basket

2.8K 147 1
                                    


It's u, it's always u, if im ever gonna fall in love, i know it's gon' be u, met a lot of people but nobody feels like u.

-Ali Gatie
Jangan lupa vote dan komen ya
______________________________________

Hari ini adalah pelajaran olahraga, dan materi nya, tentang basket.

Semua murid berbaris menjadi dua barisan, setiap orang di suruh melempar bola basket ke dalam ring.

Yang bisa memasukkan bola lima kali, maka orang itu bisa istirahat duluan.

Ini sudah putaran ke delapan, Arana dan para gadis lainnya hanya bisa memasukan bola 1 kali. Berbeda dengan Arga yang sudah istirahat di belakang. Cowok itu bisa memasukkan bola, lima kali dalam lima putaran, sempurna.

"Nana gak bisaaa, susaaahhh," gadis itu menghentak-hentakkan kakinya sebal.

"Udah panas, keringetan, gak masuk-masuk lagi bolanya. Arga makan apa sih, kok bisa jago banget?." Arana duduk di pinggir lapangan, kepalanya pusing mana perutnya belum diisi sejak tadi.

"Ya iyalah jago, orang dia Ketua tim basket inti. Kalau gak jago, gak bakal jadi Ketua." Nadinne ikut duduk di samping Arana.

"Yahh, jadi basket Arga lagi ketua nya?" Arana membulatkan bibirnya tak percaya, lagi-lagi Arga yang jadi ketua.

"Jelas, maka nya dia itu famous, multi talent, ganteng, bisa mimpin, sering adzan juga di musholla sekolah. Kurang apa lagi, Na. Kurang apa?!!" gadis itu frustasi, karena Arga itu terlalu wahh, semua yang ada pada Arga membuat banyak perempuan menyukainya dan laki-laki iri padanya.

"Ntar, Nana minta ajarin deh sama Arga, nilai Nana kosong. Kata Pak Rudi disuruh ngambil nilai lagi nanti, sampai bisa, huwaaaaa Nana pengen nangisss."

Tak berapa lama botol dingin menempel di pipi nya, ketika ia mendongak terlihat seorang cowok berdiri kokoh dibawah terik matahari menatap Arana yang duduk kelelahan.

'Arga'

"Argaaa, ini buat Nana?".

"Hmm," cowok itu hanya berdehem sebagai jawaban untuk pertanyaan Arana.

Ketika cowok itu akan beranjak pergi, Arana menarik ujung bajunya.

"Gaa, duduk dulu sini bentar," pinta Arana

Arga pun menurut dan duduk di samping Arana.

"Kenapa?," tanya nya.

"Mau ngga-"

"Nggak," ucapnya cepat, setelah itu mendongak meminum air miliknya.

"Kan belumm."

"Trus?,"

"Mau nggak ngajarin Nana main basket"

"Gak," Arga menolak dengan telak. Namun, bukan Arana namanya jika ia menyerah begitu saja.

"Gaaa, Nana tuh harus bisa main basket. Besok Nana harus ngambil nilai ulang, kata Pak Rudi sampai bisaaaa," ucap Arana memohon.

"Bang Al mana?".

"Katanya sore ini mau ngedate".

"Oh".

"Please, Gaaaa. Nana perluuu banget, bantuin yaaaaahh, yah, yah?" gadis itu mengeluarkan jurus puppy eyes nya pada Arga.

"Yaudah, iya" balas nya setuju.

AR(GA)ANA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang