#2. 06.

1K 186 10
                                    

Sekarang kamu di kantin bareng Shuhua sama Chaeyeon, mereka nggak pesen makan, cuma ngambil sepiring gorengan ditemani tiga gelas es jeruk.

Shuhua sama Chaeyeon semangat banget makannya, sejak tadi mereka nyomotin gorengan di piring dan makan tanpa rasa bersalahnya. Bahkan mereka makan jatah kamu, soalnya sejak tadi kamu ngelamun.

Iya, jadi akhir-akhir ini emang kamu sering banget ngelamun nggak jelas. Bahkan di kelas juga, untung aja otak kamu rada encer. Jelas lah encer, kalau nggak encer gimana bisa masuk kelas IPA1 yang notabenya adalah kelas unggulan.

"Y/n, ada yang nyariin,"

Kamu noleh, salah satu teman sekelas kamu sedang berdiri di samping kursi kamu, nunggu respon kamu.

"Siapa?"

"Lia,"

"Oh, Lia. Oke!"

"Dimana?"

"UKS."

"Loh, Y/n?!"

Kamu langsung beranjak dari duduk dan pergi begitu saja meninggalkan Chaeyeon dan Shuhua yang sekarang melotot.

"Woi main kabur aja!"

"Ini gorengan sama es lo siapa yang bayar?!"

Kamu nggak peduli dan tetap jalan ke UKS, lagian sejak tadi yang makan gorengan jatah kamu kan mereka. Akhir-akhir ini kamu mulai deket sama Lia, soalnya kamu juga mulai rajin masuk PMR jadinya sering ketemu sama Lia.

Sampe di UKS, kamu langsung nyamperin Lia yang lagi duduk di salah satu bangsal, munggungin kamu. Lia kelihatan nunduk gitu, kayak lagi nulis.

"LIA!!"

Oke jadi kamu sekarang udah nggak dingin lagi kayak dulu ke Lia, bahkan kamu udah nggak segan buat ngejailin Lia kayak barusan

"Mamih Y/n berisik!"

Tuh kan, bahkan Lia aja udah nggak sekalem dulu kalau sama kamu. Lia juga bisa nge gas ke kamu, cewek macam kamu emang nggak bisa di kalemin. Dan entah mulai kapan si Lia manggil kamu Mamih, kayaknya sejak kamu nganterin Lia ke toko buku dan ngomel karena Lia lama banget milih bukunya deh.

"Ada apa manggil gue?"

"Kangen,"

"Anjir, jijik!"

"Hahaha, nggak. Ini mau nyampaiin amanah dari pembina."

"Apa?"

"Kamu ikut lomba PMR tingkat kabupaten."

"What?!"

Jangan dibayangkan betapa kagetnya kamu karena emang nggak bisa dibayangin. Seorang Y/n?! Ikut lomba?! Tingkat kabupaten pula?!

.
.
.
.
.

"HAECHAN!!"

"He? Apaan? Gue nggak budek!"

"Nebeng!"

"He?"

"Kak Yeonjun ada kumpul band, gue nebeng lo ya? Uang jajan gue habis gabisa naik ojek atau angkot."

"Gue nggak langsung pulang, mau main dulu."

"Anterin gue pulang dulu!"

"Gue mau ngambil catetan yang dipinjem Jaemin."

"Pokoknya anterin gue pulang, titik."

Haechan gelengin kepala waktu tiba-tiba kamu naik ke boncengan motornya, dan tanpa rasa bersalah kamu mukulin bahu dis supaya cepat jalanin motornya.

"Gue ke tempat temen-temen dulu, ya?"

"Terserah yang penting anterin gue pulang!"

Haechan ngangguk sebelum nutup kaca helmnya dan mulai nyalain motor, jadilah kamu nebeng sama si buluk ini, tapi sebelumnya mampir ke tongkrongan dia dulu.

"Lo, tunggu sini."

Haechan langsung lari ke tongkrongan setelah naroh helmnya, sementara kamu yang ditinggal cuma mendengus. Enak aja anak orang ditinggal pinggir jalan kayak cabe-cabean begini.

Kamu nunggu lumayan lama, nggak tau deh itu si Haechan ngapain dulu, yang pasti sempet kedengeran suara tawa khas cowok-cowok disana. Kamu juga denger suara tawa Jaemin yang ketara banget.

Jadi Haechan itu parkir motornya di belakang warung tempat mereka nongkrong, eh nggak di belakang sih, disamping tapi agak mojok ke belakang. Aduh gimana ya jelasinnya, pokoknya motornya nggak kelihat dari tongkrongan mereka.

Dan parahnya tempatnya deket sama kebun pisang, jadinya banyak nyamuk. Kamu kudu sabar ekstra dari tadi diciumin sama makhluk berbibir runcing itu.

Kulit putih dan mulus kamu mulai ada bentol-bentol merah dong karena nunggu Haechan yang entah lupa atau gimana nggak balik-balik, padahal udah hampir lima belas menit kamu nunggunya.

"Ngapain lo disini?"

Kamu yang semula duduk disamping motor Haechan, langsung berdiri waktu denger suara yang nggak asing.

Kamu balik badan. Bener, cowok itu emang nggak asing banget buat kamu. Soobin. Dia natap kamu datar seakan kamu baru ketahuan mau maling pisang di kebun itu.

"G-gue.. Gue nunggu orang."

Soobin diem, dia merhatiin kamu kayak lagi nyari salah kamu. Tapi karena nggak nemu salahnya, dia pergi begitu aja.

Tuh kan cecan ditinggal dua kali!

"Sabar, Y/n. Berat emang cobaan jadi cecan!"

"Y/n!"

Kamu noleh, orang yang sejak tadi kamu tunggu akhirnya kelihatan juga batang hidungnya. Cowok itu tanpa rasa bersalah jalan sambil nyengir kearah kamu.

"Nggak lama kan?"

Nggak lama pala lu peyang? Nih tangan kaki udah kayak macan tutul gara-gara digigit nyamuk!

"Nggak,"

Haechan senyum, ngerasa nggak bersalah.

"Cuma kalau gue kena DB, itu karena lo!"

"Ha?"

.
.
.
.
.

Tring!

Bang Jihun Ganteng Banget

Y/n, sini deh

Ha?

Abang traktir makan di cafe biasa

Ha?

Buruan, kadaluarsa setelah 30 menit

Berangkat sama siapa?

Abang lo lah,

Emang ada di rumah?



"Y/N!! BELUM TIDUR, KAN?!"


Oke, Kak njun ada di rumah-_

Sip, ditunggu!

Acara apa?

Makan malam aja

Siapa aja?

Bawel.
Gue, Woojin, lu, Yeonjun.

Ada lagi?

Ada special guest

Sok!!

Cepet!


"Kak Njun! Ayok keluar! Di traktir Bang Jihun ganteng banget!"

.
.
.

Tbc~

MunLovea
Minggu, 17 Mei 2020

Karena menghilang hampir seminggu, jadi aku doble update^^

Teman Kelas - Choi Soobin [99-00L Imagine] [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang