SALSHA POV
Aku mengikuti Aldi yang masih setia menggenggam tangan kiriku, rasanya jari-jari nya sangat pas menggenggam tanganku yang kecil saat digenggamnya.
Aku tak mau egois karena tidak memaafkan Aldi, aku sadar, semuanya terjadi bukan karena kemauannya, tidak mungkin dia sengaja melupakanku dan orang sekitarnya. Aku juga tidak bisa menyalahkan siapapun, karena ini sudah garis yang tuhan berikan.
"Kita duduk disini gak papa kan?" Aku tersenyum manis saat Aldi menawarkan untuk duduk disebuah kursi yang berada di pinggiran kolam buatan, bahkan masih menyajikan keindahan air mancurnya.
"Gak papa lah Di, memang kenapa?" Aku terkekeh, apa Aldi pikir aku akan menolaknya?
Aku duduk di samping Aldi yang sudah menatap mataku lekat, jujur aku gugup, ini pertama kalinya aku bertatapan dengannya setelah kejadian yang lalu.
"Di udah ah, gak usah liatin aku kaya gitu"Aldi terkekeh sebelum menggenggam kedua tanganku, sekarang aku bisa merasakan aura keseriusan dari sosok Aldi. Dia benar-benar menatapku dengan tatapan yang aku artikan sebagai tatapan bersalah.
"Aku minta maaf, aku, aku sama sekali gak bermaksud menyakiti perasaan kamu, itu semua diluar kendali aku, seandainya aku ingat, aku gak akan bentak kamu, aku gak akan ngusir kamu, bahkan, untuk mengatakan aku mencintai wanita lain, nggak akan Sal, aku benar-benar minta maaf. Sal, aku sama sekali gak ada perasaan sama Alda, kamu tahu kan perasaanku yang sebenarnya seperti apa? Aku cuma cinta sama kamu, aku sayang sama kamu. Aku benar-benar minta maaf Sha"
Ingin rasanya aku membekap mulut Aldi sekarang juga, sejak kapan dia jadi se cerewet ini? Ini benar-benar Terlihat lucu.
"Sal, kamu kok malah ketawa sih?" Aku menutup mulutku dengan kedua tangan yang tadinya digenggam oleh Aldi, aku tidak kuat untuk tidak tertawa
"Habisnya kamu lucu" aku menghentikan tawaku Saat melihat Aldi mulai memasang wajah datarnya
"Iya, iya. Nggak lagi, nggak" aku mengambil kedua tangan Aldi, meletakkannya dikedua sisi pipiku, kini mataku menatap matanya.
"Aku udah maafin kamu, aku tahu ini bukan salah kamu. Seharusnya aku yang minta maaf sama kamu. Aku udah bersifat kaya anak kecil yang belum mengerti apa itu perjuangan. Aku udah gak ngerti kamu. Maaf ya Di" aku tersenyum saat melihat Aldi juga melengkungkan bibirnya, rasanya aku sudah impas saat Aldi tiba-tiba membawaku kedalam pelukannya.
"I love you"
"I love you to Aldi"
ALDI POV
"Pagi mama" aku tersenyum menyapa mama yang sibuk menata makanan di atas meja makan
"Kebiasaan kamu, mana bajunya Aldi?" Aku terkekeh saat mama menegurku, sudah beberapa hari ini aku tidur dengan melepas bajuku karena AC di kamarku tiba-tiba saja rusak.
"Ma, Aldi itu gerah, ya Aldi buka baju, salah mama juga sih belum di benerin tuh AC" Aku terkekeh saat mama menggelengkan kepala untuk kesekian kalinya
"Sana mandi, habis itu turun sarapan, baru ke kampus" dengan patuh aku mengangguk sebelum mengecup pipi wanita tercintaku dan berlalu untuk membersihkan tubuhku yang lengket.
***
Aku mengetok pintu besar di depanku sambil mengucapkan salam. Tak lama, aku melihat wanita paruh baya yang sudah lama aku tidak jumpai berdiri dengan wajah yang masih terlihat tak menyangka.
"Aldi?" Aku hanya mengangguk sambil tersenyum sebelum meraih tangan kanan nya dan menciumnya.
"Ini Aldi kan?" Aku terkekeh, memangnya aku siapa?
"Iya ini Aldi" aku merasakan pelukan hangat yang aku rindukan, pelukan yang sama seperti pelukan mama
"Ya tuhan nak, kamu sudah sembuh?"
"Maafin Aldi udah nyakitin Salsha" aku tidak tahu harus menjawab apa, tapi aku perlu mengucapkan kalimat ini
"Ini bukan salah kamu, ini bukan salah siapa-siapa"aku mengangguk menegerti
"Udah yuk kita masuk, kamu mau jemput Salsha kan?" Aku mengangguk, kenapa aku menjadi pendiam seperti ini? Tapi tak apa, aku suka, dari pada aku salah bicara.
Aku duduk di sofa, memandang setiap sudut rumah milik keluarga Salsha. Ah, aku jadi merindukan Salsha, kemana gadia itu?
"Ald"
Aku menoleh sebelum tersenyum kepada pemilik suara yang kini telah berdiri di dekatku
"Pagi" sapaku dengan senyum yang masih merekah"Pagi juga. Kita langsung berangkat ya, aku ada jam bentar lagi" aku menganguk sebelum berpamitan untuk membawa Salsha ke tempat kami mencari ilmu untuk mencapai cita-cita.
Aku bahagia bisa bersama dengan Salsha kembali, kejadian semalam membuatku menceritakan apa saja yang telah terjadi kepadanya, temasuk bagaimana aku bisa kuliah di tempat yang sama pula dengannya.
Cerita kali ini rada gak jelas😁
Maaf maaf maaf😉
Sebenarnya udah bingung mau lanjut apa nggak, soalnya aku pengen nulis cerita baru lagi sih, menurut kalian cerita Alsha lagi atau bukan? Butuh saran🙂
Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Alsha
FanfictionSalahabilla, wanita cantik yang tidak menyukai laki-laki berparas tampan di sekolahnya, dia tak peduli saat semua temannya memuji sosok lelaki nakal yang famous karena wajahnya itu. Alvaro Maldini, cowok yang diam-diam mengagumi sosok Salsha. Laki-l...