ALDI POV
aku terluka saat Salsha mengatakan dia belum bisa menerima perjodohan ini,aku bingung,aku harus bagaimana? Haruskah aku memaksakan egoku ini? Aku memilih diam,tak menjawab ucapan Salsha. Hingga jam sudah menunjukkan pukul 5 sore,aku dan Salsha memilih untuk pulang,karena aku tau, semakin lama di luar, udara semakin tidak mendukung untuk kesehatan Salsha.
****
Hari ini, keluargaku dan keluarga Salsha akan bertemu, entahlah mereka akan membicarakan apa, aku hanya ikut saja, toh pada ujungnya aku yang akan mengikuti kemauan papa dan mama.
Saat aku tiba di rumah Salsha, aku langsung mengikuti mama dan papa yang masuk terlebih dulu ke dalam rumah megah ini, keluargaku di sambut hangat oleh keluarga Salsha. setelah lama mengobrol, kami di persilahkan untuk makan malam bersama.
"Acara apaan nih?"gumamku dalam hati
Aku duduk di sebelah Salsha,dia tersenyum ke arahku,akupun balas sebaliknya padanya.
"Pertunangan kalian akan di laksanakan satu bulan lagi"
"Uhuk..uhuk"
Ku ulurkan air putih kepada Salsha yang berada di sampingku, segitu shock ya dia saat tau perjodohan ini akan diadakan satu bulan lagi?
"Ayah apaan sih? Nggak,nggak mau,itu terlalu cepat yah"ucap Salsha protes
"Loh,itu sudah lama Salsha"jawab om Hasdi ayah Salsha
"Ya tapi kan?"
"Udah lah om,kita pikirkan lagi,benar kata Salsha,ini terlalu cepat,mungkin dia belum siap"belaku
Aku tak mau melakukan suatu hubungan yang hanya di setujui sepihak,bagaimanapun aku akan membuat Salsha setuju dengan perjodohan ini,tapi tidak dengan cara seperti ini.
"Ya sudah,tidak apa-apa"
Ku lihat Salsha yang tersenyum di sampingku,perlahan, tanganku terarah pada bawah meja,yang ternyata sudah ada tangan Salsha yang menggenggam tangan ku disana,aku tersenyum,mungkin Salsha sudah mulai nyaman bersamaku.****
2 Minggu berlalu
Aku tetaplah Aldi yang selalu bermasalah di sekolah,aku jalani hidup ini dengan santai, bukannya hidup sudah ada skenarionya? Ya sudah,tinggal nikmati saja hidup,asalkan jangan sampai mengendalikan diri kita untuk berbuat salah,itu saja.
Kulangkahkan kakiku menuju parkiran,bel pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu,dan kali ini aku mempunyai janji dengan Salsha.
Tidak bisa kupungkiri lagi aku benar-benar sayang dengan gadis satu itu,entah apa yang akan terjadi jika Salsha akan tetap membenciku Bahkan tidak menerimaku dalam kehidupannya?Kulangkahkan kakiku menuju meja nomer 12 di salah satu resto yang Salsha sudah janjikan kepadaku.
"Sorry telat"ucapku sambil duduk di hadapannya
"Gak papa kok"jawab Salsha
"Mau ngapain?"tanyaku heran,karena jarang Salsha mengajakku untuk ketemuan seperti ini
"Emang gak boleh?"tanyanya
"Gak papa sih,aneh aja"balasku
"Al,ntar lagi ujian"
"Lah? Terus kenapa?"tanyaku heran
"Belajar bareng yuk?"
"Males"jawabku cuek
Kulihat Salsha yang memanyunkan bibirnya,aku tersenyum melihat wajah imutnya
"Iya Salsha sayang,kita belajar bareng"ucapku seraya mencubit kedua pipinya
"Apaan sih?sayang,sayang,sayang dari Jonggol?"protesnya
Aku terkekeh dengan sifatnya.Kita bercanda,bertukar cerita dan bahagia bersama hari ini. setelah 2 bulan kita hanya berhubungan melalui sosial media,disini,aku bisa meluapkan rindu yang selama ini aku pendam, walaupun aku tau,Salsha tidak akan pernah merindukanku
"Salsha"
Aku menoleh,ku dapati Naufal yang sudah berdiri di belakangku
"Eh, Naufal"
"Ngapain kamu sama Aldi?"
"Eh,ini hak dia dong mau sama siapa aja,emang apa urusan Lo?"tanyaku yang sudah tersulut emosi
"Eh,Lo gak tau siapa gue?, Salsha,kamu gak bilang sama cowok ini kalo kita udah pacaran?"
Aku membelalakkan mata tidak percaya, aku arahkan pandanganku ke arah Salsha,ku lihat Salsha yang sudah menundukkan kepalanya, sungguh aku kecewa, aku rapuh, mimpiku benar-benar terjadi.
"Oh..Lo pacarnya,dan Lo tau siapa gue?"tantangku
"Gue.calon.tunangan.Salsha "lanjutin dengan penuh penekanan
"ALDI"bentak Salsha
Aku menoleh ke arah Salsha yang sudah menangis
"Jangan pernah Lo ngaku jadi calon tunangan gue"ucapnya sambil menunjuk wajahku dengan emosinya
"Oke kalo Lo gak mau ngaku gak papa"balasku dingin
"Lo liat sendiri kan? Salsha lebih milih gue dari pada Lo"
Kugelengkankepala kesal dengan semua ini
"Sal, Lo pilih gue atau Naufal?" Tanyaku tegas
Salsha diam,dia tidak menjawab pertanyaan kunci
"Gue pilih Naufal"
"Shit" umpatku seraya ku dorong kursi yang berada di depanku.Kulangkahkan kakiku keluar dari tempat terkutuk itu, aku kecewa, marah dan semuanya, sia-sia selama ini aku memperjuangkan Salsha jika pada akhirnya harus begini.
****
"Ma,aku mau ngomong" ucapku setelah tiba di rumah
"Kamu kenapa Al? Kok kacau gini?"tanya papa,aku diam, tak menjawab pertanyaan papa.
Fikiranku sudah kacau, dan aku yakin dengan keputusan yang akan aku ambil ini
"Pa,batalin perjodohan ini pa, Aldi mohon" tak terasa aku meneteskan air mata di hadapan orang tuaku, orang benar, seseorang yang kuat akan lemah hanya karena satu kata"cinta".
"Kamu kenapa Al? Ada apa sama kamu? Pulang-pulang sudah begini" tanya papa heran
"Pa, aku mohon,batalin pa"ulangi,tak mempedulikan pertanyaan papa
"Iya nak, iya, papa batalkan perjodohan kamu"ucapku seraya memeluk papa
Kulihat mama yang ikut mengisi didampingi,aku yakin akan mengerti tanpa aku cerita apa masalahnya, mama yang selalu mendukung aku, aku yakin kedua orang tuaku faham dengan keputusan ayang aku ambil kali ini
"Aku mau sendiri" ucapku
Mama papa ku tersenyum mendengar ucapanku,mereka paham betul saat aku mengucapkan kalimat itu
"Siap-siap lah, papa akan pesankan kamu tiket untuk besok pagi"Loha
Aku kembali
Thx loh yang udah ngasi dukungan sama aku
Insyaallah aku lanjut lagi ntar
See ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Alsha
أدب الهواةSalahabilla, wanita cantik yang tidak menyukai laki-laki berparas tampan di sekolahnya, dia tak peduli saat semua temannya memuji sosok lelaki nakal yang famous karena wajahnya itu. Alvaro Maldini, cowok yang diam-diam mengagumi sosok Salsha. Laki-l...