gangguan II dan lari

2.8K 172 3
                                    


It takes a bitch to know a bitch

Lennon stella

Jangan lupa vote dan komen ya

______________________________________

Cindy masih berdiri di hadapan Arana, wajahnya memerah karena marah. Ia merasa gadis itu telah mengejeknya.

Plakk

Tamparan itu tepat mengenai wajah Arana, semua orang kaget. Teman-teman Arana tidak sempat melakukan apapun, itu terlalu cepat.

Pipi Arana memerah dengan bekas telapak tangan dipipinya. Arga langsung maju di depan Arana, meletakan gadis itu dibelakangnya. Begitu juga Alan yang menghampiri Arana.

"CINDY!" teriak Arga marah.

"Ga, udah sini deh" Alan menarik Arga dari hadapan Arana dan membawanya ke pinggir.

"Eh, Bang kok? Nana gimana?" cowok itu bingung sendiri melihat Alan yang kini menyuruhnya membiarkan Arana menghadapi Cindy sendirian.

"Tenang aja, gue udah ngajarin semuanya ke Nana, liat aja".

Arana yang awalnya menunduk, kini mengangkat kepalanya dan menatap Cindy tajam. Cindy hanya pernah ditatap seperti ini oleh dua orang, Arga dan sekarang Arana. Tatapan Arana sangat mirip dengan Arga.

Cindy memundurkan langkahnya. Jujur, ia sedikit takut dengan tatapan Arana, ini sangat berbeda dengan Arana yang tadi ia tampar.

"Im trying to respect you but you don't deserve it. Now, look at me, you stupid h*e" tegas gadis itu tersenyum miring, Arana menangkup wajah Cindy dengan sebelah tangannya.

"Behh, Nanaaa" teman-temannya berteriak di belakangnya, antara senang dan kaget.

Kata-kata Arana ini tak pernah dibayangkan, semua orang yang ada dikantin itu tercengang. Arana yang setiap hari berteriak tidak jelas dan selalu tersenyum kesana kemari bisa mengatakan itu?.

Masalahnya, Cindy tidak paham bahasa inggris.

"Kak,gak ngerti bahasa inggris yah? Artinya, Nana pengen ngehormatin Cindy sebagai kakak kelas, tapi gak bisa, karena emang pantes. Liat sini dong j*al**g to**l" Arana menarik rambut belakang Cindy

"Heh bangsat, sabar juga ada batasnya. Dan hanya karna selama ini gak ada yang negur, bukan berarti perbuatan lo bener dan lo bisa seenaknya. Sekarang, denger baik-baik. Sekurang kerjaan apapun gak usah ngurusin urusan orang bisa gak? ngelabrak sana-sini, udik banget lo, dan kalau tentang Arga, iya Nana gatel, gatel banget, now fuck off" Arana menarik sedikit rambut Cindy membuat gadis itu memekik kencang, kemudian melepaskannya dengan kasar.

Arana tak tahan lagi, dan satu tamparan lolos dari tangannya tepat di pipi kiri Cindy.

Wajah Cindy merah padam, ia sangat marah mendengar kata-kata Arana. Tangannya ia gunakan memegang pipi nya yang memerah akibat tamparan Arana.

Sekali lagi, Cindy mengangkat tangannya untuk menampar wajah Arana. Namun, kali ini Arana menahan tangannya, gadis itu menggenggam tangan Cindy kuat.

"Akhh, sakitt! lepasin gak?! lepas!!" Cindy kesakitan karena genggaman Arana yang kuat.

"Gak mau lepasin, gimana dong?" ucap Arana dengan wajah mengejek.

"Kenapa?, bukannya tadi kakak jago. Kok, sekarang jadi letoy? mana yang katanya sering ngelabrak orang? gini doang?!" Arana berteriak di depan wajah Cindy.

Mendengar ucapan Arana para adik kelas yang penah dilabrak Cindy langsung menyukai Arana saat itu juga, mreka bersorak bahagia seakan Arana adalah seorang pahlawan yang tengah melawan kejahatan. Karena Cindy lah selama ini banyak adik kelas yang merasa tertekan untuk tampil menonjol

AR(GA)ANA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang