"Tapi bener juga sih kata Nanad, gimana kalau kalian pacaran aja? Ayah sama bunda udah setuju kok dan bunda pastiin mama sama papa Cinta juga restuin, iya kan yah?" bunda menoleh ke arah ayah.
"Iya iya, ayah ngikut aja dehh."
Uhukkk
Cinta yang mendengar itu pun langsung terbatuk dan segera meminum air yang ada di hadapannya.
"Ciee salting," ujar bunda.
"Enggak kok bun, siapa juga sih yang salting lagian Arjunnya juga katanya gak ada perasaan apapun sama Cinta."
"Kalau Arjun yang gaada perasaan sama kamu, berarti kamu ada dong perasaan sama Arjun?" goda bunda lagi.
"Ehh? Enggak kok bunn, Cinta gak bermaksud seperti itu, beneran dehh." Cinta pun hanya merutuki kesalahannya dalam berbicara barusan.
"Ekhem, Nanad seneng banget loh kak Cinta kalau kakak nanti bisa jadi istri Bang Arjun," goda Nanad ikut-ikutan.
"Apaansih bocil udah mikirin nikah-nikah aja," ujar Arjun.
"Maap bang, hehe."
"Ya bunda sih terserah kalian aja deh," ujar bunda dan melanjutkan acara makannya.
*****
Acara makan malam sudah selesai, kini di dapur hanya tersisa bunda dan juga Cinta yang sedang membereskan semuanya.
"Cinta, ucapan bunda yang tadi soal hubungan kamu sama Arjun itu serius loh," ujar bunda yang masih tetapa fokus dengan cucian piringnya.
(anggep aja ada bunda lagi cuci piring)
Cinta yang mendengar itupun langsung menegang,
hatinya pun sudah berdetak tak karuan, jika saja Arjun juga mencintainya, mungkin semuanya sudah berjalan lancar, tapi semua itu sepertinya hanya halu saja."Iya bun, Cinta ngerti kok kalau bunda serius."
"Kamu bisa gak bantuin bunda? Nanti bunda bantuin kamu juga deh," bunda pun mendekat ke arah Cinta.
"Bantu apa bunda?" tanya Cinta heran.
"Bunda tau kamu suka sama Arjun, gimana kamu bantuin bunda biar Arjun juga suka sama kamu?" tawar bunda.
Cinta pun mendadak bingung.
"Bukannya itu berarti bunda yang bantu Cinta?" gumam Cinta.
"Yaudah deh kalau gamau."
"Hehe, maaf ya bunda, bukannya Cinta nolak tapi Cinta ga mau sampai Cinta kesannya suka banget sama Arjun, sekali lagi maaf ya bunda, tapi doain aja deh bun."
"Pasti, santai aja sih cinta, masih banyak waktu buat luluhin hati Arjun."
"Hehe iya, Cinta ke kamar dulu ya bunda, goodnight bundaa."
Cinta segera menuju ke kamar Nanad dengan degupan jantung yang sudah tak karuan dan juga pipinya yang muncul rona merah.
Cinta masih bingung. Apa ia tadi tidak salah mendengar bahwa bunda telah merestui Arjun dan Cinta??? Eitss tunggu dulu, emangnya Arjun bakalan suka sama Cinta? Dasar Cinta ini baru sadar jika semuanya hanya halu.
Tak terasa, ia telah sampai di kamar Nanad, ia segera menaiki ranjang yang berukuran agak besar itu dengan Nanad yang sudah tertidur pulas disana.
(nih kamar Nanad)
Cinta termenung sambil menatap langit-langit kamar Nanad. Sepertinya, ia tidak bisa tertidur karena terlalu bahagia. Ia pun berinisiatif untuk mengambil handphone dan membuka aplikasi oranyenya.
Cinta pun segera menuangkan semua hal yang ada dipikirannya ke dalam aplikasi oranye itu.
*****
Makasih semuanya yang udah baca cerita inii, ganyangka banget cerita ini sudah 1K pembaca dalam 1bulan, uwuwww love you semuanyaaaa😭❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Are We Really Just Friends? ✔
Novela Juvenil[COMPLETED || Belum Revisi] Kita terlalu dekat untuk disebut teman dan tidak ada status untuk disebut pacaran, jujur aku bimbang. . Kalian pernah denger kalimat, "Gaada sahabat antara seorang cewek dan cowok yang salah satunya gak melibatkan perasa...