𝐈 𝐒𝐞𝐞 𝐌𝐞 𝐈𝐧 𝐘𝐨𝐮 || 𝐇𝐚𝐧 𝐉𝐢𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐗 𝐘𝐨𝐮 [𝐄𝐍𝐃] ✔

08

_________________________________________

HATI-HATI TYPO BERTEBARAN DI MANA-MANA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA. DAN MOHON MAAF BILA GAYA PENULISAN YANG SAYA GUNAKAN SEDIKIT MEMBINGUNGKAN.
_________________________________________

Entah apa yang Nana pikirkan sekarang. Ia hanya bingung dengan apa yang Jisung katakan. Ingin rasanya Nana bertanya yang sebenarnya kepada Jisung. Tapi dia tidak ingin, membuat Jisung teringat kembali akan masa lalu yang begitu menyakitkan bagi dirinya.

"Zombie? Kenapa Zombie?"

"Aku merasa kalau aku udah tiada tapi ragaku masih berkeliaran di dunia."

"Aneh."

"Aneh? Kenapa?"

"Kalau kamu zombie, coba gigit leherku sekarang?" Protes Nana sembari menyodorkan lehernya yang putih berseri sehhh awoakwoakwoak.

"Gi-gigit?"

"Emmmm, kamu ga bisa kan. Jadi kamu jangan pernah menafsirkan kalau kamu itu zombie."

"Kamu ga nyambung Na."

"Ya!!!! Kamu tu yang tidak nyambung."

"Intinya, aku hanya ingin bebas dari masa lalu."

"Masa lalu? Oo aku ngerti, jadi sebenarnya kamu dikutuk jadi zombie ganteng yah?? Ibarat kalau di sinetron indonesia nama filmnya "Ganteng-ganteng serigala". Nah kalau kamu ganteng-ganteng Zombie korea hihihi."

"Apaan sih Na. Kok jadi makin Ga jelas gini."

"Hihihhihihi mian. Jisung-a, aku senang punya teman kayak kamu."

"Teman?"

"Emm, aku udah nganggap kamu teman sekarang."

"Jangan, aku ga mau seseorang ada hubungan denganku. Walau itu teman sekalipun."

"Kenapa?"

"Aku ga mau, orang-orang terdekatku pergi dengan tragis karena keberadaan ku"

"Aku ga perduli. Karena apa? Karena aku udah memutuskannya. Jadi kalau kamu lagi ada masalah, kamu bisa cerita sama aku. Yahhh walaupun, aku ga bisa ngasih solusi."

"Hahahhaha, jadi apa gunanya cerita ke kamu kalau ga ada solusi. Hahahahah." Ujar Jisung yang terus terkekeh setelah mendengar apa yang Nana katakan.

Melihat hal langkah itu, Nana seketika memandang wajah Jisung dengan penuh perasaan. Entah apa yang Nana pikirkan sekarang. Ia merasa, kalau senyuman dan tawa Jisung membuat perasaannya semakin tumbuh membesar. Jisung yang menyadari tatapan Nana, hanya bisa membalasnya dengan tatapan dinginnya.

"Kenapa?" Tanya Jisung bingung.

"Jis, baru kali ini aku ngeliat kamu kayak gini.  Jadi tolong, tertawalah setiap hari."