.16.

145 15 0
                                    

Jangan lupa vote ya.

Sungguh Jeje sebenarnya malas harus pergi berdua sama Diana. Kalau bukan karena paksaan dari ayahnya Jeje lebih memilih mengistirahatkan tubuhnya.

Ayah Jeje benar-benar terkejut melihat keadaan sang anak yang mukanya lebam sepulang sekolah. Apalagi sang mama yang memang sangat menyayangi putra-putranya sampai menangis melihat keadaan cowok itu.

Saat di tanya alasan mengapa mukanya lebam, Jeje hanya menjawab jatuh terjungkal ke saluran air saat meminjam sepeda temannya.

Oleh karena itu sang ayah memaksanya untuk pergi bersama Diana. Gadis itu tiba-tiba saja datang ke rumah Jeje dengan alasan ingin mengajaknya ke dokter.

Tapi Diana tetaplah Diana. Gadis egois yang ingin semua permintaannya di turuti. Dengan setengah hati Jeje pasrah di tarik cewek itu kesana kemari.

"Kak aku mau beli make up, kesitu yuk" sambil Diana menarik lengan Jeje.

Cowok itu sedang tidak dalam mood yang baik. Tangan Diana yang melingkar di lengannya dia lepas begitu saja.

"Lo kalo mau kesana yaudah sana, gue tunggu di sini"

Wajah cantik itu tertekuk menampakkan wajah sebal, "Sama kamu lah"

"Lo mau gue tinggal apa gue tunggu di sini?" ucap Jeje cuek.

"Oke aku masuk sendiri. Tapi awas aja ya kalo kamu ninggalin aku" sambil cewek itu berjalan menjauh.

Jeje akhirnya bisa bernafas lega saat Diana menjauh dari dia. Entah kenapa jika Diana di dekatnya hatinya terasa panas ingin sekali melampiaskan semua emosinya.

Mata tajam milik Jeje menangkap siluet orang yang sangat dia rindukan. Semakin dia menajamkan pengelihatannya, semakin yakin dirinya jika itu memang Elsa.

Senyum cowok berlesung pipi itu muncul saat dilihatnya wajah sebal si gadis yang sedang berbicara dengan ibunya.

Sedikit terkejut saat si gadis balik menatap dirinya. Sorot mata itu, sorot yang sangat Jeje rindukan.

"Aku udah selesai. Cari makan yuk, terus ke apotek beli salep buat luka kamu" Jeje melirik Diana dengan kesal.

'Kenapa nih cewek dateng di saat gak tepat sih?! gak tau apa kalo gue lagi kangen sama Elsa'

Diana datang sambil merangkul lengan Jeje. Helaan nafas keluar dari si cowok, kemudian mereka bergegas pergi menuju tempat makan.

'El maafin gue udah bikin lo sakit hati. Gue beneran sayang sama lo, cuma waktu aja yang gak tepat.

Tapi gue janji bakal selesaiin ini semua, gue harap lo bisa nunggu gue, si cowok brengsek yang berharap diberi kesempatan kedua'

"Je mau makan apa?" tanya Diana sambil membuka buku menu.

"Terserah"

Kesal. selalu itu yang Diana rasakan saat bersama Jeje. Dengan sedikit menghentakkan kakinya dia berjalan untuk memesan makanan.

"Lo tuli?" ucap Diana sinis saat dia baru saja sampai di mejanya dengan Jeje.

Cowok yang merasa di ajak bicara itu hanya menatap si gadis lalu membuang muka ke sembarang arah.

"Udah gue bilang hargain gue sebagai cewek lo!"

Dengan perasaan marah Diana memukul meja. Tetapi si cowok masih tetap tidak mau menjawab.

"Buang perasaan lo ke Elsa, atau gue hancurin dia?!"

Ancaman yang di lontarkan Diana masih sama tidak membuat cowok itu membuka mulut.

SEKA'ONE' • ft 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang