.04.

395 24 6
                                    

Jangan lupa vote ya.

Hari ini pertandingan basket antar sekolah di laksanakan. Seluruh tim basket dari berbagai macam sekolah sudah mendaftarkan sekolah masing masing. Banyak penonton yang terlihat sudah memenuhi lapangan outdoor SMA 2, dimana memang sekolah Jeje Cs menjadi tuan rumah.

Gak jauh beda dengan tim basket yang sudah terlihat sibuk. Anak OSIS yang memang menjadi panitia pun juga sibuk menyiapkan beberapa ruangan untuk base camp anak-anak basket.

Hari ini adalah hari pertama, dimana ada 4 tim yang akan bertanding. SMA 2 vs SMA 11 yang akan akan menjadi pembuka turnamen siang ini, dan nanti sore akan ada tim basket dari SMA 6 vs SMA 1.

Di ruang kelas IPS-2 yang memang dekat dengan lapangan outdoor anak cheers dari SMA 2 maupun SMA 11 sudah mulai bersiap siap. Ada yang masih di make up, ada juga yang melakukan pemanasan.

Seperti Elsa yang sedang melakukan pemanasan agar ototnya gak tegang pas nanti tampil.

Tapi sedari tadi Elsa merasa risih karena tim cheers SMA 11 terus berbisik tentang dia. Karena muak Elsa memutuskan untuk bermain handphone saja.

"Ya pinter juga sih dia kalo bisa bikin Reno luluh."

"Iya, gue jadi penasaran gimana pdkt mereka dulu hahaha."

Ya begitulah bisikan yang sangat memusingkan kepala menurut Elsa.

Dan yang menarik perhatiannya kali ini adalah tim cheers SMA 11 sudah tidak lagi membahas dirinya, melainkan seseorang yang bernama Jeje.

Namanya tidak asing menurut Elsa. Dan tunggu? kapten basket SMA 2? Jeje temennya dong?

Diam-diam cewek itu membuka telinga lebar, berusaha mendengar apa yang mereka bicarakan. Penasaran kenapa temannya sampai dibawa-bawa.

"Woi! diem-diem bae lu." suara Yuna membuat seisi kelas menjadi menatap kearah mereka. Dasar cantik-cantik urat malunya putus.

Elsa menggigit bibir dan melirik Yuna dengan alis menyatu, gagal sudah rencananya menguping, "Gak usah teriak juga kali! ganggu yang lain tuh." sambil Elsa memukul bibir Yuna pelan, "Ada what nih nyamperin Alexa?" tanya Elsa sok imut.

"Gapapa sih mau liat lo aja. Udah cakep apa masih ileran kayak Marina." emang gak ada adab mulutnya si Yuna. Heran kenapa cowok alim kayak Dika bisa naksir sama dia. Tapi kalo di pikir-pikir Yuna sama Dika gak ada bedanya sih.

"Tuh mulut bisa gak di setting dulu? Lagian lo gak nyamperin si Dika? kali aja kasih semangat gitu."

Yuna yang masih sibuk abisin roti isi coklatnya cuma ngangguk-ngangguk.
"Udah dong, udah dari tadi malem malah." jawab Yuna setelah dia menelan roti isinya.

"ELSAAAA WOI WOI ADA TITIPAN SALAM BUAT LO! SEMANGAT KATANYA... ?" Lisa langsung kicep begitu masuk kelas semua mata udah tertuju ngeliatin dia.

Mana ada anak sekolah lain lagi. Makin ancur lah reputasinya Lisa sebagai kakak hits ibu kota :(

"Gak usah teriak kali Lis, Elsa gak budek kok." nasehat Mina saat tau kalo Lisa lagi malu pake banget.

"Tau nih malu maluin aja. Masa sepanjang koridor dia nyerocos mulu kepo tentang lo, kan malu diliatin banyak orang." Ochi yang kesel langsung ngeluarin apa yang dari tadi dia pendam.

SEKA'ONE' • ft 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang