.03.

581 31 0
                                    

Jangan lupa vote ya.



"Lama ya? maaf tadi ada urusan bentar hehe." seperti janjinya Reno menjemput cewek yang sudah satu bulan ini menjadi penyemangatnya.

"Iya gapapa aku juga baru selesai kok." Gadis mungil itu segera naik ke atas motor cowok yang memang satu bulan ini berhasil membuat dia merasa tidak waras.

Bagaimana tidak? selama mereka berpacaran Reno yang terkenal cuek bahkan bodo amat kepada cewek menjadi begitu romantis dan manja jika bersamanya.

Elsa sungguh tidak yakin, apakah ini memang benar Reno atau malaikat yang masuk ke dalam tubuh Reno?

"El? kok ngelamun sih, di ajak ngobrol juga hm." nah seperti ini manjanya Reno kalo udah sama Elsa, pasti ada aja yang bikin dia ngambek seperti anak kecil.

"Eh iya kenapa Ren? maaf aku ngelamun tadi, udah lama gak ngelamun soalnya."

Lucu. Reno suka Elsa karena dia memang lucu, polos seperti anak kecil. Elsa juga tidak ribet seperti kebanyakan cewek makanya Reno suka. Ya mungkin ribetnya Elsa tuh kalau di mata Reno jatuhnya malah lucu, gemes pengen cubit pipinya yang bulet.

"Mau makan dulu apa langsung pulang hmm?" Reno tersenyum melihat tingkah Elsa yang menurutnya lucu.

Tuhkan Reno langsung senyum-senyum, padahal belum ada semenit yang lalu dia ngambek. Kalau gini kan Elsa makin yakin kalo yang ada di dalam tubuh Reno itu bukan dia.

"Langsung pulang aja, aku pengen mandi soalnya."

"Oke. Eh tapi ntar malem keluar yuk?"

Elsa diam sebentar untuk mengingat apakah ada tugas yang akan segera dikumpulkan atau tidak.

"Okay. Jam berapa?" setelah dia yakin kalau tidak ada tugas dia menerima ajakan Reno untuk pergi.

"Jam 7 aku jemput"

"Oke siap bos"

✨✨✨✨

"ih Alex! Jangan gitu dong, kan kotor ish!"

Suara teriakan Lisa disambut oleh tawa menggelikan dari Alex. Bagaimana dia tidak ketawa kalau liat mukanya Lisa cemong terkena es krim.

"Hahaha lucu Lis, tuh makin mirip Leo muka kamu." sambil melihat kucing Lisa yang bernama Leo Alex semakin tertawa keras.

Ya gini dua orang itu, kalau lagi berduaan pasti sweet banget pake aku-kamu. Coba aja kalo di depan temen-temennya mana mau mereka pake aku-kamu, bisa di tebas sama Aming kalau kata Alex.

Iya kalau kata Alex ya kali cowok blangsak sama cewek gede bacot kayak Lisa kalau pacaran depan temen-temennya pake aku-kamu, bisa di katain bucin abis-abisan. Padahal mah emang bucin.

"Kotor tapi Lex! Ah kamu mah suka banget bikin aku ngambek." ucap Lisa sambil membersihkan wajahnya dengan tisu.

"Atututu cini pacarnya Alex ngambek ya?  unch cini-cini biar Alex peyuk."

Udah gak ada harga dirinya Alex kalo depan Lisa, udah putus semua urat malu dia. Lisa juga gitu, mana ada jaim depan Alex, pengen kentut yaudah tinggal kentut gak peduli mau ada Alex atau enggak.

"Gak mau, Lisa ngambek sama Alex pokoknya." sambil Lisa pasang muka cemberut di depan Alex yang malah gemes menurut dia.

"Ih maafin Alex dong, mau apa deh hmm? ntar kita beli berdua."

"Mau ke rumah kamu aja."

Alex bingung, tumben banget ngajakin kerumah, "Kenapa?"

Lisa menyerngit heran dengan pertanyaan Alex barusan, "Apanya yang kenapa? emang gak boleh aku kerumah kamu?"

"Ya gapapa sih, cuma tumben aja gitu." walaupun masih bingung Alex tetep berdiri buat siap-siap berangkat ke rumah dia biar Lisa gak ngambek lagi. Apasih yang gak buat Lisa? Hehehe.

✨✨✨✨

"Oh jadi kak Elsa ceweknya Reno? cuih apaan gak banget kalo di banding gue mah." monolog Diana sambil berjalan menuju halte depan sekolahnya.

Dia sengaja mengikuti Reno karena memang penasaran siapa sih cewek yang bisa ngalahin dia. Dan ternyata cewek itu Elsa, temen satu sekolahnya sendiri.

"Loh Di, masih di sini? kayak nya udah pulang dari tadi deh?" tanya seorang gadis sambil ikut duduk di samping Diana.

"Eh elo Ju? iya gue gak sengaja balik lagi ke sekolah tadi hahaha, lucu emang." ada perasaan marah saat Diana menjawab pertanyaan Juwita.

Juwita yang merasa aneh mencoba menggali informasi dari Diana, ya hitung-hitung buat bahan gosip lah, maklum Diana ini cantiknya gak manusiawi jadi sekecil apapun informasi tentang Diana bakal jadi hot news.

"Lo kenapa kok kayak gak enak hati gitu? kakak kalo mau bisa cerita." ucap Juwita.

Setelah di pikir-pikir mungkin gak ada salahnya Diana crita ke Juwita, jadi dari pada sakit hati sendiri mending di bagi kalo menurut dia.

"Lo tau kak Reno?"

"Kak Reno kapten basket SMA 6?" tanya Juwita buat memastikan. Dan Diana mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Kenapa sama kak Reno? Lo suka sama dia?" Diana mengangguk lagi, tapi dengan kepala sedikit tertunduk.

"Tapi sayangnya kak Reno udah punya cewek Ju." sambil terus menunduk Diana tetap bercerita kepada Juwita.

Juwita masih sedikit tidak percaya jika Reno yang kaku begitu ternyata udah punya cewek.

"Masa sih, Di?"

"Tuh lo juga gak percaya kan? sama.. gue awalnya juga gak percaya, tapi ini emang beneran." mendengar jawaban Diana membuat Juwita meringis, dia jadi penasaran siapa kira-kira cewek beruntung itu? secantik apa dia, sampai-sampai Diana yang di cap sebagai dewinya SMA 2 saja di kalahkan.

"Emang siapa sih pacarnya kak Reno?"

Diana menoleh saat Tzuyu bertanya siapa ceweknya Reno, tapi tak lama dia kembali menunduk sambil bergumam pelan.
"Kak Elsa"

"HAH?! KAK ELSA ALEXA?!" Juwita yang terkejut dengan spontan berteriak membuat beberapa orang yang ada di sana berjingkat kaget.

"Gausah teriak juga kali Ju, iya si Alexa." dengan sedikit perasaan tidak terima dia harus menyebut kalau Elsa memang berhasil ngalahin dia.

"Ya gapapa sih, gak buruk juga selera kak Reno." ucapan Juwita barusan membuat Diana menoleh sambil melotot kepadanya.

"Hehe ampun Di, eh btw itu tadi kak Jeje kan ya?" sambil terus dia menatap kepergian cowok dengan motor gedenya.

Diana yang penasaran mengikuti arah pandang Juwita yang masih menatap ke arah Jeje.

"Iya itu si Jeje sekelas sama kakak gue." entah kenapa Diana tersenyum saat mengingat sosok Jeje.

"Oh ya? kakak lo kelas mana sih gue belum terlalu tau soalnya."

"Sebelas IPS-1"

Juwita hanya mengangguk paham mendengar jawaban Diana, tapi dia yakin kalo emang Jeje suka sama dia, buktinya tadi di lapangan si Jeje liatin dia terus.


Di sisi lain seseorang sedang berdebat dengan perasaannya sendiri, dia tidak tau kenapa dengan dirinya.

"Gua tadi ditolak apa gimana? gue udah ngumpulin nyali buat ngajak pulang bareng cuman di senyumin doang anjir!"

.
.

SEKA'ONE' • ft 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang