10.

1.5K 210 11
                                    

"DEMI APA KAMU JOIN PMR?!"

Kamu langsung nutup kedua telinga kamu saat suara menggelegar itu pecah, bukan cuma satu orang, tapi tiga. Berpotensi menyebabkan kebudekkan.

Woojin, Yeonjun, dan Jihoon. Tiga orang yang memang udah cocok banget kalau di jadiin satu. Toa masjid pun bakal kalah kalau mereka bertiga udah bersuara.

Hari ini minggu, seperti biasa Woojin dan Jihoon akan main ke rumah untuk nebeng main PS bareng Kakak kamu. Dan seperti biasa juga, kamu bakal di anggurin kalau mereka udah asik main game.

Karena sejak tadi kamu didiemin, akhirnya kamu langsung nyablak aja mau curhat, langsung bilang kalau kamu pengen join ekstra PMR. Tapi yang kamu dapat malah di semprot pakek polusi suara.

"Dek, kamu nggak serius kan?" tanya Yeonjun, masih nggak percaya.

"Emang kenapa sih? Kayaknya aneh banget kalau aku ikut ekstra?"

Mereka bertiga bertatapan sejenak, lalu bersamaan noleh ke kamu yang duduk di sofa panjang, sementara mereka lesehan di atas karpet.

"Bu-bukan gitu dek, tapi--"

"Iya dulu aku emang males, sekarang pengen keluar dari zona nyaman. Masa nggak boleh?" tanya kamu sambil mengerucutkan bibir.

"Eum, itu makannya, kan--"

"Udahlah aku mau keluar aja, kalian nggak asik!"

Kamu beranjak lalu meninggalkan mereka, niatnya mau keluar rumah cari udara segar sekalian menghilangkan bosan.

"Aduh." kamu nepuk jidat,  balik lagi ke ruang tengah.

"Loh katanya mau pergi?" tanya Jihoon yang pertama menyadari kamu balik lagi. Woojin dan Yeonjun yang lagi main PS juga ikutan noleh.

Kamu langsung natap Yeonjun, mengulurkan tangan, "Uang jajan aku dari Mama tadi mana?"

.
.
.
.
.

"Oh, bener ternyata lo."

Kamu yang lagi makan es krim sendiri di bangku taman, langsung noleh. Soobin ada di belakang kamu sambil bawa gitar dia.

"Ngapain?" tanya dia, lalu duduk di samping kamu, tanpa izin.

"Lo ngapain?"

"Duduk lah." jreng!

Soobin memainkan gitarnya dengan random tapi enak di dengar, dia menikmati banget sampai seolah lupa ada orang lain di sampingnya.

"Bin, mau ngapain sih?"

"Ngamen."

Lalu Soobin mulai nyanyi lagu bahasa inggris yang pernah kamu dengar tapi kamu nggak tau judulnya apa.

I think I wanna marry you~~

Uhuk! Uhuk!

Kamu langsung batuk-batuk waktu Soobin nyanyiin lirik itu, dan yang paling bikin kaget--- dia ngelirik kamu.

Dia terus ngelanjutin nyanyinya sampai selesai, nggak peduli kamu yang masih natap dia dengan tatapan kaget. I think i wanna marry you sambil ngelirik kamu maksudnya apa?!

"Bin, gue duluan ya?" kamu beranjak.

"Loh, mau kemana? Gue mau nyanyi satu lagu lagi nih."

Kamu terdiam, tiba-tiba ngebayangin Soobin nyanyi lagu kamulah takdirku milik Nagita Slavina dan Raffi Ahmad.

Kita berdua~ diizinkan bersama dan bersatu~ selamanya~ kamulah tak--

Tak boleh! Kamu menggeleng, langsung lari ninggalin Soobin yang entah bereaksi apa. Yang pasti kamu harus cepet-cepet pergi sebelum jantung kamu rontok ke dasar perut.

.
.
.
.
.

Hari ini kamu berangkat sekolah bareng Yeonjun karena nggak dibolehin naik angkot. Sejak kamu pulang telat sama Soobin, Yeonjun jadi was-was kamu bakal main kemana-mana.

Tapi kamu minta turun di depan tempat fotocopy, jarak 50 meter dari sekolah. Menghindari resiko ketahuan penggemar kakak kamu, soalnya nanti bisa kena masalah. Kalau dikira kamu pacar Yeonjun gimana? Bisa-bisa para penggemar Yeonjun mencalonkan diri jadi haters kamu.

Awalnya harus debat dulu sama Yeonjun, tapi akhirnya dibolehin karena kamu ngingetin Yeonjun harus cepet-cepet ke kelas karena piket PKS.

Kalau dibilang, Yeonjun ini aktif banget di banyak kegiatan sekolah. Dia ikut band, PKS, dan KIR. Dan semua bener-bener ditekunin sampai ikut lomba.

Sementara kamu? Udah pinter pas-pasan, bakat cuma goleran rebahan sambil stalk cogan, dan morotin temen-temen Kakak kamu. Udah, nolep banget, kaget juga bisa masuk kelas unggulan.

"Wassap, Y/n anak IPA 1 temen sekelas gue sejak dua minggu lalu tapi belom mengakui kalau sekelas sama gue. Pagi-pagi ngapain jalan kaki?"

Kamu menghela napas, udah kenal banget sama suara orang yang punya jabatan spesialis ganggu seisi kelas.

"Wah, didiemin? Nasib cogan gini banget, Ya Tuhan."

Berusaha tidak menggubris manusia bernapas dengan tiga paru-paru itu, kamu mempercepat langkah agar segera sampai di gedung sekolah. Karena ini terlalu pagi untuk menyulut darah tinggi.

"Hallo, kenalin gue Haechan siswa paling ganteng di kelas sepuluh IPA1. Nggak perlu nanya absen gue karena pas ulangan tempat duduk lo di depan gue. Hehehe."

".."

"Lo kenapa sih? PMS? Atau galau abis putus? Emang lo punya pac-- ya nggak usah melotot gitu juga kali, iya gue tau mata lo bagus bulet kayak tahu."

"Kenapa sih?" tanya kamu entah pada siapapun yang mau jawab. Tapi di trotoar ini cuma ada kamu dan Haechan.

"Kenapa apanya? Apanya yang kenapa?"

"Kenapa harus ada makhluk hidup kayak lo di kelas gue?"

"Karena emang harus ada biar kelas anak unggulan nggak tegang-tegang banget tinggi-tinggian nilai terus." jawab dia enteng dan cepat seolah tidak memikirkannya terlebih dahulu.

"Kenapa harus gue yang lo gangguin?"

"Gue gangguin seisi kelas tuh, kepedean banget sih lo--"

"KENAPA LO HARUS NANYA APA GUE GALAU HABIS PUTUS, SEMENTARA LO TAU GUE NGGAK PUNYA PACAR?!"

Haechan terkejut saat kamu yang semula masih pakai nada kalem, tiba-tiba langsung nge gas sampai kalian jadi pusat perhatian orang-orang yang lewat.

"Lebih baik lo jauh-jauh dari gue, atau kalau nggak.." kamu menggantungkan kalimat dengan posisi menunjuk muka Haechan.

"Kalau nggak?" tanya Haechan sambil memiringkan kepalanya.

".. Pokoknya jauh-jauh! Gue alergi!" ucap kamu lalu pergi, Haechan menyusul setelahnya.

"Kenapa ngikutin gue?!"

Haechan mengangkat tangannya seperti maling kepergok, "Seragam lo dan seragam gue sama, artinya kita satu sekolah. Badge kelas lo dan badge kelas gue sama, berarti kita satu kelas."

Seperti inilah salah satu spesies yang akan satu kelas sama kamu untuk tiga tahun kedepan. Dan masih banyak jenis teman kelas lagi yang belum kamu tau persis wataknya kayak gimana, kamu juga belum nemu buaya dan ular di kelas kamu.

.
.
.
Tbc~
MunLovea
Selasa, 07 April 2020

Teman Kelas - Choi Soobin [99-00L Imagine] [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang