09.

1.7K 226 9
                                    

"Bang Yeonjun, ngapain?"

"Biasanya orang ke kantin mau apa?"

Kamu muter bolamata malas, Yeonjun narik kursi dan duduk berhadapan dengan kamu yang emang sejak tadi sendirian. Hari ini Chaeyeon nggak masuk karena ada kepentingan keluarga katanya.

"Kok sendiri aja kayak jomblo?"

Kamu menghela napas, "Emang jomblo dari lahir adekmu ini, bang."

Yeonjun ketawa, ngusak puncak kepala kamu dengan gemas. Kamu bisa lihat tatapan-tatapan nggak suka dari manusia-manusia yang ada di kantin ini, tentu saja mereka para kaum hawa yang mengidam-idamkan kakakmu.

Kamu merhatiin Yeonjun dari atas sampai bawah, B aja nggak ganteng-ganteng banget, tapi kenapa banyak yang naksir?

"Kenapa sih ngelihatinnya gitu banget? Ada yang aneh dari penampilan abang hari ini?"

Kamu menggeleng, "Buluk kayak biasanya."

"Yeuh." Yeonjun mencibir, lalu mencondongkan tubuh ke depan, "Abang mau minta tolong, boleh?"

"Apa?"

"Ambilin buku abang yang kemarin ketinggalan di UKS dong, lupa nih nanti harus di kumpulin tugasnya."

Kamu menggeleng santai, "Aku mau ke perpus nemuin Shuhua, dahh."

"Y/n, please." Yeonjun nahan tangan kamu dan memohon, aneh aja sampai segitunya.

Yang aneh itu kenapa Yeonjun harus minta bantuan kamu padahal dia bisa ambil sendiri, jangan bilang ini karena Yeonjun mager?

"Nggak ah ambil sendiri, aku sibuk."

"Sebungkus es krim deh pulang sekolah."

Langkah kamu terhenti, kamu ngelirik Yeonjun yang masih masang wajah melas. Sebuah ide terlintas di kepala kamu.

"Hari ini sama besok, ya? Oke, deal!"

Kamu meninggalkan Yeonjun setelah membuat kesepakatan sendiri, nggak apa-apa, ambil untungnya aja.

.
.
.
.
.

Cekleck!

Pintu ruangan ini terbuka, tapi kamu malah menghentikan langkah tepat setelah satu langkah masuk ruangan.

Kamu terdiam disana dengan dahi berkerut, kamu nggak yakin dengan apa yang kamu lihat. Sebelumnya, kamu berpikir kalau ini hanya halusinasi karena terlalu stress hari ini pagi-pagi udah dapat ulangan harian dadakkan, tapi sepertinya tidak.

"Akh~"

"Eh, ma'af. Kok bisa sampe kayak gini sih, kamu mainnya yang hati-hati dong."

"Aku udah hati-hati, Li. Kan kecelakaan siapa yang tau.. Akh~"

"Kalau udah luka gini kan ngerepotin orang malahan."

"Oh, jadi kamu direpotkan. Ya ma'af, udah aja deh, kakiku udah enakkan."

Cowok di atas bangsal itu bergerak turun, tapi pergerakkannya terhenti ketika kornea matanya menangkap sosok tak asing yang sedang berdiri di ambang pintu. Sebenarnya ia terkejut, tapi berhasil menyembunyikannya dengan wajah datar yang biasa ia pasang.

"Y/n? Lo ngapain disini?"

Cowok yang tak lain adalah Soobin itu mencoba terlihat setenang mungkin agar keterkejutannya tidak terdeteksi oleh kamu, cewek yang tadi mengobrol bersama Soobin ikut menoleh pada kamu yang mulai melangkah mendekat.

"Lo kenapa? Dan.. Kalian ngapain?" perhatian kamu turun ke kaki Soobin yang diperban. "Kaki lo kenapa?"

Pandangan Soobin juga ikut turun kearah kakinya, ia meringis.

Teman Kelas - Choi Soobin [99-00L Imagine] [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang