"Lapar bangetttt," ujar Acha agak teriak.
"Sabarlah tinggal 5 menit."
"Cinta yuk cabut ke kantin duluan, gaada guru juga," Acha menarik tangan Cinta untuk segera ke kantin.
"Yuklah gue juga laperr," Cinta menoleh ke arah sebelahnya," Junn ke kantin yukk."
"Iya aku nyusul, masih tinggal satu paragraf lagi nih nulisnya."
"Oke dehhh, semangat nulisnyaaa."
Mereka pun akhirnya ke luar kelas untuk pergi mengisi perut yang lapar.
"Cinta, lo percaya ga kalo misalnya sekarang gue lagi suka sama seseorang."
"Percaya-percaya aja, kan lo punya perasaan, punya hati, jadi maklum suka sama seseorang," ujar Cinta.
"Kalau misalnya gue pacaran nih, lo setuju gak?"
"Ya kalau cowoknya baik, kenapa nggak?"
"Beneran nih?" tanya Acha antusias.
"Emangnya siapa sih cha? Jadi kepo."
"Udah deh lo diem aja, pokoknya orangnya tuh baik, ganteng, tinggi, pinter ehh ga terlalu pinter sihh, pokoknya perfect dehh."
"Duhh idaman banget tuh, jadi pengen kenal haha."
"Kan gue udah bilang sama lo nih, jadi gue mau usaha buat dapetin hatinya diaa, kalau gue udah pacaran sama dia baru deh gue kasih tau," ucap Acha.
"Terserah deh, terserahhhhh."
Tak terasa kini mereka sudah sampai di kantin yang sangat ramai dengan orang-orang yang juga ingin mengisi perut mereka.
"Duduk disana yuk," tunjuk Acha ke arah satu-satunya bangku kosong dan dibalas anggukan oleh Cinta.
"Makan apa ya enaknya?" tanya Acha.
"Menurut gue sih, ya makan—"
"Stop jangan bicara, gue tau lo pasti mau makan nasi goreng. Ga bosen apa lo makannya itu terus, gue dengernya aja bosen."
"Yaudah terserah, sana lo pesen gue lagi capek bangettt."
"Dihh, emang pernah lo yang pesen, dahh gue pesen sendiri," Acha pun pergi meninggalkan Cinta sendiri.
Sekitar 15 menit sudah berlalu, Acha baru saja datang membawa 3 piring nasi goreng dann juga 3 gelas es teh.
"Lahh kok tiga?'' tanya Cinta heran.
"Lo lupa kalau Arjun nanti nyusul?"
"Ehh iya lupa, sini mana nasi goreng gue, udah ga tahan," Cinta mengambil salah satu nasi goreng dari Acha.
"Sabar kali makannya," Acha duduk di hadapan Cinta.
"Lama bangett ga makan nasi goreng," ujar Cinta sambil melahap nasi gorengnya.
"Perasaan lo kemarin makan nasi goreng, emang berapa lama lo ga makan nasi goreng?"
"Sekitarrr," Cinta mengeluarkan tangannya seolah-olah menghitung," ya sekitar 18 jam lah."
"Anjir lo, belum juga sampe 1hari."
"Haiii, hampir 17 tahun hidup masih aja tetep makannya nasi goreng," ujar Arjun yang sudah datang.
"Suka-suka dong junnn."
"Ehh sini jun, nih gue udah pesenin nasi goreng," ucap Acha
"Dihh, tumben lo perhatian haha," Arjun sembari duduk di sebelah Acha. Ya, tepat di sebelah Acha.
Cinta yang melihat itu hanya tersenyum tipis seolah baik-baik saja, padahal hatinya sudah hancur entah menjadi berapa bagian.
"Minggu depan udah ujian ya," ujar Cinta basa-basi untuk menenangkan hatinya.
"Iyaa, capek banget mau belajarnya," jawab Acha.
Sudah, hanya itu basa-basinya. Cinta sudah terlalu malas untuk memulai pembicaraan lagi.
"Boleh gabung gak? Gaada kursi kosong lagi nih," ucap kak Farhan yang saat ini sudah ada di hadapan mereka bertiga.
Mereka hanya diam memperhatikan kak Farhan.
"Gimana? Boleh gak?" tanya kak Farhan lagi meminta jawaban.
"Boleh kok, sini kak duduk sebelah gue lagi kosong," ujar Cinta menawarkan.
"Ehh, lo duduk di sebelah Acha aja, gue pindah di sebelah Cinta," ucap Arjun sambil pindah ke tempat duduk di sebelah Cinta.
Haha sepertinya Arjun tetaplah Arjun, tidak mau jika ada yang dekat dengan Cinta selain dirinya.
Kak Farhan mengikuti ucapan Arjun, padahal sebenarnya dia juga ingin duduk di sebelah Cinta untuk pendekatan, sebagai ketos dan waketos jangan salah paham.
"Lo suka nasi goreng ya? kok kayaknya gue sering banget lihat lo makan nasi goreng."
"Sering lihat dimana?" tanya Cinta.
"Gue sering merhatiin lo di kantin," kak Farhan tersenyum ke arah Cinta,"Jadi, lo beneran suka nasi goreng?"
Cinta kembali mendongakkan kepalanya.
"Iya, Cinta suka banget sama nasi goreng" ucap Arjun menjawab pertanyaan kak Farhan.
"Ohh gitu."
"Kakak ga pesen makanan?" tanya Cinta.
"Masih agak kenyang, cuma bosen aja di kelas gaada siapa-siapa."
"Bilang aja kali kalau kesini cuma mau modus, alesan," gerutu Arjun.
****
maap minggu lalu ga sempet up😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Are We Really Just Friends? ✔
Dla nastolatków[COMPLETED || Belum Revisi] Kita terlalu dekat untuk disebut teman dan tidak ada status untuk disebut pacaran, jujur aku bimbang. . Kalian pernah denger kalimat, "Gaada sahabat antara seorang cewek dan cowok yang salah satunya gak melibatkan perasa...