waktu

2.4K 125 1
                                    

"Tak peduli berapa lama, yang kutahu, aku masih disini menunggumu"

jangan lupa vote dan komen ya,semoga suka.

______________________________________

Arana kini tengah berjalan ke sebuah universitas yang sudah 2 tahun ia jadikan tempat menimba ilmu.

Semua tetap sama, Arana masih berteman dengan Nadinne, Sheryl dan Freya. Walau berbeda jurusan, mereka masih tetap berusaha untuk hangout setiap weekend.

Arana memilih jurusan hukum, Freya dan Sheryl jurusan Farmasi. Sedangkan, Nadinne memilih jurusan akuntansi.

Dan untuk Arga, ia menepati janjinya untuk tidak menghubungi Arana dan mendekati gadis itu, hingga nanti ketika ia kembali lagi.

...

Malam ini, Arana akan pergi keluar bersama teman-temannya

Kali ini, Arana menggunakan atasan berwarna hitam dan rok berwarna serupa, ditambah mantel coklat, Arana siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kali ini, Arana menggunakan atasan berwarna hitam dan rok berwarna serupa, ditambah mantel coklat, Arana siap.

Tak lama, terdengar suara klakson dari luar, Arana pun langsung
mengambil handphone nya dan melangkahkan kakinya keluar

Di depan sana, sudah ada mobil berwarna hitam milik Freya, Arana pun bergegas masuk ke mobil itu.

Mobil

Freya tengah menyetir dan Sheryl duduk di kursi depan, di kursi tengah Arana duduk bersama Nadinne.

Lama hanya terdengar bunyi musik.

"Kita mau pergi kemana?," Arana membuka suaranya.

"Oh iya, kita pergi kemana ya?," Sheryl menurunkan handphone yang sejak tadi di pandanginya.

"Tadi siang katanya mau nge grill..." Freya menimpali.

"Eh, iya bener, yaudah ayok," ucap Nadinne.

Setelah itu, Freya dengan sigap menjalankan mobilnya menuju ke salah satu restoran yang cukup terkenal.

.......

Tak lama, mereka sudah sampai di tempat yang mereka tuju. Setelah mobil terparkir rapi mereka pun keluar dan mulai memasuki resto itu.

Arana dan ketiga sahabatnya ini pun duduk di meja yang sudah mereka reservasi sebelumnya.

"Oh iya, Na. Katanya Kak Alan mau nikah ya?," Sheryl menatap Arana sambil meletakkan beberapa potongan daging sapi ke panggangan.

"Iya, katanya bulan depan, astagaaaaa kok cici mau sih sama Bang Al? Nana herman." Arana mengusap-usap dagunya dengan pose berfikir.

"Heran jubaedah bukan herman," Nadinne menimpali.

"Lagipula, Kak Alan kan ganteng, ya jelas mau lah. Gue juga kalo ditawarin mau, Na." Sheryl menahan dagunya dengan kedua tangannya.

"Calon dokter lagi, gue sih gak nolak," Freya mulai memasukkan beberapa potongan daging yang sudah matang ke mulutnya.

AR(GA)ANA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang