia sendiri juga tidak tahu harus berbuat apa.

"Kenapa Yeji terus sih?"

Jisu terdiam, sementara Soobin mengalihkan pandangannya ke arah lain dan tampak begitu kesal, "gua ada di sini, hargain gua dong, Lia."

Keduanya terdiam sebelu akhirnya kembali saling menatap.

"Please, bisa ga lu ga usah sebut nama Yeji pas kita lagi berdua?"

Jisu menundukkan kepalanya, merasa bersalah entah untuk apa. Mungkin ia hanya merasa tidak enak karena Soobin berkata seperti itu.

"Lu cemburu sama Yeji?"

Soobin terdiam, ia tidak berani menjawab pertanyaan Jisu karena ia sendiri meragukan apa yang akan terjadi setelahnya jika ia tetep kukuh menyalahkan Yeji.

Soobin mengulurkan tangannya, menggenggam tangan Jisu dengan lembut sambil menatap gadis itu sama lembutnya seperti yang sedang ia lakukan.

"Gua sayang sama lu, Lia. Waktu lu nolak gua dan bilang mau jalanin dulu, gua beneran serius buat hal ini. Egois emang, tapi gua beneran cuma mau lu."

Guardian Angel ; yejisu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang