"Apakah ada yang mau kalian tanyakan kepada Cinta? Jika ada kalian boleh mengangkat tangan dan bertanya."
Di antara kumpulan banyak anggota osis hanya satu orang yang mengacungkan tangan dan dia sepertinya adik kelas.
"Iya, Tika kamu mau bertanya apa?" tanya Farhan.
"Kak Cinta pacaran sama kak Arjun yang ganteng itu ya?"
Cinta yang mendengar itu hanya tersipu malu dan di dalam hatinya Cinta berkata, "Masih belum pacaran tapi mauuu"
"makasih atas pertanyaannya, jadi kakak ini ga pacaran kok cuma sahabatan aja. Tapi mungkin karena kita deket banget gabisa dipisahin jadi banyak yang bilang kita pacaran deh gitu," ujar Cinta.
"Yaudah pertemuan kali ini segitu saja tapi kita masih punya waktu 15 menit lagi, jika di antara kalian sudah ada yang ingin keluar silahkan, tapi jika mau tetap disini untuk saling kenalan juga tidak apa-apa."
Ruang osis pun seiring berjalannya waktu sudah mulai sepi, sehingga hanya menyisakan Farhan dan juga Cinta saja.
"Cinta, lo mau makan dulu gak? Ayo sekalian bareng aja, lagian 5 menit lagi sudah bel," ajak Farhan.
"Ehh gausah kak, gue langsung ke kelas aja, takutnya nanti keburu gurunya dateng, permisi kak," Cinta pun pergi ke arah kelasnya.
*****
"Cha, lo ada makanan lebih gak? Gue lapar nih," ujar Cinta yang baru saja datang.
"Dihh, dateng-dateng minta makan aja lo."
Cinta pun menoleh ke sebelahnya, "Jun, aku lapar nih, masih belum makan."
"Mau aku belikan apa di kantin?" tanya Arjun.
"Nasi goreng sama air yang nggak dingin aja deh, makasih ya sahabatcuuu," ujar Cinta sambil mengacak gemas rambut Arjun.
"Dihh dasar bocah alay," gerutu Acha di belakang mereka.
Arjun pun berdiri hendak pergi ke kantin, tetapi baru saja ia melangkahkan kakinya ke arah pintu sudah muncul seorang guru yang akan mengajar di kelasnya.
"Assalamualaikum anak-anak, ayo semuanya duduk yang rapi dan ketua kelasnya tolong pimpin doa," ujar bu lika yang menyebabkan Arjun langsung kembali ke bangkunya mengurungkan niatnya untuk membeli makanan milik Cinta.
"Duhh, ada bu lika lagi Cin. Gimana nih? Kamu ijin aja ya, bilang aja kalau gak makan karena rapat osis," ujar Arjun khawatir.
"Gapapa kok jun, kan aku tadi sudah sarapan juga."
"Kamu ini ya, ngeyel banget sih nanti magh kamu kambuh lagi, nanti siapa juga yang dimarahin bunda, pasti aku lagi Cintaa."
"Assalamualaikum bu," ujar seseorang dari luar kelas IPS-3.
"Iya ada perlu apa Farhan? Silahkan masuk," ujar bu lika ramah, padahal jika dengan murid lain dia tidak pernah seramah itu.
Cinta yang mendengar nama Farhan disebut pun mendongak dan benar saja di depan sudah ada Farhan dengan memegang sebuah styrofoam dan juga 1 botol air mineral.
"Ini bu, saya mau mengantarkan nasi goreng dan air mineral kepada Cinta bu. Tadi Cinta ikut rapat, sehingga dia gak makan bu, maaf mengganggu waktunya," ujar Farhan ramah.
"Ohh iya gapapa kok, lagian saya mengerti dengan keadaan osis yang sering meluangkan waktu istirahatnya untuk rapat. Yasudah sana kamu antarkan saja ke bangku milik Cinta," ujar bu lika, " Cinta di makan saja sembari belajar gapapa ya."
"Ehh iya bu," jawab Cinta.
Farhan pun berjalan mendekat ke arah bangku milik Cinta.
"Ini lo makan, gue tau kok tadi lo kelaparan cuma gengsi aja makan berdua sama gue ya kan? Untung aja gue peka. Gue balik dulu ya Cintaa," Farhan menyodorkan air mineral dan nasi goreng itu kepada Cinta.
"Makasih ya kak udah beliin aku makanan sama minuman, maaf ngerepotin.".
"Iya gapapa kok, gue balik ke kelas dulu yaa, bye," Farhan pun meninggalkan Cinta, " Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam," ujar bu Lika.
"Aduhh ada yang hatinya panas terbakar api cemburu nih. Kasian banget kalah gercep sama kakak osis ganteng," ujar acha memanas-manasi Arjun.
"Apaansih berisik banget lo ogeb," ujar Arjun.
"Kasian banget sihh," goda Acha lagi.
Cinta yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya, karena ya begitulah Acha dan Arjun, tiada hari tanpa bertengkar. Cinta pun tak peduli dan segera memakan nasi goreng pemberian sang ketosnya.
*****
"Akhirnya bisa pulang dari sekolah ini jugaaaa," teriak Acha.
"Kek gapernah pulang aja lo cha," ujar Cinta.
"Bosen banget tau sekolah, mana gaada penyemangat juga."
"Kasian banget jones, yuk Cinta kita pulang aja biarin dia sendirian aja disini, siapa tau ada setan yang naksir," Arjun menarik tangan Cinta menuju luar kelas, tepatnya ke arah parkiran.
"Awas aja lo ya Arjunaaa, gue bunuh nanti lo," teriak Acha lagi.
Arjun yang mendengar teriakan Acha hanya terkekeh pelan.
"Jun kamu gak kasian apa sama Acha, tiap hari dia teriak-teriak terus gara-gara kamu," ujar Cinta.
"Biarin aja sih. Ohh iya, gimana tadi rapatnya? Enak ya sudah bisa sering-sering ketemu ketua osis yang sok ganteng itu. Mana di anterin makanan lagi, duhh so sweet banget," ucap Arjun sambil memasangkan helm di kepala Cinta.
"Apaansih, dia itu merasa kasihan aja karena aku itu wakilnya dan gak gak makan karena rapat gituu," Cinta menaiki sepeda motor milik Arjun itu dan Arjun pun segera melajukan sepeda motornya.
"Enak banget ya punya ketua osis kek dia, anggota osisnya kelaparan langsung dibelikan makanan, perhatian banget kek pacarnya aja," ujar Arjun sambil menatap ke depan.
Cinta yang mendengar itu hanya tersenyum penuh arti, sepertinya Arjun cemburu bukan? Cinta pun melingkarkan tangannya ke perut milik Arjun.
Arjun yang melihat tangan Cinta yang melingkar di perutnya hanya menatap biasa saja.
"Aku mau di rumah kamu aja dulu ya, bosen di rumah nanti ada Nanad, pusing kepala," ujar Arjun.
"Iya, yaudah ke rumah kamu dulu ganti baju."
"Gausah, aku sudah ada kok baju ganti, emang selalu bawa," ujar Arjun.
"Ohh iya dehh," Cinta pun menyembunyikan wajahnya ke bahu milik Arjun dikarenakan matahari sudah mulai menyegat wajah Cinta.
Arjun yang merasakan itu pun tak sadar bahwa detik ini ia sedang tersenyum tipis melihat Cinta yang menyembunyikan wajahnya.
*****
duhhh, udah 816 pembaca ajaaaa👉👈( dpt salam dari suami author, makasih katanya )
vote dan komen kalau suka, kalau gak suka juga bisa langsung komen kritikan dan saran dari kaliann, lov yuuuuu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are We Really Just Friends? ✔
Roman pour Adolescents[COMPLETED || Belum Revisi] Kita terlalu dekat untuk disebut teman dan tidak ada status untuk disebut pacaran, jujur aku bimbang. . Kalian pernah denger kalimat, "Gaada sahabat antara seorang cewek dan cowok yang salah satunya gak melibatkan perasa...