kebenaran

2.3K 122 0
                                    


"Aku tidak bisa membenci orang yang telah menguasai hampir seluruh daratan hatiku, yang bisa kulakukan sekarang hanyalah tidak melewatkanmu"

Jangan lupa vote dan komen ya,semoga suka

____________________________________

Alan masih mengikuti Arga yang ternyata menuju ke rooftop gedung itu.

"Ga!," Alan memanggil cowok yang tengah menghadap pemandangan dari atas gedung ini.

Cowok itu pun berbalik, dan seketika wajahnya berubah kaget.

Bughh...

Pukulan dari Alan itu mendarat persis di pipi Arga, membuat cowok itu tersungkur. Netra biru Arga menatap nyalang ke arah cowok yang baru saja memukulnya itu.

Arga kembali bangkit, Alan yang melihat cowok bersurai coklat itu masih bangkit, pun memukulnya sekali lagi.

Bugh

Sekali lagi, pukulan itu mendarat di pipinya meninggalkan bekas merah di sana. Nyeri di pipi Arga semakin terasa, melihat bagaimana tinjuan Alan meninggalkan bekas ditanganya sendiri.

"Ini buat lo yang bikin adek gue nangis!,"  teriaknya nyaring dihadapan wajah Arga. Membuat cowok itu tertunduk, sekarang ia tahu alasan Alan datang dengan amarah yang menggebu-gebu.

Kali ini, pukulan Alan membuat  Arga kembali kehilangan keseimbangannya hingga ia terduduk di atas lantai dingin itu, dan sambil mengusap sudut bibirnya sedikit terluka. Arga merasakan rasa besi pada indera perasanya.

"Ini buat lo yang bikin hatinya sakit." Alan menarik kerah kemeja Arga, dan melayangkan pukulan kuat disana. Sedangkan, cowok itu memilih tidak melawan, kali ini ia tidak akan melawan.

......
"Bajingan lo, Ga. Kemarin lo bilang suka sama Nana, lo kejer adek gue. Pas udah dapat, lo buang dia gitu aja. Gue ngerasa bersalah udah bantuin cowok brengsek kayak lo buat ngedeketin Nana," ketus Alan, meluapkan semua rasa kesalnya.

Alan duduk di samping Arga, yang masih bungkam dan menerima semua kemarahan cowok di depannya ini.

Arga tertunduk. Sedangkan Alan kini mengeluarkan handphonenya dari saku dan meletakkan nya di samping.

"Harus gue suruh dulu, baru lo mau jelasin ini?." Alan sebal dengan Arga yang masih juga diam.

"Lo tau dari mana, Bang?," pertanyaan itu yang pertama keluar dari bibirnya.

"Dari Nana, dia cerita ke temen-temennya, terus gue nguping. Lo gak lagi berusaha nge hindarin buat jelasin ke gue kan?," mendengar ucapan Alan membuat Arga terkekeh.

"Gak, gue cuman bingung mau jelasin dari mana.." cowok itu menatap ke arah Alan.

"Ya dari awal lah bego," mendengar itu cowok bernetra sebiru batu safir itu mengangguk.

"Awalnya, gue punya sahabat, namanya Tia. Sahabat pertama yang gue dapet setelah pindah ke sini. Semuanya bahagia..kita main bareng, pokoknya bahagia," Arga mulai bercerita.

Flasback on

Di sebuah rumah pohon terlihat dua anak kecil yang tengah bermain bersama, satu anak laki-laki dan satunya lagi anak perempuan.

Anak laki-laki itu terlihat melukis sesuatu di kanvas. Sedangkan, di depannya sekarang ada anak perempuan dengan kostum balerina itu tengah berpose.

AR(GA)ANA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang