01

2.2K 252 21
                                    

Mari kita debutkan cerita gaje ini, selamat membaca. 🤗 🤗
_________________________________________

HATI-HATI TYPO BERTEBARAN DI MANA-MANA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA. DAN MOHON MAAF BILA GAYA PENULISAN YANG SAYA GUNAKAN SEDIKIT MEMBINGUNGKAN.
________________________________________

20. 00

Seoul Korea Selatan, adalah tujuan  terakhir Nana setelah ia menetap sudah cukup lama di indonesia. Alasan orang tuanya menyuruhnya ke korea, adalah karena sebuah perjodohan. Sebenarnya, Nana sudah menolak mentah-mentah usulan dari orang tuanya itu. Tetapi sepertinya percuma, Nana malah diancam tidak boleh menggunakan fasilitas pribadi miliknya seperti seperti ATM dan sebagainya. Karena Nana begitu sangat membutuhkannya, jadi dengan sangat terpaksa pada akhirnya ia hanya bisa menurut permintaan orang tuanya itu.

Tadinya Nana ingin kabur saja ke negara lain, tetapi dia teringat kalau di pergelangan tangannya di pasangkan sebuah alat pelacak yang berbentuk seperti gelang.

"Sebenarnya aku ini anak mereka bukan sih? Aku ngerasa kayak binatang peliharaan jadinya." Grutu Nana.

Tiba di bandara, Nana hanya menatap sekelilingnya dengan sangat bingung. Nana juga tidak begitu kenal dan paham dengan Seoul, karena orang tuanya membawa Nana pindah ketika dia masih berumur 10 tahun.  Sebenarnya Nana memiliki sahabat kecil di sini, tapi sangat tidak mungkin jika dia menumpang di rumahnya untuk saat ini.

Nana seketika teringat, kalau ibunya memberikan sebuah alamat rumah yang akan ia tempati kepadanya. Kata ibunya, rumah itu adalah rumah anak temannya sekaligus calon tunangannya yang kini tinggal sendiri di rumah itu. Tak perlu berpikir panjang, Nana pun memustuskan untuk menaiki taksi bandara menuju tempat tersebut.

Setelah memakan waktu yang lumayan cukup lama, akhirnya Nana sampai di tempat tujuan. Perlahan, Nana membuka gerbang berwarna hitam yang sangat besar dan mewah itu. Dia sedikit terheran, karena rumah sebesar ini hanya dihuni oleh satu orang saja. Setelah sampai di depan pintu utama, Nana pun perlahan mengetuknya.

Tok....tok....

Dia sedikit terheran karena pemilik rumah tidak menjawabnya.

Karena Nana begitu kesal, ia pun memutuskan untuk menghubungi ibunya menggunakan ponsel yang dayanya hanya tinggal 10% lagi.

"Maaaa, pemilik rumahnya kayaknya ga ada di rumah deh. Baterai ponsel Nana  juga uda lemah banget nihhh." Protes Nana kesal

"Apa kamu yakin dia ga ada di dalam?"

"Ia!!! Rumahnya juga serem banget tau."

"Yaudah, kamu coba ketuk aja lagi."

"Emm ok."

Nana berencana mengetuk kembali pintu rumah itu. Tetapi ketika dia berbalik, seketika Nana menjerit ketakutan karena tiba-tiba saja pemilik rumah itu sudah berdiri di depan pintu sembari menatapnya datar.

"KKAMJJAKIA!!!" Teriak Nana sembari menutup kedua matanya dengan Syalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KKAMJJAKIA!!!" Teriak Nana sembari menutup kedua matanya dengan Syalnya.

Pria berbaju hitam itu seketika membekap mulut Nana yang tiba-tiba saja menjerit dan langsung menariknya ke dalam rumah.

Nana masih terduduk lemas karena shock dengan kejadian itu, hingga pada akhirnya pria itu membuka suaranya.

"Kamu siapa? Dan kenapa ngetuk pintu rumahku?" Tanya pria itu dengan mata elangnya yang sangat tajam.

Nana mencoba mengontrol napasnya yang masih tidak beraturan. Dan mencoba menjelaskan kepada pria itu maksud dan tujuan dia datang ke rumahnya.

"Aku Kim Nana, kamu bisa manggil aku Nana." Sapa Nana sembari mengulurkan tangannya ke arah pria itu.

Tetapi bukan balasan yang Nana dapatkan, pria itu justru menyuruh Nana untuk segera pergi dari rumahnya.

"Kamu boleh pergi sekarang." Jawabnya datar.

"Ga bisa, aku datang jauh-jauh cuma demi ketemu sama kamu tau."

"Menemuiku?? Untuk apa?"

"Aku bakalan ngejelasin ke kamu nanti. Btw, aku cape banget nih sekarang. Bisa ga kamu nunjukin kamar untuk aku?" Sambung Nana yang langsung berjalan melihat sekeliling rumah.

"Sepertinya kamu ga bisa disuruh dengan cara halus."

"Ka-kamuuu mau apa???? Kamu mau nyeret aku keluar? Kalau kamu berani ngelakuin itu, aku bakalan ngadu ke ibumu." Ancam Nana dengan gugupnya.

"Aku tidak perduli."

Pria itu seketika mendekat ke arah Nana, dan tak lama ia pun langsung menggendong Nana paksa.

"Ya!!!!!! Turunin akuuu!!!!! Ya!!!!!!!"

Dan ketika sampai di luar, pria itu seketika langsung menutup pintu rumahnya. Nana menyadari bahwa dirinya diusir dengan cara tidak sopan. Tidak terima dengan perlakuan pria itu kepadanya, Nana pun mencoba mengedor-gedor pintu rumah pria itu dengan kasarnya.

"YAAA!!!!!! TUAN PEMILIK RUMAH!!!! BUKA DONG!!!! APA KAMU NGANGGAP AKU PEMBOHONG????? AKU DATANG JAUH-JAUH DARI INDONESIA TAU!!!! KALAU KAMU NGUSIR AKU, AKU HARUS PERGI KEMANA???" Teriak Nana dengan kerasnya..

Tetapi sepertinya usahanya gagal, pria itu malah mematikan lampu teras agar Nana bisa cepat pergi dari rumahnya. Seketika Nana pun menangis karena mendapatkan perlakuan tidak sopan ini, dia menangis karena diluar sudah sangat sepi dan juga gelap. Apalagi udara di luar juga semakin dingin ketika malam hari.

"Hiksss jahat hiksss, pria jahat hiks." Isak Nana.

Perlahan Nana mengambil Ponselnya, ia berencana menghubungi sahabat kecilnya, tetapi ketika dia mencoba menghidupkannya, ponselnya malah mati kembali karena sudah kehabisan daya. Nana pun benar-benar semakin menangis tidak karuan.

Sudah hampir sejam Nana diluar, ia hanya bisa terduduk lemah di samping pintu rumah milik pria itu sembari memeluki koper pink miliknya. Nana terus menangis sampai pada akhirnya, pria itu pun membuka kembali pintu rumahnya.









































"Udah berhentilah menangis. Aku sangat benci sama air mata." Ujar pria itu dengan ketusnya.



















TBC....

𝐈 𝐒𝐞𝐞 𝐌𝐞 𝐈𝐧 𝐘𝐨𝐮 || 𝐇𝐚𝐧 𝐉𝐢𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐗 𝐘𝐨𝐮 [𝐄𝐍𝐃] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang