empat

1.5K 80 8
                                    

" makasih" ucapnya lembut, sebelum aku sadar dari lamunan manisku ini.
" iya sama-sama" jawabku dingin seraya memalingkan wajah untuk tidak menatap wajahnya. bagaimana tidak? sudah lama aku ingin menatap manik matanya. tapi apa?? yang ada hanya pertengkaran setiap hari gara-gara keusilanku padanya, karena aku tahu, dengan aku mengganggu nya aku bisa deket dengannya walaupun ujung - ujungnya hanya pertengkaran yang terjadi. Tapi itu yang aku harapkan aku bisa melihat dia cemberut karena aku suka saat dia memanyunkan bibir mungilnya. imut, ingin rasanya aku men cubit kedua pipinya. hingga saat ini aku benar-benar merasakan detak jantung yang tak beraturan. ya aku suka sama salsha bahkan aku mencintainya sejak 2 tahun lalu, hingga kabar bahagia itu datang, orang tuaku menjodohkan aku dengan salsha. entahlah,mereka kenal dari mana yang jelas waktu itu aku bener-bener bahagia walaupun aku harus mencari cara untuk membuat salsha tidak menolak untuk dijodohkan denganku.

" pulang yuk al " ucap salsha setelah sekian lama tidak ada ucapan dari aku dan dia.
" oh ya udah ayo" jawabku seraya bangkit dari dudukku, ku ulurkan tangan kananku aku sadar dengan perubahan mimik wajahnya yang kaget sekaligus tidak menyangka dengan tingkahku.

" ayo"ulangku menaikkan sebelah alisku
" apaan sih. gue bisa jalan sendiri, gak ada gandeng - gandeng gue gak mau nyebrang" balasan salsha judes.
Aku hanya membuang nafas pasrahku. ternyata susah membuat perempuan itu mengerti atas perlakuanku padanya ya.

"ya udah ayo "ucapku meninggalkan dia di belakang.

********

Story About AlshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang