17

258 20 4
                                    

Suasana gramedia saat ini sangat ramai dengan banyak orang yang berlalu-lalang.

"Yeyy, akhirnya ke gramedia lagii," seru Cinta.

"Kayaknya setiap pergi ke gramedia kamu ngomongnya gitu terus."

"Yuk junn ikut akuuuu," Cinta menarik tangan Arjun dengan sangat antusias.

"Iya sabar, emangnya kamu mau kemana sihh,"ucap arjuun sambil melangkah pasrah mengikuti Cinta.

Kini, mereka sedang berada di depan rak novel-novel bergenre teenfiction.

Cinta terdiam sejenak sembari menatap satu-persatu buku yang ada disana. Sepertinya terlalu banyak buku yang menarik untuk dibeli.

Setelah menemukan novel yang menjadi alasannya untuk datang kesanapun, ia segera menjinjit dan mengambilnya.

"Utututu, akhirnya aku bisa jemput kamu sekarangg," Cinta memeluk novel itu erat-erat, seolah bertemu jodoh, haha.

Arjun yang melihat itu hanya bingung, memangnya semua wanita memang seperti itu ya, jika menemukan novel favoritnya? Terlalu lebay, menurutnya.

"Udah? Cuma beli itu aja?" tanya Arjun memberhentikan aksi Cinta yang sedari tadi senang dan loncat gajelas.

"iyaa udah kok, aku cuma beli ini deh."

Arjun heran, pasalnya Cinta tadi seakan terburu-buru datang kesini dan ternyata hanya ntuk sebuah novel? Sekali lagi, itu lebay menurutnya.

"Itu novel tetang apa? Bagus gak? Mana mau aku baca  dulu, takutya ada yang aneh-aneh di dalemnya," Arjun segera mengambil alih novel yang ada di pelukan Cinta.

Arjun pun membaca blub dari novel tersbut dan kemudian mengernyitkan dahinya.

"Kenapa?" tanya Cinta khawatir takut tidak boleh membeli novel itu.

"Jangan beli novel ini yaa, yang lain aja deh ambil  banyak juga gapapa."

Cinta yang mendengar itu cemberut kecewa.

"Ish, kenapa? itu novelnya bagus kok, ga aneh-aneh junn, benerannn."

"Iya aku tau, tapi novel ini tuh ceritanya tentang ketua osis yag suka sama wakilnyaa."

"Iya terus kenapa?"

"Ya janganlah Cintaa."

"Lahh? Apa hubungannya sama aku, kok gaboleh sih?" Heran Cinta.

"Pokoknya jangan ya, nanti kamu malah terinspirasi terus suka sama kak Farhan deh."

Cinta tertawa pelan, "hahh, apaansih jun ada-ada aja. lagian mana mungin sii, cuma baca novel tia-tiba aku lagsung praktekin gitu di dunia nyata dngan cara pacaran sama kak farhan, yakaliii."

"Tapi kann-"

"Aku janji dehh, cuma kamu yang boleh jadi pacar aku, beneran," Cinta tersenyum dan mengacak-acak rambut Arjun gemas.

Setelah itu, Cinta pun kembali mengambil novel itu dari Arjun dan melesat pergi ke arah kasir.

"Dasar Arjun ada-ada aja," gumam Cinta sambil terkekeh pelan.

"Totalnya 125.000 kak," ujar mbak-mbak kasirr kepada Cinta.

Arjun yang mendengar itu lngsung menyodorkan dua lembar uang kertas ke arah kasir, seperti biasanya jika ia kesini bersama Cinta.

"Ini kembaliannya, terimakasih mas,mbak."

Mereka pun tersenyum dan bergegas keluar dari sanaa.

"Makasih arjunn udah bolehin dan juga beliin aku novel ini, jadi tambh sayanggg," Cinta menggandeng tangan Arjun.

"Iya sama-sama, kamu mau makan ga?" tanya Arjun.

Aku pengen ice cream yag disana," Cinta menunjuk ke arah cafe ice cream favoritnya,"tapi, aku dah janji sama bunda buat makan di rumah."

"Yaudah gapapa, beli ice creamnya satu aja terus makan lagi deh di rumah."

"gamauuu, takutnya aku nanti gendut."

"Cintaa aku ga peduli, lagian makan dua kalii gamukin langsung gendut."

"Hemmm, gimana yaa. Tunggu deh, aku pikir-pikir dulu."

"Kelamaan mikir, makan banyak bisa buat kamu tambah tinggi, yuk beli ice creammmmm," Arjun merangkul Cinta untuk pergi ke cafe ice cream.

******
Gimana? Kalian suka ga sih kalau Arjun sama Cinta pacaran?

Are We Really Just Friends? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang