.20.

164 15 0
                                    


"Lisa"

Gadis cantik berwajah seperti barbie itu menoleh saat dirinya merasa terpanggil.

Muka cantik dan senyum manisnya seketika berubah menjadi wajah masam saat tau siapa yang telah memanggil dirinya.

"Apaan?" ucap Lisa malas.

"Anu itu eung.. yang tadi g-gue minta maaf" ucapnya sambil menggaruk tengkuknya.

"Yoi"

"Eh tunggu dulu" ucapnya lagi saat Lisa hendak pergi.

"Apa lagi sih Lex?"

Oknum bernama Alex ini hanya bisa menunduk sambil menipiskan bibirnya.

"Please kasih gue kesempatan kedua" setelah mempersiapkan diri akhirnya kalimat itu keluar dari bibirnya.

Lisa mengangkat sebelah alisnya. Bibirnya tersenyum tipis, "Udah?"

Sontak Alex mengangkat kepalanya saat gadis di depannya ini memberikan jawaban di luar ekspetasi, "Udah apanya?" tanya Alex bingung.

"Itu doang yang mau lo omongin?" anggukan pelan dari Alex membuat Lisa ikut mengangguk.

"Semua pasti berhak punya kesempatan kedua Lex. Gue juga gak keberatan ngasih lo kesempatan kedua, asal.." ucap Lisa menggantung.

"Asal apa?"

✨✨✨✨

"Kita di panggil kak Sonya nih. Di suruh kumpul di ruang dance"

"Sekarang?"

"Kalo gak sekarang ngapain gue ngomong asu?!"

"Ngegas mulu lo kayak syaiton!" umpat Elsa sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Lo sih banyak nanya kayak dora!"

"Kalian kalo mau gelut sini biar gue yang jadi wasit" ucap Ochi keras dari bangku paling belakang.

Keduanya cuma bisa cengengesan sambil buru-buru keluar kelas. Takut di gibeng sama Ochi soalnya.

"Gitu aja pake di ributin, heran deh inces"

"Hahaha sabar Chi. Di mana Yuna ngomong, pasti ujungnya juga adu mulut" cletuk Mina.

"Ini perasaan gue aja apa emang lagi gempa bumi sih?" ucap Ochi.

"Ngaco kalo ngomong! itu bukan gempa bumi, tapi bangku lo di dorong-dorong sama Yogi"

Ochi seketika menoleh ke arah belakangnya. Benar saja ada Yogi yang lagi nyengir minta di tampol.

"Anjing lo! Ngapain sih dorong-dorong bangku gua?!"

"Ampun nyai jangan emosi dulu" ucap cowok itu dengan wajah memelas.

"Terus lo ngapain sih setan?! kuker amat idup lo"

Dengan bibir mengerucut Yogi mengangguk membenarkan ucapan Ochi, "Iya nih gue lagi gabut parah"

"Duh melas banget muka lu kayak gembel. Duduk sini jangan mainin bangku gue" Yogi menurut dan duduk di samping Mina, tepat di depan Ochi.

"Kenapa sih Yog? biasanya juga main sama anak-anak cowok" tanya Mina.

Terdengar cowok itu mendecak pelan, "Lo tau sendiri Alex masih pundung gara-gara si Lisa. Terus yang lain kayaknya juga lagi pelajaran"

"Emang ya si Alex tuh definisi udah tua tapi sikap masih bocah. Gue sunat lagi baru tau rasa dia" Mina dan Yogi kompak menatap Ochi dengan tatapan ngeri.

Merasa dirinya sedang di tatap, gadis itu menatap balik kedua orang di depannya dengan wajah sinis, "Apa lo berdua liat-liat?!" keduanya kompak menggelengkan kepala.

SEKA'ONE' • ft 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang