27

190 13 9
                                    

Hari yang telah dipersiapkan dari jauh-jauh hari telah datang.

Saat ini Cinta sedang berada di halaman sekolahnya yang ramai dengan anggota-anggota osis lainnya.

"Cinta, lo urus anak-anak yang lain aja. Lo ga usah ngangkat-ngangkat atau pindah-pindahin barang biar ga capek," ucap kak Farhan.

Semenjak kak Farhan mengungkapkan perasaannya Cinta menjadi agak canggung gitu, ga tau kenapa.

"Iya makasih kak," Cinta pun pergi ke arah anggota OSIS yang lain.

"Susunan acara udah disiapkan dan jelas kan ya?"

"Siap kok Cinta."

"Pasti nanti lo bakal bagus banget jadi mc bareng kak Farhan, cocok banget sih menurut gue," ujar Berlin—salah satu anggota OSIS, lalu memberikan kertas yang berisi susunan acara kepada Cinta.

"Iya dong, pasti serasi banget ya ga?" ujar anggota OSIS yang lain ikut menanggapi.

"Udah stop, kalian lanjutin lagi ya. Kita masih punya waktu satu jam lagi sebelum acaranya mulai."

"Siap wakil ketua," ujar mereka kompak.

"Lo sudah minta susunan acaranya?" tanya kak Farhan yang kini telah ada di sebelah Cinta.

"Sudah kak."

"Sudah baca semua acaranya?"

"Belum."

"Nanti kita nyanyi bareng, katanya biar bagus dan nambah durasi acara juga," ujar kak Farhan memberi tahu.

"Kok mendadak kak? Kita ga latihan dulu?"

"Gue yakin suara lo pasti bagus kok, ya udah gue mau bantu yang lain dulu ya."

Cinta bingung, bukannya ia takut untuk menyanyi di atas panggung, tapi ia takut Arjun nanti jadi marah, kan bisa bahaya.

Huhh ada-ada aja ide mereka.

*****

"Selamat pagi waketos," ujar Arjun yang kini sedang duduk berdua di pinggir lapangan dengan Cinta.

"Pagi juga Arjunn."

"Kamu pasti capek ya? Istirahat dulu yuk, mau makan? Mau minun?"

"Gausah jun, aku biasa-biasa aja kok. Lagian aku cuma ngurus anggota lain, gak pindah-pibdahin barang."

Arjun mengacak pelan rambut Cinta,"Semangat ya Sayang."

Meskipun entah sudah pacaran lama, Cinta tetap saja malu.

"Makasih Arjun," Cinta juga mengacak pelan rambut Arjun.

"Nanti kalau kamu haus atau laapr chatt aku ya."

"Siap Boss," Cinta mengangkat tangan kanannya hormat.

"Kamu jadi mc kan ya?"

"Iya, kenapa?"

"Duhh aku ga siap."

"Ga siap? kenapa?"

"Kamu nanti jadi pusat perhatian, terus banyak yang terpesona sama kamu, terus aku jadi banyak saingan deh, terus—"

"Ihh diem jun, kamu lebay banget. Emangnya siapa sih yang bakalan suka sama aku? Emangnya siapa sih yang bakalan jadi saingan kamu?"

"Banyak, bahkan lebih sempurna dari aku. Terus, nanti aku nyerah."

"Kalau akunya ga bisa cinta sama orang lain selain kamu gimana? Jangan nyerah, Aku cuma cinta sama kamu," ujar Cinta kembali mengacak pelan rambut Arjun.

"Kamu belajar gombal darimana sih, tembus banget nih ke hati."

Cinta tertawa melihat ekspresi Arjun yang dibuat-buat.

"Aku juga cinta," kata Arjun," Sama aku."

"Ihh nyebelin bangettt," ujar Cinta lalu tertawa kembali kemudian.

Mereka terus saja bercanda di lapangan seolah dunia ini hanya ada mereka berdua, tanpa melihat sekelilingnya yang sedari tadi melihat sejenak ke arah mereka.

"Udah berapa kali aku bilang, jangan ketawa atau senyum di tempat umum kayak gini," ucap Arjun mengingatkan.

"Biarin wlekkk."

"Ishh kamu mah."

"Nih hmmm," Cinta melebarkan senyumnya lalu menunjukkannya ke arah Arjun.

"Damagenya keterlaluan tau."

"Haha, kenapa kita jadi alay gini sih," ujar Cinta menyadari.

****

"Selamat pagi semuanya, jadi hari yang kita tunggu akhirnya datang juga. Perkenalkan nama saya Farhan, ketua OSIS di sekolah ini, barangkali masih ada yang belum kenal," ujar kak farhan memperkenalkan diri di atas panggung.

"Siapa sih yang ga kenal sama Kak Farhan," teriak seorang wanita di antara kumpulan banyak orang.

"Nah, kalau di sebelah saya ini adalah wakil saya, silahkan memperkenalkan diri," kak Farhan mempersilahkan.

"Hai semua, perkenalkan nama saya Cinta, saya wakil ketua OSIS di sekolah ini, salam kenal."

"Oke, pertama mari kita sambut kepala sekolah kita untuk memulai acara ini, teruntuk bapak sekolah kami persilahkan."

"Assalamualaikum semua," sapa Bapak kepala sekolah.

"Waalaikumsalam," jawab semua murid serempak.

"Pertama, saya ucapkan selamat untuk kalian karena telah melewati masa-masa ujian yang semoga dilakukan dengan sebaik mungkin. Saya harap ujian barusan benar kalian kerjakan sungguh-sungguh dan tidak ada kecurangan di dalamnya."

Bapak kepala sekolah pun terus berbicara di depan sana tanpa rasa bosan.

"Oke, jadi acara ini resmi saya mulai," ujar Bapak Kepsek akhirnya yang disambut oleh tepuk tangan semua murid.

"Penampilan pertama kita akan ada pertunjukan dari ekskul tari nih, siapa disini yang suka tari? pasti banyak dong ya. Mari kita sambut, persembahan tari piring dari ekskul tari," ujar kak Farhan lalu turun dari panggung.

Kak Farhan memberikan satu botol air mineral dan juga tisu kepada Cinta,"Nih airnya diminum terus lo keringetan juga."

Mau tak mau Cinta menerima pemberian dari kak Farhan,"Makasih kak."

"Iya sama-sama, duduk aja kalau masih capek."

Kak Farhan tersenyum ke arah Cinta.

"Kak Nanti kita mau nyanyi lagu apa?" tanya Cinta basa-basi agar tidak canggung.

"Katanya nanti lagunya sesuai request-an penonton gitu."

"Ohh gitu, oke deh."

****
Enaknya tamat di part berapa ya?

Are We Really Just Friends? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang