3

552 37 2
                                    

Setelah sampai di depan kelas IPS-3, mereka pun masuk dan duduk di kursi bagian tengah. Ya, Arjun dan Cinta satu kelas sekaligus satu bangku, gilaa memang dua orang ini gabisa dipisahin. Oh iyaa IPS-3 ini juga kelas biangnya onar, gaada satupun di kelas ini yang gapenah buat masalah. Bahkan Cinta pun pernah diberi hukuman berdiri di luar kelas karena sering bicara,tentunya gara-gara Arjun.

"Aduhh, susah memang yaa kalau sudah couple goals banget, gabisa dipisahin," ujar Acha-sahabat Cinta dan Arjun juga.

"Apaan sih Cha, Kan lo tau sendiri kalau gue sama Arjun tuh cuma sahabat, kek gue sama lo," ujar Cinta.

Mungkin kalian bingung kan kenapa tiba-tiba Cinta berbicara dengan sebutan gue-lo? Ya karena memang Cinta berbicara dengan sebutan aku-kamu itu cuma sama Arjun, bucin banget gak tuh? Dasar Cintaa.

"Iya tauu, yakin nih cuma sahabat?" tanya Acha yang terus menggoda Cinta.

"Gatau lah, gue males bicara sama lo, jadi laper nih gue," kesal Cinta.

Acha yang berada di tempat duduknya yang pas didepan bangku milik Cinta pun hanya tertawa melihat kekesalan Cinta, ya sepertinya Acha dan Arjun ini suka buat Cinta kesal.

"Junn, roti punya aku mana? Sudah mau makan nih," pinta Cinta.

"Iya tunggu yaa, aku ambil dulu," ucap Arjun sambil mengambil bekal milik Cinta yang dibuat oleh bundanya.

"Kalian ini yaa, kalau berdua aja bicaranya aku-kamu, coba kalau sama gue, kasar banget. Gue ini juga sahabat kalian kann, kalian ini anggap gue apa? Udah jadi nyamuk diantara kalian, dibedain lagi, aku itu kesell tauu," ucap Acha panjang lebar.

"Bacot banget sih lo chaa, lo itu ga pantes tau gak dipanggil aku-kamu, jijik gue. Cari pacar gih sanaa, efek kelamaan jomblo ternyata bisa bikin gila yaa?" ledek Arjun sambil tertawa.

"Jomblo kok ngatain jomblo sih? Ga nyadar ya? Ohh iya kan ada sahabat rasa pacarr, aku mah apaaa," ujar Acha.

"Apaan sih lo cha, kayaknya memang udah miring ya otak lo?" ucap Cinta.

"Makan itu jangan berantakan dong Cinta sayangg, udah aku bilang berapa kali, masih tetep ajaa," ujar Arjun sambil membersihkan sisa-sisa coklat di bibir Cinta menggunakan tisu.

"Huaa gue gak kuat, coba kalau gue yang makan berantakan-" tak sempat diselesaikan pembicaraan Acha pun sudah dipotong.

"Bodo Amat," ucap Arjun dan Cinta serempak.

Tidak lama kemudian, guru pada jam pelajaran pertama pun datang.

"Cinta, yang ini gimana sih? Susah banget, aku gak ngerti dah pokoknya tentang pelajaran matematika." ujar Arjun yang sebenarnya sangat mengerti tentang itu, tapi dia pengen aja gitu dengerin Cinta ngomong, modus memangg.

"Ishh, tunggu dulu Arjunn. Aku ini juga gatau apa yang Bu Mina jelasin, cepet banget," kesal Cinta.

"Yaudah dehh, semangat ngerjainnyaa, nanti kasih tau aku yaa," ujar Arjun sambil mengelus rambut Cinta.

"Diem dulu dong junn, aku gabisa mikir nih, sudah gabisa mikirr,tau gak" ucap Cinta dengan suara yang agak keras.

"Cinta kamu ngapain kok teriak-teriak sendiri?" tegur Bu Mina.

"ini bu, Arjun nanya ke saya terus bu jadinya saya keganggu," jujur Cinta.

"Ehh, kamu kok jujur banget sih Cinta," bisik Arjun.

"Arjun kamu ini ya jangan bikin kelas berisik bisa nggak sih? Kalau mau tanya itu ke saya biar lebih jelas, sini kamu bawa buku tugas kamu, biar saya cek." ujar Bu Mina.

Arjun pun maju dengan buku tugas di genggamannya.

"Nih bu," Arjun meletakkan buku tugasnya di meja guru.

Bu Mina pun mulai mengecek satu-persatu jawaban milik Arjun.

"Jawaban kamu sudah benar semua kok Arjun, apalagi yang masih ragu? Sana balik," ucap Bu Mina.

"Dia kan modus ke Cinta buu," celetuk salah satu teman kelas Arjun.

"Cieee," ucap satu kelas kompak, kecuali Arjun,Cinta dan Bu Mina tentunya.

"Sudah diam, Arjun sana balik ke bangku kamu," ujar Bu Mina, karwna Arjun masih saja ada di hadapannya.

"Iya buu," Arjun pun segera duduk kembali di tempat duduknya semula.

"Katanya gak tau, tapi kok kamu sudah selesai semuanya?" heran Cinta.

"Hehe, habisnya kamu fokus banget sih belajarnya," ujar Arjun.

"Dasar modusss," ujar Cinta.

****

Bel istirahat sudah berbunyi sekutar 5 menit yang lalu. Seperti yang lainnya, Cinta, Arjun dan juga Acha pun pergi ke kantin.

"Gilaa, gue masih gak nyangka loh jun, kalau lo itu pinter matematika," ujar Acha.

"Baru nyadar lo? Dimana-mana gue ini kan emang pinter, otaknya masih sempurna gak miring kek punya lo,"  ujar Arjun.

"Stop ya jun kamu jangan halu, mending kamu pesenin kita makanan dong, udah laper nih," ucap Cinta.

"Gue nasi goreng satu spesial ya junn," pinta Acha.

"Iya, udah gue mau ngantri aja, bosen ngeliat wajah Acha disini, bye," ucap Arjun.

"Astaghfirullah, Cinta lo kok betah sih punya sahabat kek dia, ga frustasi lo ya," keluh Acha.

"Nggak kok, Arjun itu so sweet banget, pokoknya sahabat paling the best deh."

"Yaudah, gue udah ga dianggap sebagai sahabat lagi nih?" tanya Acha.

"Ehh nggak gitu maksudnya, lo itu tetep sahabat terbaik gue, tapi nomer 2, hehe."

"Tau ahh, cariin gue pacar dong Cintaa," rengek Acha.

"Bukan apa-apa nih ya Cha, gue cuma takut gaada yang nerima lo dengan keadaan otak lo yang kek gituu," canda Cinta.

"Ga Arjun, ga Cinta sama ajaa," kesal Acha.

"Cinta ya?" ujar seorang cowok yang sudah dikenal oleh banyak orang bahwa dia itu adalah ketua osis di sekolah ini.

"Iya, kenapa kak?" tanya Cinta gugup, karena ya Cinta gitu kalau lihat cogan, malu-malu.

"Nanti pulang sekolah ke ruang osis dulu ya, ada yang mau gue bicarain sama lo, yaudah gue duluan ya Cinta," pamit Farhan.

"Achaa, itu beneran kak Farhan kan yang nyuruh gue ke ruang osis? Ga mimpi nih gue?," ujar Cinta yang masih merasa dirinya halu. Bagaimana tidak, Kak Farhan itu ganteng banget, pinter, terus biasanya dia itu dingin ke semua orang dan tadi, Kak Farhan baru saja tersenyum kepadanya, berasa mimpi banget.

"Ada apa sih kok heboh?" Ujar Arjun yang tiba-tiba muncul di depan Acha dan Cinta.

"Itu tadi ada kak Farhan kesini, ada perlu sama Cinta katanya," ujar Acha.

"Ada perlu apa dia?"

"Ngajak Cinta nge-date tuh kayaknya nanti pulang sekolah," ujar Acha yang sengaja ingin membuat Arjun kesal. Karena, Arjun melarang keras Cinta bersama cowok selain dirinya.

"Beneran?" tanya Arjun sambil menoleh ke arah Cinta.

"Nggak kok, tapi gatau aja dia kenapa ngajak aku pulang sekolah disuruh ke dia."

"Gaboleh ketemu kak Farhan pokoknya, apalagi cuma berdua, jangan yaa," pinta Arjun.

*****
Selamat malam minggu semuanyaaaa, jangan lupa vote dan komen kalau suka, kalau gak suka juga bisa langsung komen kritikan dan saran dari kaliann, lov yuuuuu.

Are We Really Just Friends? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang