"Achaa, itu beneran kak Farhan kan yang nyuruh gue ke ruang osis? Ga mimpi nih gue?," ujar Cinta yang masih merasa dirinya halu. Bagaimana tidak, Kak Farhan itu ganteng banget, pinter, terus biasanya dia itu dingin ke semua orang dan tadi, Kak Farhan baru saja tersenyum kepadanya, berasa mimpi banget.
"Ada apa sih kok heboh?" Ujar Arjun yang tiba-tiba muncul di depan Acha dan Cinta.
"Itu tadi ada kak Farhan kesini, ada perlu sama Cinta katanya," ujar Acha.
"Ada perlu apa dia?"
"Ngajak Cinta nge-date tuh kayaknya nanti pulang sekolah," ujar Acha yang sengaja ingin membuat Arjun kesal. Karena, Arjun melarang keras Cinta bersama cowok selain dirinya.
"Beneran?" tanya Arjun sambil menoleh ke arah Cinta.
"Nggak kok, tapi gatau aja dia kenapa ngajak aku pulang sekolah disuruh ke dia."
"Gaboleh ketemu kak Farhan pokoknya, apalagi cuma berdua, jangan yaa," pinta Arjun.
"Ciee, ada yang cemburu nih," ujar Acha yang dibalas oleh tatapan tajam milik Arjun.
"Apaansih kamu jun, kak Farhan itu katanya ada perlu gitu ke aku, terus aku disuruh ke ruang osis nanti pas pulang. Gitu aja kok, lagian kapan lagi gitu bisa bicara sama kak Farhan apalagi berdua, gabisa bayangin bicara sama cogan berdua," ujar Cinta yang pastinya membuat Ajun kesal.
"Iya bener tuh, apalagi tadi kak Farhan bicaranya sambil senyum, tambah ganteng gilaaa," ucap Acha sengaja.
"Dihh apaansih kalian berdua, katarak. Udah cepet makan ajaa," kesal Arjun.
****
"junn, kamu pulang duluan aja gapapa. Aku masih mau ketemu kak Farhan nih, takutnya lama," ujar Cinta sambil merapikan barang-barangnya.
"Saking takutnya diganggu nge-datenya sampai suruh aku pulang duluan ya? Yaudah sana nge-datenya puas-puasin," ujar Arjun yang sudah melangkah untuk meninggalkan kelas.
"Dihh apaansih," Cinta pun melangkah keluar kelas untuk menuju ruang osis.
Setelah sampai di depan ruang osis, Cinta pun mengetok pintu ruangan itu.
"Tapi, gue gak halu kan tadi kak Farhan nyamperin gue. Nantik gue sudah ketok pintu, taunya gue halu," gerutu Cinta berbicara sendiri.
Tok tok tok
Cinta mengetok pintu memberanikan diri.
"Kok ga kelur sih? Apa gue dikerjain kali ya?"
"Masuk aja, maaf ya gue barusan masih beli minuman buat kita," Ujar Farhan yang berada di belakang Cinta.
Cinta pun mengikuti Farhan yang berada di depannya untuk masuk ke dalam ruang osis.
"Ohh iya kak, ada apa ya kakak manggil saya kesini?"
Farhan meletakkan air mineral dingin dihadapannya dan juga hadapan Cinta.
"Diminum dulu airnya, btw jangan baku-baku banget sih ngomongnya gue-lo aja."
"Hehe iya kak, makasih airnya."
"Mungkin lo bingung ya, gue ajak kesini padahal kita gapernah ngomong sama sekali,hehe. Lo disuruh Bu Linda gantiin Fika yang mengundurkan diri jadi wakil ketua osis," jelas Farhan.
"Hahh gimana? Kok bisa sa-gue sih yang dipilih?" bingung Cinta.
"Katanya lo itu pinter terus dapat dipercaya, terus lo jadi waketos deh. Ohh iya, besok osis rapat pas istirahat disini, buat ngenalin lo ke osis lain, besok gue ke kelas lo ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Are We Really Just Friends? ✔
Ficção Adolescente[COMPLETED || Belum Revisi] Kita terlalu dekat untuk disebut teman dan tidak ada status untuk disebut pacaran, jujur aku bimbang. . Kalian pernah denger kalimat, "Gaada sahabat antara seorang cewek dan cowok yang salah satunya gak melibatkan perasa...