25

546 36 2
                                    

SALSHA POV

Aku masih menangis sesenggukan saat mengingat semua kata-kata yang yang diucapkan Aldi tadi. sakit hati mengingatnya, segampang itu dia menyakiti perasaan ku yang sudah terlanjur jatuh? aku terima jika dia tak menginginkan aku kembali hadir dalam kehidupannya, aku akan mundur secara perlahan, karena aku sadar, kini wanita pujaan nya bukanlah aku lagi. 

Aku menoleh saat Angela membuka pintu kamar ku, aku sengaja menelpon nya dan memintanya datang kesini, aku ingin berbagi kisah dan memberinya kabar yang mungkin akan membuatnya senang. "kenapa? kok lo kaya habis nangis gitu?" lihatlah, dia sangat peka terhadap ku bukan? aku saja belum bercerita

"gue mau daftar kuliah di kampus yang sama kaya lo" ucap ku sambil tersenyum, aku harus mulai dari awal, jika Aldi mampu memulainya dengan orang lain, kenapa aku tidak? "lo serius? sama Aldi? lo daftarnya sama Aldi kan?" aku terdiam, aku baru mengingatnya, kemarin aku sempat bercerita kepada Angela bahwa aku akan kuliah bersama Aldi, dan aku akan menunggunya, tapi itu tidak untuk saat ini, aku akan hidup mandiri.

"nggak, gue mau sendiri kok, mau sama lo aja" Angela mengerutkan kening nya bingung, mungkin dia bertanya-tanya dengan keputusanku ini. "kenapa?" aku memejamkan mata untuk kesekian kalinya, dan air mata itu berhasil lolos begitu saja. Angela menghapus air mata di pipi ku  "lo kenapa lagi? lo janji gak bakalan nangis setelah Aldi kembali, tapi sekarang? lo nangis lagi Sal, lo kenapa? cerita sama gue" aku tersenyum sambil menggenggam tangannya. "gue harus mulai hidup yang baru kan Ngel? gue harus bisa hidup tanpa Aldi kan Ngel? lo bilang sama gue kalo hidup gue bukan semuanya tentang Aldi, hidup gue masih panjang, gue harus gapai cita-cita gue" Angela mengangguk setuju meskipun aku tahu dia masih sangat khawatir denganku yang tiba-tiba berubah fikiran ini.

"apapun keputusan lo, gue dukung" aku memeluknya erat, aku cuma ingin berdoa, jangan kau ambil sahabat seperti Angela di hidupku tuhan,cukup Aldi yang mencampakkan ku, jangan dengan orang yang selalu mengerti aku ini. "Aldi cinta sama cewek lain Ngel, dia sama sekali tak berharap gue kembali lagi ke hidupnya, yang dia tahu, dia benci gue, dia gak mau ketemu gue" Angela masih mengusap punggung ku yang mulai naik turun, berusaha menenangkan ku yang mulai gelisah. "lo gak salah, keputusan yang lo ambil udah bener, lo gak salah sama sekali Sal, lo udah berusaha, dan sekarang usaha lo harus berhenti sampai disini. mulai saat ini, lo harus fokus kejar cita-cita lo. Tapi inget, lo juga gak boleh nyalahin Aldi gitu aja, keadaan Aldi saat ini bukanlah Aldi yang dulu, kalo memang Aldi jodoh lo, percaya, dia pasti kembali sama lo". aku menghapus air mata seraya melepas pelukan ku, aku lega bisa berbagi kisah pahit manis ku kepada sahabatku ini. Aku juga paham dengan kondisi Aldi, makanya aku ingin mundur secara perlahan, agar jika dia tak kembali padaku, aku siap.

"jadi, kapan lo mau daftar? gue anterin kapanpun" tanya Angela yang sudah kembali mengembalikan semangatku. "besok, gimana?" tanyaku memastikan, itu artinya hari ini aku sudah harus menyiapkan segala persyaratan yang dibutuhkan. "oke, besok gue jemput"  aku mengangguk menyetujui usul Angela.

***

Aku tersenyum senang saat bunda dan ayah menyetujii permintaanku, aku semangat saat mengetahui bunda dan ayah juga mengingnkan aku seperti ini, kembali pada kehidupan ku yang dulu,, menjadi Salsha yang ceria, bukan salsha yang murung seperti kemarin.

Aku membereskan beberapa map yang berisi berkas-berkas persyaratan yang dibutuhkan besok, bahkan malam sudah tiba, aku baru sadar telah menghabisakan waktu berjam-jam untuk mempersiapkan keperluan untuk besok, aku tak sabar ingin menginjakkan kaki di kampus baru yang akan menjadi saksi dalam perjalananku mengejar cita-cita.

Aku juga harus memiliki benteng agar Aldi tak lagi mudah mengambil alih perasaan ku, meskipun aku tahu itu sangat sulit bagiku, karena ini  bukan murni kesalahan Aldi. tapi tak apa, buktinya aku bisa hidup bahagia dulu tanpa kehadirannya, kenapa sekarang tidak bisa? harus bisa. Aku percaya dengan rencana tuhan, dan kali ini, aku memilih jalan yang menuntunku untuk menanti, bukan lagi berjuang menunggu seperti kemarin. Aku sudah berusaha sesabar mungkin menghadapi Aldi, dan ini adalah keputusan akhir ku, aku tak menyerah, hanya saja kau mulai lelah.

malam sudah mulai larut, mataku juga sudah tidak dapat diajak kompromi, aku akan istirahat sebelum menyiapkan mental untuk besok pagi. 




*****


Story About AlshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang